chapter 17

150 10 2
                                    

Hai semua!

I'm back!!

Semoga kalian gak bosen sama cerita ini yaa, thanks buat yang udah VOTE.

Jangan lupa bahagia🥰

So? HAPPY ReAdInG GUYS!!♥️🥰

🌻🌻🌻🌻


"Nih Ga, gue gak suka tahu."

Abel menaruh tahunya dari mangkuknya ke mangkuk Arga.

Arga berdecak, "apaan si lo, main taruh-taruh aja!" Kata Arga marah, Abel memutar bola matanya malas.

"Yaudah si, marah-marah mulu! Lagi PMS lo?!" Tanya Abel nyolot.

"Hush! Kalian ini berantem terus, nanti jodoh loh." Ledek Fitri yang tiba-tiba datang menghampiri mereka yang berada di taman.

"Males amat." Gumam Arga pelan tapi mampu di dengar Abel.

"Dih? Apa lagi gue, najis sama lo!" Seru Abel menggebu.

Fitri tertawa mendengarnya.

"Najis, males, nanti kalo tiba-tiba nikah gimana?" Goda Farel ikut nimbrung meledek Arga dan Abel.

Mata Abel membola, "gak akan, Cle! Soalnya Abel gak mau nanti punya anak kaya es batu, muka tembok kaku kaya kanebo kering." Sungut Abel yang membuat Arga melirik tajam ke arahnya.

"Heh, kamu." Tegur Farel diiringi tawanya.

"Biarin aja, ntar juga jodoh." Kata  Fitri, Abel berdecak kesal.

"Kan Arga ganteng Bel, Abel juga cantik Ga."  Ledek Farel pada kedua orang itu.

"Cantik kalo gak ada attitude percuma." Jawab Arga yang membuat Farel dan Fitri terkekeh.

Sedangkan Abel yang mendengar jawaban Arga pun semakin emosi.

"Yeeee! Ngaca deh! Lo kek gimana? Pinter kalo gak punya attitude juga percuma!" Seru Abel marah, wajahnya terlihat kesal, sedangkan Arga hanya menampilkan ekspresi dingin.

"Lo gak sadar diri." Kata Arga.

"Lo juga gak tau diri!" Balas Abel semakin marah.

"Ssstt! Hahahaha udah-udahh, nanti ketahuan Omah di jodohin loh kalian." Kata Fitri membuat Abel menatapnya tajam.

"Udah deh, aunty sama uncle pergi, ribet ihh!" Ujar Abel kesal.

Kedua pasangan pengantin baru itupun pergi meninggalkan Abel dan Arga yang langsung duduk berjauhan dan enggan saling tatap.

Seketika hening pun melanda mereka, tak ada percakapan atau ledekan yang suka Abel lontarkan pada Arga.

Arga fokus makan sedangkan Abel fokus makan sambil memainkan handphonenya, ia tengah chattingan dengan Galen yang ingin mengajaknya jalan nanti siang.

"Ayo sambil kerjain tugasnya biar cepat kelar." Kata Arga tiba-tiba, sambil meletakan laptopnya di atas meja.

"Hm."

"Lo cari point dari materi A, gue yang B." Lanjut Arga.

"Hm." Sahut Abel lagi tanpa menoleh pada Arga, jemari lentiknya sibuk menari di atas keyboard handphonenya.

"Nanti kirim ke WhatsApp gue aja point-pointnya." Kata Arga sambil menatap tajam Abel yang masih asik dengan handphonenya.

"Hm "

Arga berdecak.

"Ngerti gak?"

"Hm."

"Jawab." Omel Arga, Abel berdecak menatap Arga kesal.

ARGABELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang