Rasa takut pada diri Jaeyon semakin bertambah ketika mereka memasuki apartemen milik Jaeyon.
Bahkan tanpa aba-aba Jaehyun langsung mendorong tubuh Jaeyon kearah pintu dan mengukungnya.
Jaeyon hanya bisa menunduk. Ketika tubuh sang kakak semakin merapatkan pada tubuhnya, barulah ia menahan dada bidang milik kakaknya dan mendongak.
"Kak!" Peringatnya, Jaehyun hanya tersenyum senang.
Dengan jarak sedekat itu Jaeyon benar-benar gelisah. Tatapan Jaehyun benar-benar tajam dan menusuk.
"Kakak rindu sama kamu."
Pandangan Jaeyon kembali menunduk mendengar Jaehyun mengatakan itu. Ia tidak tahu harus membalas apa, membuatnya terdiam.
Tidak mendapat jawaban dari sang adik, tangan kanan Jaehyun mengangkat dagu milik sang gadis. Membuat tatapan mereka beradu.
Jaehyun dengan mata sendunya dan Jaeyon dengan tatapan kesal sekaligus takut.
"Mau tau rahasia kakak?" Tanya Jaehyun sesekali menatap bibir ranum milik Jaeyon.
"Engga, sama sekali." Balas Jaeyon dengan gertakan giginya, memberanikan diri agar Jaehyun tidak akan macam-macam padanya.
Namun, Jaehyun yang ia kenal bukanlah lelaki yang langsung takut akan ancaman dan gertakan seperti yang dilakukannya tadi.
"Sepertinya Haruto benar-benar membuat bibir milik gadis kakak berani melawan," Ujar Jaehyun, yang semula tangan kirinya menumpu badannya kini beralih kearah mencengkeram pinggang Jaeyon, membuatnya meringis perih.
"Shhh, sakit." Tangan Jaeyon menahan tangan kakaknya yang sedikit melukai kulit pinggangnya.
"Kakak enggak suka kamu enggak sopan gini. Jadi karena sekarang kakak lagi baik, kakak enggak bakal hukum kamu. Tapi, sebagai gantinya," Ucapan Jaehyun terhenti ketika matanya menatap lekat bibir ranum Jaeyon.
Membuat sang empu gemetaran takut, " Jangan lagi ... " Ujar Jaeyon sembari menggelengkan kepalanya.
Lalu setelah itu Jaehyun benar-benar membungkam bibir Jaeyon yang kala itu langsung memberontak karena ulahnya.
"Mmmhh ... kakhhh ... " Ujar Jaeyon disela-sela ciuman panas yang Jaehyun lakukan.
Ia mencoba mendorong dada bidang milik Jaehyun agar lelaki itu mau melepaskannya.
Namun bukannya melepas, malah Jaehyun kebawa nafsu yang notabennya langsung mengigit bibir Jaeyon kala itu.
Membuat gadis itu dengan sisa tenaganya langsung mendorong dada bidang miliknya dan akhirnya terlepas.
Tangan Jaeyon langsung membekap mulutnya sendiri. Menghindari ciuman kakaknya itu yang sudah keterlaluan.
"Kakak gila! Sadar, kakak udah punya calon istri. Aku cuma adik kakak, enggak lebih! Please sadar kak ... " Pintanya.
Jaehyun yang mendengar itu hanya tertawa senang ketika Jaeyon meneteskan air matanya.
"Kamu kira kakak udah move on sama kamu. Enggak segampang itu sayang, " Ujar lelaki itu kini kembali mendekatinya, "Kamu sepertinya ingin kakak nyuruh suruhan kakak buat ngebunuh Sehun beserta keluarganya, termasuk Haruto?" Lanjutnya.
Membuat mata Jaeyon melotot. Masih menangis campur geram.
"Please jangan lakukan apapun pada mereka, termasuk Haruto," Ujar Jaeyon ia malah menghapus air matanya dan berani berjalan mendekati Jaehyun yang terlihat semakin tertantang, "Sekarang mau kakak apa hmm?"
Senyuman miring itu akhirnya keluar dari wajah tampan Jaehyun.
Ia memandang mata Jaeyob cukup lama, sebelum akhirnya membuat Jaeyon terduduk lemas karena permintaanya.
"Bercinta dengan kakak malam ini."
To Be Continued
Hai gaess, maaf ya baruu update hehehe😅
Kutunggu komentarnya sama likenya😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Jung
Novela Juvenil[ DIBUDAYAKAN UNTUK UMUR 18 TAHUN KEATAS ] ⚠️Follow Me, jangan lupa Like, Komen, dan Share. "Jika kamu menolak, setidaknya ada janinku dirahimu." Keposesifan Jaehyun pada sang adik membuat gadisnya itu tidak nyaman. Karena obsesi dan ambisinya terl...