Segelap Malam Tanpa Cahaya

2K 66 6
                                    

Didepan ruang lapangan basket, pemuda tampan itu berhenti dan berbalik melepaskan tangan Daffa.

"Maaf, aku ga bermaksud buat pegang tangan kamu." Ucap pemuda tampan tersebut.

"Iya gapapa kok, aku juga biasa dipegang-pegang." Jawab Daffa.

"Oh ya .." Pemuda tampan itu menjulurkan tangannya untuk berkenalan,, "Namaku Pete." Ujar pemuda tampan tersebut.

"Kayaknya aku pernah dengar nama itu, deh. Tapi dimana yaa?" Ucap Daffa sambil mengingat-ingat.

"Aku yang ngechat kamu waktu itu, nama akunku 'SNAKE'. Masih inget gak?"

Daffa terdiam berusaha mengingat-ingat chat tersebut.

Setelah teringat ..

'Jadi, selama ini snake itu bukan Natha? Tapi orang ini?' Batin Daffa yang sedikit terkejut.

"Oh iya, aku ingat." Ucap Daffa.

Daffa pun menjabat tangannya untuk berkenalan dan berkata,, "Namaku Daffa."

Mereka pun bersalaman dan mengenalkan diri satu sama lain sambil menebar senyum manis mereka, cukup lama hingga sampai-sampai Natha datang dan menepis tangan mereka dan menggantikan tangan Daffa dengan tangannya.

"Kenalin, gue Natha." Ucap Natha yang menggantikan tangan Daffa bersalaman dengan Pete.

Tak lama kemudian Gilang dan Fajar keluar karena ingin melihat Natha yang berlari keluar dengan amarah tadi akhirnya tak sengaja mendengar Natha berucap,,

"Pacarnya Daffa." Sambung Natha.

Semuanya pun terkejut mendengarnya termasuk Daffa yang mendengar langsung dari telinganya bahwa Natha mengakui dirinya sebagai pacarnya.

"Beneran? Dia pacarmu?" Tanya Pete pada Daffa.

Daffa masih bingung dengan apa yang sudah terjadi selama ini. Ia merasa nyaman ketika berbalas chat dengan SNAKE di media sosial dan ia juga merasa nyaman ketika bersama dengan Natha. Dilema melanda, Daffa terus dicecar berbagai pertanyaan yang ada disana.

"Daffa gay?" Ucap Fajar yang lirih berbisik kepada Gilang yang tak jauh dari sana.

"Daf, kita pacaran kan?" Tanya Natha.

Daffa masih terdiam menunduk bingung,

"Dia gak jawab, berarti itu tandanya lo bukan pacarnya dia." Ucap Pete sedikit nyolot.

"Kok nyolot?"

"Gue nyolot?" Tanya Pete seolah-olah memancing perkara,, "Lo harus inget, sebelum lo jadian sama Daffa. Daffa nyaman sama gue duluan." Sambung pria itu.

"Buktinya mana?" Tanya Natha.

"Kita tiap hari chat-an dan dia bilang kalau Daffa nyaman sama gue."

"Apa?" Balas Natha yang kaget mendengarnya dan kecewa pula.

Baiklah, meski tak percaya dengan apa yang terjadi namun Natha berusaha untuk menahan emosinya dulu dan mengajak Daffa untuk pergi bersama dengannya secara baik-baik.

"Daffa? Pergi yuk." Ucap Natha sambil mengulurkan tangannya lagi.

Setelah melalui perdebatan panjang dan suasana canggung yang semakin menggila, Daffa menjawab "Pete. Ayo kita pergi."

Uuhh .. sangat menyakitkan. Hati Natha seketika hancur berkeping-keping ditinggal pergi oleh Daffa bersama dengan laki-laki lain.

Sedangkan Fajar menyeret Gilang untuk pergi namun di lain arah, Daffa tetap berdiri disana namun dengan pandangan kosong dan mata yang berkaca-kaca.

Be With You [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang