chapter 19

172 9 3
                                    

"gue udah bilang belum sama lo, kalau hari ini Lo cantik banget?" Tanya Galen saat mereka sudah duduk di bangku bioskop.

"Belum, makasih." Kata Abel sambil tersenyum dan menoleh sekilas sebelum kembali melanjutkan makan popcornnya.

Hari ini mereka akan menonton film Danur 3 sunyaruri.

"Lo udah nonton yang kedua belum yang Danur?" Tanya Galen, Abel mengangguk.

"Udah dodol kan sama anak-anak waktu itu." Kata Abel, Galen menepuk keningnya pelan.

"Oh iya kan ada lo ya hahaha, lupa gua." Jawab Galen.

"Mampus lo Bel samping lo kosong, samping gue mah ada orang." Kata Galen membuat Abel menepuk punggung tangan Galen kesal.

"Jangan takut-takutin nyet! Gue gampar lo." Kata Abel kesal Galen tertawa.

"Ya Allah semoga aja ada orang ya Allah." Doa Abel yang membuat Galen tertawa.

Abel menyandarkan kepalanya pada sisi pundak Galen sambil mengambil handphonenya yang berdering.

"Halo, ada apa Dar?" Tanya Abel pada Dara yang meneleponnya.

"Bel, pasar malem yok."

"Emang ada?"

"Adaa."

"Ayoo, eh tapi motor gue rusak."

"Yaudah nanti gue jemput."

"Jemputnya ke rumah Omah gue ya."

"Oke sip, btw jalan doang jadian kagak."

Setelah bicara seperti itu, dengan tengilnya Dara mematikan sambungannya secara sepihak.

"Dih? Eh kok Dara tau si gue jalan sama lo?" Tanya Abel

"Kan lo bikin snapgram dogol!" Kata Galen gemas sambil menyentil kening Abel.

"Oh iyaa hahah." Kata Abel tertawa kecil.

Abel POV

Setelah itu, lampu yang tadi nyala pun mendadak mati, gue menggenggam erat tangan Galen sebentar.

Deg-degan woi, ntar kalo gue refleks teriak gimana karna kaget?

Kasian si Galen malu nanti.

film Danur 3 sunyaruri pun siap dimulai.

"Aku takut Ga, nonton film ini."

"Kan lo yang ngajakin nonton ini."

Gue menoleh ke samping gue yang kosong sekarang terisi dua orang pasangan.

Yaeeyy!

Akhirnya tuh bangku ke isi juga.

Harum maskulin dari si cowok yang duduk di sebelah gue seketika memenuhi indera penciuman gue.

Banyak emang yang pake minyak wangi ini, tapi minyak wangi ini ingatin gue sama seseorang.

Arga.

Ya, si cowok nyebelin itu.

Sialnya gue suka banget sama wangi ini, candu banget.

"Bel, taruhan gak?" Kata Galen berbisik, gue menegakan kepala gue yang bersandar di bahu dia dan menoleh ke arah dia.

"Apa?"

"Yang teriak atau yang takut beliin Boba?"

"Bener yaa?"

"Iya, tangan gak boleh tutup mata juga gak boleh teriak." Kata Galen dan dengan sok beraninya gue mengangguk semangat.

🌻🌻🌻🌻

ARGABELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang