Kesempatan Kedua

3.8K 104 8
                                    

Jam 12.00

Waktunya istirahat kerja.

Ya, Raffa dan Danu tengah memikmati jam istirahat mereka bersama-sama. Mereka tengah asyik berjalan sambil bergandengan tangan di foodcourt di sekitar tempat kerja mereka untuk melihat-lihat menu yang akan mereka makan nanti.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Danu.

"Aku apa aja, deh." Jawab Raffa.

"Kamu ini selalu bilang 'apa aja' setiap kali mau diajak makan."

"Lha, beneran. Aku bisa makan apa aja yang bisa dimakan pokoknya."

"Ya .. seenggaknya kamu lagi pengen makan apa gitu."

"Ada sih, tapi buat ntar malam."

"Apa emang?"

"Nasi Bebek cabang Purnama."

"Isssh .. di Jakarta mana ada?!!"

"Ya harus ada."

"Yaudah iya .. ntar malam kita cari. Sekarang kita makan yang ada aja dulu."

"Iya, tapi aku masih belum nemu yang cocok."

Tidak sengaja saat tengah asyik mengobrol berdua, Danu melihat sosok bundanya Raffa dari kejauhan. Ia sangat mengenali betul wajahnya dengan foto yang ditunjukan oleh Raffa dulu.

"Raff, itu bunda kamu?" Ucap Danu sambil menujuk ke suatu arah.

Raffa menengok ke arah yang ditunjukan oleh Danu.

"Oh, yaudah." Jawab Raffa.

"Kita samperin yuk." Ajak Danu.

"Jangan deh."

"Kenapa? Kamu masih gak mau ketemu sama dia?" Tanya Danu.

"Enggak, cumaa ..." Ucap Raffa yang bingung.

"Raffa. Bagaimanapun juga, dia itu bunda kamu. Wanita yang melahirkan kamu, kamu gak boleh menghukum mama kamu sama masa lalunya dia. Dosa loh."

"Iya, tau. Tapi aku masih belum siap."

"Kan ada aku." Jawab Danu.
"Ayo." Ajaknya lagi sambil membawanya pergi.

Saat itu Sarah sedang berbelanja pakaian karena besok ia mau kembali ke Surabaya untuk urusan pekerjaannya sendiri. Ketika beliau hendak ingin masuk ke salah satu butik ternama, Danu memanggil beliau.

"Tante Sarah." Panggil Danu yang hampir tiba disamping Sarah.

Sarah berbalik dan melihat seseorang sedang datang bersama dengan Raffa.

"Iya?" Jawab Sarah yang nampak gugup karena melihat Raffa sekaligus bingung karena tidak mengenal Danu.

Hati Sarah masih terasa berkecamuk tak karuan saat melihat Raffa karena selalu teringat oleh kesalahannya pada masa lalu yang sudah meninggalkan Raffa dan kakaknya sekaligus beliau juga teringat oleh kejadian perdebatan malam itu.

Sejenak Danu melepaskan gandengan tangannya dan mengulurkan tangan ke Sarah sambil berkata,, "Nama saya Danu. Temannya Raffa."

"O-oh. I-iya." Jawab Sarah yang berjabatan tangan dengan Danu.

Setelah itu Danu menggandeng tangannya Raffa lagi.

"Gini, tante. Tadi Raffa bilang ke saya kalau sebenarnya Raffa pengen undang tante Sarah buat makan malam di rumah sama kita. Tante bisa?" Seru Danu yang asal ceplos.

Raffa tentu kaget dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Danu padahal dia sendiri tidak mengatakan hal itu sama sekali.

"Mas Danu!!" Bisik Raffa yang geram.

Be With You [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang