20. Masalah sepele

2.7K 443 66
                                    

.

Seokjin meletakan buah apel yang sudah ia kupas tepat dihadapan Taehyung, anak itu masih setia tidur di paha Namjoon sambil menonton tv. Namjoon sudah mengeluh jika pahanya terasa mati rasa, tapi Taehyung tak ambil pusing. Anak itu meraih apel yang sudah dikupas kakaknya lalu memasukkannya kedalam mulut.

Melihat Namjoon yang fokus dengan handphonenya membuat Taehyung menghela nafas jengkel, ia bangkit berdiri lalu duduk di karpet bulu yang juga diduduki Seokjin. Ia menarik kaki Seokjin lalu kembali menjadikan paha kakaknya bantal kepala.

Seokjin terkekeh, ia mengelus surai lebat Taehyung. Setelah dua hari pulang ke rumah, Seokjin sudah akan bersiap untuk melakukan kemoterapi yang akan dilakukan adiknya besok pagi. Seokjin harus mengecek sebagaimana kondisi adiknya selama di rumah, sejauh ini Taehyung masih baik-baik saja. Meskipun terkadang kadar manja anak ini ada diatas rata-rata.

Seokjin sudah mengatakan pada Namjoon, ikuti saja apa yang adiknya mau selama itu tidak membahayakan. Seokjin juga harus sedikit tega membuat adiknya marah saat sesuatu yang ia inginkan tidak bisa dikonsumsi, mengetahui jika adiknya ini paling suka makanan instan.

"Hyung! Botol minum Koo dimana, ya?" Seokjin menoleh ke arah Jungkook, menatap anak itu dengan tatapan was-was. Anak itu datang dengan satu bungkus keripik kentang rasa sapi panggang yang juga digemari Taehyung.

Mencium aroma lezat membuat Taehyung menatap Jungkook. Ia mengernyit saat snack yang ia beli sudah ada ditangan Jungkook.

"KOO! Kenapa Kau makan snack ku?!" Ujarnya kesal. Ia bangkit lalu menarik bungkusan tersebut. Jungkook yang marah pun menarik kembali keripik kentang yang tadi ia makan.

"Ini punya Koo!" Pekik Jungkook kesal.

"Hyung, bilang Jungkook!" Seokjin menghela nafas.

"Tidak bisa, kau sudah makan kemarin." Taehyung menatap Seokjin kesal.

"Aku tidak apa-apa! Hanya satu saja hyung." Seokjin menggeleng.

"Tidak, kemari dan habiskan apelnya." Ujar Seokjin. Taehyung mengabaikan Seokjin lalu membawa keripik kentangnya menaiki tangga, Jungkook ikut memekik tidak terima.

"Taehyung!!" Pekik Seokjin. Namjoon bangkit berdiri, ia kesal karena anak itu tidak bisa mendengarkan kata-kata kakaknya.

"Berhenti ditempatmu, Kim Taehyung!" Taehyung tak kunjung menghentikan langkahnya. Namjoon maju lalu mencekram tangan Taehyung, ia sontak berhenti melangkah, keripik kentang yang ia pegang ditarik dari genggamannya.

"Kemarin hyung sudah memberimu satu bungkus keripik diam-diam dibelakang seokjin hyung. Jangan melunjak Taehyung, kalau kau sakit siapa yang susah?! Demi Tuhan, Kim Taehyung kau sudah 20 tahun! Jangan berlagak seperti anak bayi!" Taehyung menatap Namjoon tajam, tangannya terkepal.

"Kalau begitu biarkan aku mati! Namjoon hyung tidak ingin susah bukan?! Biarkan aku mati kalau begitu!" Pekik Taehyung. Namjoon menatapnya tajam, amarahnya naik hingga ubun-ubun.

"Hanya masalah seperti ini aku ingin mati?! Mati saja kalau begitu! Kenapa kau selalu berbicara ingin mati huh?! Mati saja!" Pekik Namjoon, emosinya ikut tersulut. Taehyung mengepalkan tangannya, ia menatap Namjoon tajam.

"Aku membencimu, Hyung.. Jangan temui aku!" Ujarnya lantang lalu segera menutup pintu kamarnya keras-keras. Namjoon merutuki mulutnya yang sudah berbicara kurang tepat. Anak itu pasti marah dan berakhir mendiami semua orang dirumah ini. Namjoon mengusak surainya kasar, tidak seharusnya dia marah seperti tadi.

"Biarkan dia sendiri. Aku akan membawa susu coklat ke kamarnya. Kau mandilah." Ujar Seokjin dari belakang. Namjoon mengangguk lalu segera masuk ke kamarnya dengan perasaan yang berkecamuk.

Happier [Kim Brothers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang