[Revisi]
.
Rawat inap menjadi salah satu solusi terbaik untuk Taehyung saat ini. Anak itu dalam kondisi kurang baik beberapa hari ini.
Setelah berkonsultasi, Seokjin memutuskan melakukan pemeriksaan Ct Scan. Seokjin tidak meminta hal buruk terjadi pada sang adik, tetapi gejala yang Taehyung rasakan saat ini membuatnya khawatir.
Awalnya Seokjin berpikir ini mungkin hanya asam lambung, tapi setelah mengetahui bahwa tidak ada masalah berarti dari lambung hingga membuat adiknya lemah seperti ini, Seokjin memutuskan melakukan pemeriksaan lebih jauh.
Taehyung, anak itu dua hari ini hanya tidur diranjang vip yang dipesankan oleh Seokjin, lengkap dengan Infus dan beberapa keperluan lain. Seokjin baru memasang infus kemarin, pasalnya adiknya itu tidak ingin makan sama sekali.
Seokjin masuk kedalam ruangan adiknya, menatap Taehyung yang tidur sambil memeluk bantal gulingnya. Ia maju lalu mengeluarkan sapu tangan dari dalam jas putihnya. Ia mengusap keringat Taehyung, selanjutnya mengusap surai lepek Taehyung dengan sayang.
"Hyung berharap, Semua yang sedang hyung bayangkan saat ini adalah mimpi Taehyung-ah. Hyung berharap semua yang hyung pikirkan mengenai keadaanmu, tidak benar-benar terjadi."
Setetes air mata meluruh, Seokjin tidak bodoh akan apa yang terjadi. Dia dokternya disini, Dia tau jika gejala seperti yang Taehyung alami bukan hanya gejala asam lambung.
Seokjin hanya berdoa, semoga pengetahuannya, semoga apa yang ia ketahui mengenai gejala tersebut, hanya sebuah kesalahan. Hanya sebuah hal yang Seokjin lebih-lebihkan dalam pikirannya.
"Hyung." Suara lirih itu membuat Seokjin terkesiap. Ia menatap adik bungsunya yang sedang menatapnya dengan tatapan sayu, Seokjin tersenyum.
"Bagaimana keadaanmu? Apa yang kau rasakan heum?" Tanya Seokjin.
"Aku mengantuk dan lemas." Seokjin mengangguk.
"Dua hari tidur terus tapi masih mengantuk?" Taehyung tak menjawab. Ia menatap Seokjin lekat.
"Ada apa? Kau lapar?"
Sejenak Taehyung menggeleng, ia membawa tangan kirinya memegang tangan Seokjin.
"Hyung, appa mana?"
"Appa belum pulang. Hyung akan menemui appa dan meminta agar appa pulang dan menjenguk Taehyungie, ya?" Anak itu mengangguk.
"Mau minum, hyung." Seokjin mengangguk. Meraih segelas air dengan segera lalu membantu adiknya minum menggunakan sedotan.
"Namjoonie hyung, mana?" Seokjin tersenyum.
"Dia sedang terapi tahap pertama. Dia akan segera sembuh, dan memeluk Taehyungie sesegera mungkin." Taehyung tersenyum.
"Aku ingin hal itu cepat terjadi."
"Tentu saja akan terjadi. Jadi Taehyung harus cepat sembuh."
Kalimat itu mengganjal hati Taehyung, air mukanya berubah murung saat itu Juga.
Jin menghela nafas, merasa bodoh saat mengingat kembali perkataannya, Taehyung masih sangat sensitif.
"Apakah appa tidak akan pulang? Aku tidak sembuh-sembuh, hyung."
Seokjin menggeleng.
"Appa akan pulang, Tae dengar hyung?" Sekali lagi Taehyung mengangguk.
"Aku mengantuk, hyung."
"Nde, istirahatlah."
Seokjin mau tak mau menyetujui jika adiknya harus tidur, lagi. Seokjin bergegas keluar dari sana, ia harus melihat hasil Ct Scan yang dilakukan adiknya dua hari yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier [Kim Brothers]
FanfictionTaehyung itu anak bungsu yang sangat dicintai oleh kedua orang tuanya, Seokjin hyung dan Si cuek Namjoon hyung. Anak itu memiliki watak yang sangat sangat ceria, daging yang tidak bisa tenang barang semenit saja. Anak itu juga sering membuat Cueknya...