Double Jung

Chapter 37 ( Akal-akalan Jaehyun )

"Sidang akan dilaksanakan besok, semua bukti sudah mengarah ke Jang Ki Yong, tuan. Saya pastikan kali ini Jang Ki Yong tidak bisa mengelak. Semua anak muridnya sudah ditangkap atas kekerasan yang mereka lakukan. Dan Jang Ki Yong akan jadi tersangka sebagai kasus kekerasan seksual pada beberapa gadis."

Penjelasan dari tangan kanannya membuat Jaehyun mengangguk paham. Lelaki itu menopang dagu merasa aman jika seseorang yang sudah mengganggu kehidupannya membusuk dipenjara.

"Kamu sudah bereskan kan gadis yang kemarin?"

Tanya Jaehyun memastikan. Lelaki itu mengangguk lalu menyerahkan beberapa foto yang ia ambil kemarin. Jaehyun tersenyum lebar melihat seorang gadis dengan tangan diikat dan beberapa luka memar diwajahnya.

"Bagus. Jangan sampai dia lepas dan membongkar semua kebenaran atas kasus ini. Kamu paham?"

Ujar Jaehyun kini menyenderkan punggungnya pada kursi. Penat, semoga saja rencana Jaehyun kali ini bisa berjalan dengan lancar.

Mendapat anggukkan dari tangan kanannya. Jaehyun menyuruh lelaki itu keluar dengan gerakan tangan. Paham balasan Jaehyun, lelaki itu segera pergi meninggalkan Jaehyun diruangannya.

Lelaki yang tengah menutup matanya sebentar itu menghirup napasnya dalam-dalam. Menghirup udara segar yang membuat jantungnya melebar.

Sedetik kemudian ia teringat dengan adiknya dilondon. Ia segera menghubungi seseorang. Namun, didering pertama tidak ada jawaban. Setelah ia kembali menelpon, kini suara perempuan menyapa indera pendengarannya.

"Hallo?"

Jaehyun sempat terdiam mendengar sosok diseberang menyapanya. Bukan kah ini ponsel Haruto? Kenapa perempuan lain yang menjawabnya?

"Kamu siapa?" Tanya Jaehyun.

"Oh maaf. Saya Rachel, saya tadi nemuin pemilik ponsel ini pingsan dirumah sakit, pak. Apa bapak kenal dengan beliau?"

Lelaki itu memijat pelipisnya merasa nyeri. Haruto, pingsan dirumah sakit? Sedang apa dia dirumah sakit sampai pingsan seperti ini.

"Saya teman kakaknya. Sekarang keadaan Haruto bagaimana? Saya bisa minta tolong sama kamu, boleh?"

"Sekarang beliau sedang ditangani dokter. Boleh, minta tolong apa pak?"

"Karena saya dan kakaknya sedang berada di korea, tidak bisa ambil penerbangan yang cepat ke london. Kamu bisa rawat dia sampai dia siuman? Dan beritahu dia jika saya menelpon, bisa?"

"Oh ya pak. Saya nanti kasih tau, udah itu aja apa?"

"Ya itu saja. Terima kasih, saya tutup teleponnya."

Tanpa menunggu Jaehyun langsung mematikan sambungan teleponnya. Lelaki kembali menyenderkan lagi punggungnya dikursi. Menghela napasnya, mengingat sesuatu.

Belum saja semenit ia memikirkan keadaan Haruto dan Jaeyon. Kini ketukan brutal dari pintu terdengar. Membuat alis Jaehyun saling terpaut.

Siapa yang menganggu ketenangannya?

"Jae, buka!" Teriak sosok dari luar ruangan sembari mengetuk pintunya brutal.

Sepertinya Jaehyun ingat dengan suara ini. Lelaki itu lantas berjalan dan membuka pintunya dengan terkejut.

"Sehun?"

Ujarnya. Namun apa yang didapat Jaehyun malah membuat sekretaris perempuannya menganga tidak percaya. Pukulan sehun yang tepat pada rahang Jaehyun yang membuat lelaki itu limbung kelantai.

"Brengsek lo!" Teriaknya. Ia kembali memukul dan kini benar-benar membuat pojok bibir Jaehyun berdarah.

"Lo udah kelewat batas, bego! Gue udah sabar, gue kira sikap lo enggak kaya gini. Ternyata lo lebih busuk dari Jang Ki Yong! Jaehyun yang gue kenal enggak bakal pake kekerasan. Dan lo udah ngelanggar itu! Kemana cewek itu?!" Ujarnya menggebu-gebu.

Lelaki yang masih tergeletak diatas lantai itu menyeringai.

"Gue cuma mau ngelindungin adik gue, Sehun! Kenapa? Lo aja ngirim Haruto karena takut sama Jang Ki Yong. Kenapa gue anggak bisa?!"

"Tapi cara lo salah. Dan gue baru tau sekarang, ini semua cuma akal-akalan lo buat ngejebak Jang Ki Yong masuk penjara! Kemana sifat lo yang gak bakal main kotor begini, Jaehyun?!"

Sabar ya gaess, aku usahain buat namatin ini. Sekarang udah tau kan, mana yang bener dan mana yang enggak bener wkwk.