Tanpa curiga sedikitpun Jaehyun kini tidak merasa kehilangan sang adik yang telah dibawa Sehun pergi dari apartemennya.
Setelah mandi ia bergegas pergi kembali keperusahaannya. Jadwal yang begitu padat membuat sosok sepertinya harus bekerja lebih keras, sampai-sampai ia lupa untuk mengecek keadaan sang adik.
Sudah pukul lima pagi, pekerjaan lelaki itu baru selesai. Kini ia tengah mengendarai mobil sedan nya menuju apartemen. Namun, ditengah perjalanan ia mendapat telpon dari seseorang.
"Maaf mengganggu anda, tuan. Saya ada kabar baik tentang pak Hwang. Dia benar-benar kabur ke Indonesia, kami sudah bertemu dengannya. Dan dia saat ini sedang bersama kami, apa tugas kami selanjutnya, tuan?"
"Tanyakan alasan dia membawa kabur uang perusahaan dan lalu bereskan, segera."
Ya, jadwal yang padat hanya untuk membereskan masalah pegawainya yang korupsi lalu menghilang. Sudah satu bulan Jaehyun mencari keberadaan keluarga Hwang. Tapi, selama itu juga ia tidak menemukan si brengsek itu. Yang pada akhirnya ada satu info kalau keluarga Hwang terbang ke Indonesia. Entahlah, bagaimana sekretarisnya itu tahu kalau Pak Hwang kabur ke Indonesia dengan beberapa uang yang dicurinya.
Setelah nada terputus, kini Jaehyun melempar ponselnya kesamping kemudi. Dengan raut wajah yang kesal tentunya.
Hwang ze lei, lelaki tua yang menjadi kepala bagian keuangan dari china. Jaehyun kira persahabatannya dengan Ze Lei akan berdampak baik. Namun, ia sekarang tahu bagaimana lelaki tua itu membawa kabur uang perusahaannya.
Pengkhianat harus dihukum. Alasan apapun yang akan diberikan oleh keluarga Hwang ia tetap akan membunuh keluarga itu. Kekuasaan Jaehyun tak semata-mata menjadi direktur utama perusahaan Jung. Tapi, ia juga terkenal dengan cara kejamnya ketika ada seseorang yang membuatnya marah.
Sejujurnya, Jaehyun dan sang adik tidak ada hubungan sedarah. Ada hal yang ditutupi oleh orangtuanya, Sehun dan juga dirinya. Itu mengapa akan menjadi alasan utama ia berbuat lebih kepada Jaeyon.
Dan lagi, orangtuanya dan Jaehyun sama sekali tidak akrab. Sejak ia bertemu dengan Jaeyon waktu itu, sudah lama ternyata Jaehyun menginginkan semua ini.
Licik dan juga keras. Kemauan Jaehyun selalu terkabul satu persatu. Itu termasuk keinginannya memiliki Jaeyon sepenuhnya. Apapun caranya, ia harus memiliki sang adik.
Disisi lain, Sehun kini tengah terduduk disamping ranjang yang terdapat seseorang terbaring lemah diatasnya.
Sudah semalaman ini ia tidak tidur hanya untuk memastikan adik Jaehyun bangun. Emosi yang terkuras, daya tahan tubuh yang melemah dan juga terdapat kekerasan pada bagian intim milik gadis itu membuat Sehun khawatir.
Ketika Sehun tengah menatap Jaeyon dengan melipatkan tangannya didada. Uapan seorang lelaki dari sofa membuatnya melirik.
"Kau tidak tidur? Sudahlah, dia akan baik-baik saja." Ujarnya, mau tidak mau Sehun berjalan mendekati sosok lelaki itu.
"Saat ini kau harus libur. Dan jaga Jaeyon untuk kakak, kau mengerti? Kakak akan bereskan masalah Jaehyun dan jangan pernah tinggalkan Jaeyon." Titah Sehun kepada sang adik.
Haruto hanya mengangguk, lalu melihat Sehun keluar dari kamar rumah sakit.
Sembari menetralkan penglihatannya, Haruto berjalan pelan kearah gadis itu. Menatap sedih dan juga marah tentunya. Ia pikir Jaehyun tidak seberbahaya itu. Faktanya, Jaehyun benar-benar nekat hampir memperkosa adiknya sendiri.
"Maafkan aku." Gumamnya, lalu pergi meninggalkan Jaeyon untuk membersihkan diri dikamar mandi rumah sakit.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Jung
Teen Fiction[ DIBUDAYAKAN UNTUK UMUR 18 TAHUN KEATAS ] ⚠️Follow Me, jangan lupa Like, Komen, dan Share. "Jika kamu menolak, setidaknya ada janinku dirahimu." Keposesifan Jaehyun pada sang adik membuat gadisnya itu tidak nyaman. Karena obsesi dan ambisinya terl...