4. Si Jahil

3.6K 480 69
                                    

Libur pekerjaan pada saat Weekend sepertinya merupakan hal baru bagi Namjoon hari sabtu ini. Ia jarang sekali mengambil liburnya pada saat weekend, katanya ingin libur karena letih bekerja. Sedangkan Jin memang libur, setiap Weekend ia pasti mengambil jadwal liburnya secara teratur.

Beda lagi dengan si bungsu.. Sudah tiga hari dia ada di Korea, sialnya perutnya hanya terisi Ramyeon sejak dirinya tiba hingga sekarang. Perutnya sedikit sakit kali ini, semalam juga sedikit sulit tidur karena sakit perut yang ia rasakan.

Ia berjalan disekitar lorong kamar miliknya dan Milik kedua kakaknya. Ia bisa melihat Seokjin yang ada disana dengan Laptop yang masih menyala dengan gambar tengkorak kepala yang terlihat jelas.

"Katanya libur..." Jin menoleh.

"Aku kan bukan pengangguran sepertimu. Pergi sana!" Taehyung memutar matanya malas.

"Awas saja, kusumpahi nanti tengkorak itu keluar dari laptop lalu merasuki Jin hyung seperti Zombie!" Ujarnya lalu pergi dari sana sambil menutup pintu keras. Mengabaikan Seokjin yang sedang kesal.

"Hya Kamjjagiya!! Kau ingin aku terkena serangan Jantung eoh?!" Pekik Seokjin, Taehyung dengar tapi malas tau.

Taehyung beralih kedalam kamar milik kakak keduanya. Lelaki itu sedang bermain ponsel dengan serius. Saat mata keduanya bertemu, Namjoon langsung berbalik memunggungi sang adik yang ada didepan pintu.

"Permisi, Namjoon-ssi."

"Ya.. silahkan keluar Taehyung-ssi." Taehyung membuka pintu itu lebar-lebar lalu pergi dari sana tanpa kata-kata, sepertinya dia segaja membuat Namjoon kesal.

Namjoon yang ada disana langsung berbalik saat dilihatnya Cahaya dari pintu yang terbuka lebar. Tangannya mengepal.

"Hya Kim Taehyung?! Kau ingin aku pindahkan kau ke mars huh?! Tutup pintunya!!" pekik Namjoon. Lama tak juga tertutup, Namjoon langsung keluar dari kamarnya dengan wajah masam. Ia akan menghajar anak tidak tau sopan santun yang mengejeknya beberapa menit yang lalu.

Sebelumnya ia membuka pintu kamar Seokjin, takut-takut jika anak itu bersembunyi di kamar kakak tertua.

"Si curut mana?" Seokjin mengenyit.

"Curut siapa?"

"Si anak pungut" Jin tergelak. Ia bahkan sampai tersedak liurnya sendiri.

"Sial, kau membuat pikiranku buyar begitu saja. Kenapa juga kau mencarinya? Dia menjahilimu?" Namjoon mengangguk cepat.

"Ah hyung, aku bisa gila dengan adik bungsumu itu. Dia membuka pintu lebar-lebar lalu pergi tanpa menutup." Mendengar itu Jin tertawa terbahak-bahak. Taehyung memang tau apa yang tidak disukai Namjoon, memang anak yang jahil.

"Dia tidak disini, carilah dikamarnya." ujar Jin. Namjoon langsung menutup pintu kembali lalu berjalan ke arah kamar Taehyung dengan langkah kaki malas. Ia bisa membayangkan bagaimana kamar Taehyung si pembenci kebersihan.

Saat pintu terbuka, baju anak itu ada di mana-mana. Berantakan sekali.

Namjoon berpikir, manusia seperti ini yang telah dipilih menjadi duta kebersihan di kampusnya? Namjoon ingin muntah.

"Hya Kim Taehyung!" Namjoon menyelidiki seisi kamar, ia yakin pasti Taehyung ada di kamar mandi karena Pintu kamar mandi terkunci dengan bunyi Shower.

"Hoi, Kim Taehyung! Keluar atau ku dobrak pintu kamar mandimu!" Sejenak tak ada jawaban. Namjoon menempelkan telinganya di pintu kamar mandi. Awalnya hanya suara air yang terdengar, tetapi setelah sedikit ditelusuri Namjoon bisa mendengar suara muntahan dari dalam kamar mandi.

Happier [Kim Brothers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang