.
Pagi ini Taehyung bangun dengan keadaan yang bisa dibilang lumayan baik. Moodnya hanya sedikit kurang baik, mengingat cekcok kecil yang terjadi padanya dan kakak kedua membuat dia menjadi sedikit kurang Mood.
Ia memejamkan matanya dengan erat saat mengingat ini hari dimana kemoterapinya dilakukan, menarik selimut menutupi seluruh tubuh lalu kembali bergelung dengan nyaman. Sekitar lima menit kemudian ia mendengar suara pintu kamar dibuka, Taehyung tau itu pasti Seokjin, pasalnya kan ia dan Namjoon sedang ada masalah kemarin.
"Ayo sarapan." Taehyung terkesiap. Ia membuka selimutnya segera lalu menatap Namjoon yang ada di hadapannya. Serius ini Namjoon?
"Hyung?" Namjoon menoleh.
"Ya?" Taehyung menatap Namjoon sejenak lalu bangkit menyenderkan tubuhnya di sandaran tempat tidur.
"Maaf, aku tau aku memang sudah keterlaluan kemarin. Maafkan aku, hyung." Ujar Taehyung sambil menundukkan kepalanya penuh penyesalan, Namjoon tersenyum kecil lalu mengangguk.
"Tidak masalah, hyung juga minta maaf karena sudah keluar jalur seperti kemarin. Hyung minta maaf." Taehyung mendongak lalu menggunakan kedua lututnya untuk berjalan ke arah Namjoon, melebarkan tangan lalu memeluk kakaknya erat. Namjoon membawa anak itu kedalam pelukan erat, membuat Taehyung mengusap sedikit air yang keluar diujung matanya, ia tersenyum.
"Hari ini kemoterapi pertama, harus semangat." Ujar Namjoon sambil mengusap punggung adiknya.
"Ayo sarapan, Jam sembilan kita harus ke rumah sakit." Taehyung mengangguk, ia melepaskan pelukannya lalu melihat bubur ayam yang berada diatas nampan yang dibawa oleh Namjoon. Ia meraih segelas air lalu meneguknya sekali sebelum menerima suapan demi suapan yang diberikan kakaknya.
"Enak?" Taehyung mengangguk. "Enak, tapi kurang ayamnya, hyung."
Namjoon terkekeh, "Ayamnya habis, di makan kucing."
"Ihh!" Namjoon hanya bisa terkekeh, berharap semangat adiknya bisa awet hingga kemoterapi Terakhir nantinya.
.
Namjoon dan Taehyung tiba dirumah sakit tepat pukul sembilan lewat dua menit. Taehyung hanya bisa menggenggam tangan Namjoon dari belakang dengan erat. Jujur saja ia takut sekali saat ini, melihat bagaimana cerita orang-orag yang pernah di kemo membuatnya merasa jika kemoterapi merupakan hal yang sangat menakutkan.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Namjoon. Taehyung mengangguk.
"Baik, hanya sedikit sakit perut." Namjoon mengernyit.
"Loh? Kenapa?"
"Takut hyung, gugup." Jawabnya. Namjoon terkekeh lalu mengelus punggung tangan adiknya. "Santai saja, Seokjin hyung kan sudah bilang ini tidak lama."
Taehyung mengangguk lalu kembali mengeratkan gandengannya pada Namjoon. Sampai di ruangan Seokjin, ketiga dokter itu sudah ada disana, lengkap dengan jubah putih ketiganya.
"Ohoi! Hallo Jagoan! Siap untuk pengobatan kali ini?!" Pekik Suho semangat. Taehyung tersenyum lalu mengangguk.
"Siap, kapten!" Ucapnya.
"Tunggu sebentar disini, nanti ikut Seokjin ke ruangan yang biasa dipakai kemoterapi. Hyung harus lebih dulu menyiapkan segala keperluanmu oke? Sebelumnya kau harus melakukan beberapa prosedur sebelum kemoterapi, nanti lakukan prosedurnya disini, setelah selesai baru kita bisa melakukan kemoterapi. Hyung duluan." Ujar Suho lalu pergi dari sana. Taehyung mengangguk lalu menatap Seokjin.
"Siap?"
Mendengar suara Seokjin membuat gejolak didalam hatinya terasa menyedihkan, rasa-rasanya ingin menangis saja jika sudah begini urusannya. Namjoon yang melihat itu hanya bisa mengalus punggung adik bungsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier [Kim Brothers]
FanfictionTaehyung itu anak bungsu yang sangat dicintai oleh kedua orang tuanya, Seokjin hyung dan Si cuek Namjoon hyung. Anak itu memiliki watak yang sangat sangat ceria, daging yang tidak bisa tenang barang semenit saja. Anak itu juga sering membuat Cueknya...