chapter 11

186 9 0
                                    

Vote sebelum membaca guys!
Happy reading♥️

°°°

Abel menatap rumah bercat emas di depannya ini sambil berdecak kagum.

Walaupun rumah ini tidak sebesar rumahnya, tapi entah kenapa bagi Abel rumah ini sangat elegant dan mewah.

Mungkin dari warna cat dan pagar coklat yang menjulang tinggi dengan ukiran cantik ini yang juga menambah kesan rumah ini menjadi terlihat berkelas.

"Assalamualaikum!"

Hening,

kurang kenceng kali ya suara gue? Pikir Abel.

"ASSALAMUALAIKUMM!!" Teriak Abel lagi.

Tapi lagi-lagi keheningan yang menjawab.

Abel menghirup udara sebanyak banyaknya dan hendak berteriak lagi, "AS--"

"Abel!"

Abel menoleh ke belakang, terlihat Elsa yang menongolkan kepalanya keluar dari jendela mobil.

"Gak di sekolah! Gak di rumah, goblok lo ke tulungan ya? Itu ada bel, lo teken dulu baru orangnya keluar! Kalo lo teriak-teriak doang keburu lebaran tau gak?!" Omel Elsa, menatap jenggah sepupunya yang sangat pintar ini.

Kepala Elsa kembali masuk ke dalam mobil, meninggalkan Abel yang menepuk keningnya, meratapi kebodohannya.

"Oh iya ada bel! Begoo-begoo.."

Abel hendak menekan bel itu, namun tiba-tiba saja gerbang itu terbuka.

Menampilkan sosok pria setengah baya dengan wajah dinginnya, Abel yang mendapat tatapan tajam dari pria itu menelan ludahnya takut.

"Waalaikumsalam, cari siapa ya?" Tanya pria itu dengan wajah tegas tanpa ekspresinya.

"Ehm, i-ini om, saya mau kasih ini dari Omah Sari." Jawab Abel sedikit gugup sambil menyerahkan makanan yang dia pegang itu.

"Oh, iya terimakasih." Seketika mimik wajah pria itu berubah menjadi--ehmm sedikit ramah walau hanya senyum tipis yang terpasang di wajah tampannya yang sedikit keriput.

"Kamu cucunya?" Tanya pria itu lagi, Abel mengangguk.

"Iya, saya Abel om, cucunya Omah Sari." Jawab Abel sedikit menampilkan cengiran.

Pria itu menatap Abel mulai dari rambut dan penampilan Abel.

Abel memakai kemeja kotak-kotak yang sengaja tidak dia kancingi hingga menampilkan tanktop hitamnya, untuk celana Abel memakai jeans hitam dan sepatu putih, rambut biru panjangnya yang sengaja ia kuncir kuda dan menyisihkan anak rambutnya.

"Saya baru lihat kamu, yang saya tau yang cowok sama cewek yang satu lagi tuh." Kata pria itu lagi, Abel meringis kecil dia lumayan sering datang kesini hanya saja dia selalu berada di dalam kamar dan jarang keluar rumah juga.

"Heheh, ya gitu lumayan sering kok, cuman jarang keluar rumah aja."

"Oh gitu."

"Iya, kalau gitu saya permisi ya om?"

"Eh, gak mau masuk dulu?"

"Eh gak om makasih, lain kali aja ya, Abel mau pergi dulu."

"Oh gitu, yaudah hati-hati yaa, makasih makananya."

"Oke om, nanti saya sampein ke Omah juga."

°°°🤍🤍🤍°°°

Tepat jam 8 malam, mobil merah Toyota Supra milik Elsa baru tiba di perkarangan rumah Omahnya.

ARGABELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang