🖇*ೃ˚[11]༘ 🖇

213 20 30
                                    

“Tenang aja Clair … gua mau ngomong bentar doang kok sama si Josef

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Tenang aja Clair … gua mau ngomong bentar doang kok sama si Josef. Si Erland di sini untuk nemenin si Josef doang, gak lebih.” ucap Ginny yang menyadari betapa syoknya gua atas kedatangan si Erland. Cowo tampan itu juga sebenarnya terkejut karena dia tidak tahu bahwa temannya ini akan membawanya ke rumah Clairine. Tapi dia hanya tidak menunjukkan keterkejutannya saja.

Clairine masih berdiri mematung saja di tangga yang paling atas. Masih terlalu syok. Alhasil, dia hanya menyunggingkan sebuah senyuman paksa dan anggukan pelan dari kepalanya. Lalu, dia langsung berlari terbirit-birit ke kamarnya dan menenggelamkan kepalanya di bantal besar miliknya. Clairine benar-benar berharap agar ia tidak berpapasan lagi dengan Erland.

.·:*¨༺ ༻¨*:·.

“Temen lo kenapa tuh?” tanya Josef yang tadi sempat melihat Clairine membuka mulut dan matanya lebar-lebar. Padahal alasannya itu karena sahabatnya sendiri.

“Gak tahu tuh gua juga. Kenapa lo nanya gua coba?” bales Ginny dengan kembali bertanya. Jangan lupakan juga nada bicaranya yang judes, apalagi sekarang ia sedang berbicara dengan buaya darat.

“Ya kan lu temennya. Masa lu gak tahu sih?” pertanyaan Ginny dibalas lagi dengan pertanyaan yang keluar dari mulutnya. Decihan pelan keluar dari bibir Ginny karena tingkah menyebalkan dari seorang Josef.

“Gak semua rahasia dikasih tau ke sahabat.” ucap Ginny dengan nada yang agak… sendu. Mungkin dia punya firasat bahwa sahabatnya itu menyembunyikan sesuatu darinya. Gadis cantik itu bisa merasakan bagaimana mata Clairine tadi menahan emosi yang membuncah dalam diri gadis gembul itu. Tapi, Ginny juga masih belum bisa menembus pertahanan yang Clairine buat dalam dirinya.

“Baru kali ini lu ngomong sama gua dengan nada yang kalem.” si Josef bener-bener tahu bagaimana cara merusak suasana ya. Yang tadinya Ginny tenang karena dirinya sedang berpikir, langsung menatap Josef dengan laser yang siap menghunus jantungnya.

Canda ya Josef.

Tapi Josef sendiri langsung bergidik ngeri karena tatapan tajam yang diarahkan kepadanya. Mungkin, karena Ginny sudah menahan dirinya tadi di sekolah. Jadinya, dia menumpahkan semua emosi jiwa dan raganya di rumah Clairine sekarang. Jika sebuah tatapan mampu untuk membunuh orang, Josef pasti akan langsung mati di tempat.

“Masih mau berani ngelawan lu?” Josef rasanya sudah mau lari dari tempatnya karena kata-kata Ginny yang sangat menusuk ke ulu hatinya. Cie elah…

“Eng— enggak.” perasaan gugup langsung melingkupi Josef saat ia mengatakan satu kata yang biasanya sangat mudah untuk dia katakan. Tapi, sekarang dia sangat-sangat gugup, sampai-sampai Josef terbata-bata saat ia mengatakan itu. 

✓house with no mirrors✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang