Abel Pov
"Pagiii Mamii, Papiii, bang!" Gue segera mengambil duduk di samping Vigo, abang laknat gue.
"Rambutnya kapan mau di ganti?" Tanya Papi sambil menatap gue, gue refleks menatap rambut selewat bahu gue yang terurai di ombre berwarna biru terang.
"Minggu." Jawab gue acuh sambil mengambil dua lembar roti juga selai coklat dan stoberi.
"Minggu-minggu, selalu bilang minggu, minggu kapan, hah? Cape gue di panggil ke sekolah lo mulu, udah kek artis gue di cariin mulu sama guru lo." Sungut Papi kesal, gue terkekeh mendengarnya.
"Pi, skincare Mami abis." Adu Mami mengode, papi mendengus.
"Apa yang abis?" Tanya Papi.
"Cuma, Toner, serum, essence, eye cream, day creamnya juga sisa dikit, Pi." Jelas Mami, Papi terlihat seperti pura-pura menahan napas mendengar kata cuma dari Mami.
Gue sama Vigo hanya bisa cekikikan menatap kedua orang asing--eh maksudnya orang tua gue ini.
"Yaudah beli daahh, kemarenkan dah gue kasih black card." Kata Papi santai, lalu Mami memeluk papi erat.
"Aaaaaa makasih baby! I love you!" Kata Mami kegirangan sambil mencium pipi Papi sekilas.
"Love you too sayang."
Gue sedikit mengerutkan alis gue menatap adegan uwu di depan mata gue ini,
Yang jomblo cuma nyimak, iya kek gue sama Vigo ini.
Huhh, ngomongin jomblo gue jadi inget mantan gue si Kevin, dia apa kabar ya? Udah putus belom sama si cewek pengganti gue?:')
kampretkan? Bisa-bisanya cewek secantik, seimut, sekedceh, seunyu, setenar dan mempesona ngalahin pesonanya Syahrini kalah sama cewek modelan kek kain pel buluk yang jadi selingkuhannya Kevin?!
Standart Kevin rendah banget tau gak? Pisah dari gue cari kek cewek yang cantiknya setara sama gue kek! Kayak Melody Jkt48 atau Prilly latuconsina, lah Ini--?
Ibaratnya dikasih berlian malah minta batu rel! Huuhh.
tapi gak bisa di pungkiri juga gue bahagia lihat keluarga gue yang harmonis, walaupun terkadang mereka berantem, tapi berantemnya mereka gak sampe membuat hubungan mereka berakhir.
"Pi, gue nggak, Pi?" Tanya gue pada Papi.
"Ape? Skincare bukannya lo baru beli kemaren?" Tanya Papi heran.
Gue menggeleng, "bukan skincare!"
"Terus?"
"Black card."
Gue lihat bola mata Papi hampir keluar dari tempatnya setelah mendengar apa yang gue pinta.
Sontak saja hal itu membuat gue tertawa kencang bersama Mami dan Vigo, tatapan Papi berubah menjadi mendelik malas ke arah gue.
"Nggak deh, gue gak mau ngasih lo black card! Gold card aja gue suruh habisin satu minggu, satu bulan baru abis." Kata Papi, kini gantian gue yang mendelik menatap Papi.
"Emang iya?! Lo gak bilang-bilang anjrit ama gue di kasih gold card sama Papi!" Seru Vigo ngamok.
"Heh, sejak kapan? Jangan ngadi-ngadi lo Pi!" Kata gue pada Papi yang langsung menyengir kuda.
"Hehe." Kekeh Papi tanpa dosa, gue memutar bola mata gue malas.
Kini Papi dan Vigo mulai ribut tentang masalah gold card yang Papi kibulin itu.
Gue segera menghabiskan segera roti yang gue buat, lalu bangun dari duduk manis gue.
"Mi, Pi, bang aku jalan duluan yaaa!"
![](https://img.wattpad.com/cover/266642839-288-k7561.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGABEL
Teen Fiction●BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA💕● Abel, itu orangnya simpel, dia asik kalau gak di usik. Abel si Badgirl yang selalu diincar kakak kelas karna penampilan dan keberaniannya pada senior-senior di sekolah. Di scors? Abel tidak takut di scors, karna it...