Tubuhnya kini sudah beralih keranjang milik sang kakak. Jaeyon hanya bisa menutupi wajahnya dengan menangis sesenggukan sembari jari-jari Jaehyun berputar didalam vaginanya. Ini benar-benar sangat memalukan!
Bodohnya ia, hanya bisa menangis tanpa berteriak dan menyuruh Jaehyun berhenti dari kegiatannya.
"Ini tak seberapa. Jika kakak mengetahuimu lagi berjalan dengan lelaki lain, kakak tak segan-segan membuatmu hamil. Kau mengerti?!" Disela-sela tangisnya, Jaeyon hanya bisa mengangguk pasrah.
Vaginanya sangat sakit. Terlebih lagi ini pertama kalinya Jaehyun bertindak sejauh ini. Bibirnya kini mengeluarkan darah karena selama Jaehyun bermain dengan vaginanya, ia menahan desahan itu agar tidak keluar dengan cara menggigit bibir bawahnya.
Tak lama dari itu, pelepasan kedua bagi Jaeyon akhirnya sampai kembali. Jaehyun merasa puas melihat vagina sang adik yang terlihat merah merona dengan lelehan cairan berwarna putih yang kini sedang ia jilati.
Merasa Jaehyun berhenti dari kegiatannya, kini ia membuka wajahnya dengan perlahan dan menatap Jaehyun yang tengah tersenyum sembari mengukung tubuhnya diranjang.
Wajahnya benar-benar sangat berantakan. Hidung yang memerah mata yang sembab dan lagi rambut yang berantakan membuat terkesan seksi dan menggemaskan bagi Jaehyun.
Ia mengelus pucuk rambut sang adik yang kini hanya memandangnya dengan tatapan kosong.
Katakan Jaehyun brengsek. Karena saat ini ia hanya ingin sang adik, adik dan adiknya."Tidurlah, kau terlihat berantakan. Kakak akan mandi." Titah Jaehyun membuat Jaeyon terpejam sesaat karena merasa lelah.
Setelah itu, Jaehyun benar-benar pergi meninggalkannya untuk membersihkan diri.
Hati Jaeyon merasa hancur. Kini entah apa yang akan terjadi pada dirinya. Vaginanya sangat linu ketika ia mencoba bangkit dan memunguti pakaiannya yang sebelum itu Jaehyun buang kesembarang arah.
Dengan tertatih setelah memakai pakaiannya tanpa dalaman ia berjalan keluar dari kamar Jaehyun.
Tubuhnya sangat lelah, ia hanya ingin beristirahat saat ini. Namun, setelah keluar kini tatapannya terpaku pada satu objek disana.
Sebelum benar-benar kesadarannya menghilang dan ia terjatuh setelah melihat seseorang yang menatapnya sedih.
"Kak sehun." Panggilan terakhir Jaeyon sebelum kegelapanya menyerang dirinya sendiri.
Benar saja dugaan Sehun. Setelah sang adik pulang kerumah dan memberitahukan kalau dirinya tadi bertemu Jaehyun, berbicara menyinggung sedikit tentang apa yang terjadi pada Jaeyon. Alarm pada diri Sehun menyala, ia juga merasa kesal karena tindakan Haruto bisa membuat Jaeyon dalam bahaya.
Sehun tahu betul dengan sikap Jaehyun. Selama dirinya berteman dengan Jaehyun, bahkan Sehun selalu dilarangnya untuk bertemu atau berbincang hangat dengan Jaeyon sebelum mendapat perintah dari Jaehyun.
"Maafkan aku Jaehyun." Ujar Sehun sebelum membawa tubuh Jaeyon keluar dari rumah itu dan membawanya pergi dari sana.
Lebih baik ia harus menyembunyikan Jaeyon terlebih dahulu. Ia tidak ingin psikis Jaeyon kambuh lagi. Benar, gadis itu sedikit sakit. Setelah apa yang menimpanya dulu.
Kunci hubungan kakak adik itu hanya pada Sehun selain orangtua mereka berdua. Tidak maksudnya adalah orang tua dari salah satu dari mereka yang mengetahui hubungan mereka berdua.
Disisi lain, sepuluh menit berlalu setelah Jaehyun membersihkan badannya dan sedikit bermain dengan junior tentunya. Kini ia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pada tubuh ramping dan juga berotot itu.
Yang membuatnya heran sekaligus bingung adalah dengan kehadiran sang adik yang sudah menghilang dari kamarnya.
Ia juga melirik kesekeliling kamar. Pakaian yang ia buang tadi kini sudah menghilang. Apa adiknya pergi untuk istirahat dikamar miliknya sendiri?
Tbc
Jangan lupa vote dan komen nya gaes. Oh ya gaes, kalian tim mana nih, Haruto atau Jaehyun?😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Jung
Teen Fiction[ DIBUDAYAKAN UNTUK UMUR 18 TAHUN KEATAS ] ⚠️Follow Me, jangan lupa Like, Komen, dan Share. "Jika kamu menolak, setidaknya ada janinku dirahimu." Keposesifan Jaehyun pada sang adik membuat gadisnya itu tidak nyaman. Karena obsesi dan ambisinya terl...