"Gila." umpat Ginny dengan wajah datar yang terpampang jelas di depan seorang Josef Antonio. "Inilah yang ngebuat gua tertarik sama dia. Gua pasti bakal bisa naklukin hati dia. Pasti. Tunggu aja." monolog Josef dengan semangat 45.
"Iya. Aku tergila-gila sama kamu." gombal Josef yang rasanya bisa membuat Ginny muntah di tempat. Untungnya, masih ada sel-sel otak Ginny yang masih bekerja dengan baik dan benar. Jadinya, Ginny menahan diri untuk tidak mengeluarkan semua rasa kejijikannya akan orang yang dengan beraninya masih duduk di depan Ginny.
"Ini orang di depan gua lebih gak tahu malu daripada gua Clairine. Dia jauh lebih parah." ucapnya dalam hati karena Ginny mengingat perkataan Clairine tadi pagi, mengenai urat malunya yang sudah putus.
"Diam lah kau buaya." tegas Ginny dengan nada bicaranya yang rendah, yang bisa membuat semua orang beku di tempat. Tapi, Josef menjadi pengecualian. Karena dengan beraninya dia masih melontarkan senyum manisnya ke arah Ginny yang tengah memandangnya dengan tatapan datar nan sinisnya.
"Wow ... mulutmu itu pedes banget ya." goda Josef. Entah dia bego atau gak peka... pria tak tahu malu ini masih tak sadar dia baru saja bermain dengan api.
"Baru tahu lu?"
"Enggak kok aku sudah tahu."
"Baguslah kalau misalnya lu tahu."
"Iyalah ... aku kan harus mengenal betul calon istriku nanti." perkataannya sudah tak bisa membuat Ginny menahan emosinya lagi. Sudah tidak bisa. Dia sudah muak dengan cowo-cowo yang berusaha mendekatinya dengan cara menjengkelkan seperti ini. Satu sentilan yang keras mendarat di jidat Josef dengan sangat mulus, cowo buaya itu langsung mengusap-ngusap jidatya yang kemerahan karena luapan emosi yang berasal dari Ginny.
"Sakit banget anjir!" teriak Josef tak terima. Suara melengkingnya terdengar ke seluruh penjuru kantin bahkan sampai ke ruang guru sangking besar dan nyaringnya suara Josef tadi. Rasanya, Josef baru saja menggali kuburannya sendiri karena... kepala sekolah langsung turun tangan dengan mendatangi kantin diiringi suara langkahnya yang gagah dan menakutkan itu.
"APA YANG TERJADI DI SINI?!" teriakan kepala sekolah adalah opening dari mimpi buruknya Josef. Good luck Josef.
END OF FLASHBACK
.·:*¨༺ ༻¨*:·.
"Endingnya sangat membagongkan." respon Clairine saat si Ginny menceritakan apa yang terjadi saat gadis gembul itu melarikan diri dari kantin.
"Baguslah. Salah sendiri anjir. Gede banget emang suaranya ya. Melebihi suara cewe pada umumnya." kesal Ginny saat ia diharuskan untuk mengingat kejadian menjengkelkan itu tadi, agar ia bisa ceritakan ke sahabatnya yang kabur.
"Sabar ya bu ...."
"Untung lah lu gak pernah digituin. Jangan sampe dah seriusan. Nanti lu pusing tujuh keliling kayak gua." jawab Ginny sembari ia memijit pelipisnya. Clairine entah kenapa... terlalu memikirkan apa yang dikatakan sahabatnya. "Memangnya siapa yang bakal ngelakuin gitu ke gua? I bet no one would ever love me. Gosh ... I can't even love myself."
KAMU SEDANG MEMBACA
✓house with no mirrors✓
Teen Fiction"Lo pasti ngelakuin itu kan?" "Ngelakuin a - apa mak- maksud lu?" "Self harm." _______________ Semua ini berawal dari Erland yang mengetahui bahwa Clairine melakukan self harm. _______________ "Mungkin gua bakal lebih percaya diri kalau gak ada cerm...