Kring... kring... kring...
“Ke kantin yuk!” ajak Ginny ke sahabatnya yang tengah terlelap karena pelajaran membosankan yang baru saja mereka lalui.
“Hmmm?” igau Clairine yang posisi kepalanya masih bertumpu pada lengannya yang empuk itu. Lengan milik Clairine ini memang cocok untuk dijadikan bantal. Banyak lemaknya, jadinya empuk deh.
“Ayo ke kantin Bu ....” jelas Ginny dengan putus asa. Ia tahu betul bahwa sahabatnya ini jika sudah tidur, akan susah dibanguninnya.
“Gak mau. Lu aja. Gua lagi mager.” jawab Clairine masih dengan kondisi matanya yang tertutup.
Ginny itu...
Orangnya keras kepala.
Dia adalah tipe orang yang bakal terus mencoba sampai ia mendapat apa yang dia mau. Kalau sudah mentok pake banget, barulah ia menyerah.
Jika ditarik lagi ke kondisinya sekarang ini, dia masih merasa ada jalan keluar. Jadilah, dia nekat untuk menarik tubuh gembul Clairine sampai ia berdiri.
“Woy ah ... gua kan udah bilang kalau misalnya gua mager. Gua ngantuk woy.” rengek Clairine di dekapan kuat seorang Ginny, yaitu sahabatnya sendiri. Jika, Clairine gak mengakui Ginny sebagai sahabatnya, gadis gemuk itu pasti sudah membantingkan dirinya ke tanah untuk membuat Ginny tergencet dengan tubuh gemuknya itu.
“Please ... nanti gua traktir deh.” goda Ginny yang sialnya sempat membuat Clairine tergiur. Tapi... pikiran negatifnya kembali menyuarakan pendapatnya.
“Heh ... lu gak mikir apa berapa kalorinya itu? Heh lu sadar ya. Lu tuh udah gendut! Jangan menuh-menuhin tempat deh.” teriak pikiran negatif Clairine. Suara-suara inilah yang mampu memorak porandakan ketenangan yang ia sempat rasakan pada saat ia tertidur tadi, dimana pada saat itu ia bisa merasakan ketenangan. Karena untuk sementara...
Suara teriak-teriakan itu tidak menampakkan keberadaannya di pikiran Clairine.
“Heh Clair! Are you okay?” tanya Ginny prihatin. Ia tadi sempat melihat tatapan sendu yang dipancarkan dari mata sahabatnya, biasanya Clairine bisa menutupinya, tapi entah kenapa hari ini dia merasa lebih lelah saja. Apa mungkin ini disebabkan oleh tangisan yang ia keluarkan sejak malam kemarin?
(Are you okay = Apakah kamu baik-baik saja?)
“E— eh ... iya kok gak apa-apa gua elah ... santuy ... hahaha.” ucap Clairine diakhiri dengan ketawa yang sekarang juga terkesan palsu. Hal ini tak luput dari perhatian sahabatnya. Kening Ginny tadi sempat berkerut sebentar setelah ia mendengar suara tawa terpaksa yang keluar dari mulut Clairine. Namun, sekarang ia tak mau memperkeruh suasana hati sahabatnya. Yang pasti, ia akan menanyakan ini nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓house with no mirrors✓
Teen Fiction"Lo pasti ngelakuin itu kan?" "Ngelakuin a - apa mak- maksud lu?" "Self harm." _______________ Semua ini berawal dari Erland yang mengetahui bahwa Clairine melakukan self harm. _______________ "Mungkin gua bakal lebih percaya diri kalau gak ada cerm...