Chapter 34 ( Ciuman? )

1.1K 74 8
                                    

"Enggak! Kak Jang Ki Yong enggak salah, kak jang ki yong gak mungkin nglakuin hal kaya gitu, Haruto kasih tau mereka, kalo kak jang ki yong enggak salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Enggak! Kak Jang Ki Yong enggak salah, kak jang ki yong gak mungkin nglakuin hal kaya gitu, Haruto kasih tau mereka, kalo kak jang ki yong enggak salah. Kak, kakak setuju untuk bawa kak jang ki yong kelondon lagi dan tinggal denganku. Kak Sehun, Jaeyon mohon?"

Teriakan dari gadis yang kini terus menerus berjalan kesana kemari menghampiri beberapa orang yang hanya bisa menghela napasnya dan menatap iba kearahnya membuat pilu.

Namun salah satu dari mereka bukannya kasihan, kini menatapnya dengan tajam.

"Cukup Jaeyon!" Titahnya melihat Jaeyon yang masih sesenggukan meminta-minta tolong untuk seseorang yang brengsek seperti Jang Ki Yong minta dilepaskan.

"Dia pria brengsek yang harus kakak hukum. Kamu seharusnya seneng, dengan enggak adanya Jang Ki Yong dihidup kamu, kamu bisa bebas! Kakak dan Sehun sepakat untuk menjodohkan kamu dengan Haruto, terserah kamu mau apa enggak, tapi ini jalan terakhir kakak agar bayi dikandunganmu mempunyai seorang ayah. Dan kita enggak menanggung malu."

Sontak saja, ucapan yang Jaehyun keluarkan membuat tangis Jaeyon mereda. Haruto yang mendengar itu kaget, karena Jaehyun berbicara dengan nada tinggi.

Ini untuk pertama kalinya, ia mendengar seorang Jaehyun yang dikenalnya baik dan juga tidak suka marah-marah, malah kebalikannya.

Jaeyon menghapus air matanya dan kini malah menatap nyalang kearah Jaehyun, sang kakak.

Ia mendekat kearah lelaki itu.

"Aku enggak akan setuju karena aku menyukai Kak Jang Ki Yong. Puas?!"

Mendengar itu, amarah Jaehyun semakin naik. Lalu dengan tanpa sadar, ia mengangkat tangannya dan menampar Jaeyon.

Cukup membuat gadis itu kaget dan juga sedikit tergeser karena kuatnya tamparan kakaknya itu, ia memejamkan matanya sebentar.

Sehun dan Haruto langsung mendekat lalu memisahkan mereka berdua dengan tergesa-gesa.

Dan tidak lama dari itu, Jaeyon kembali membuka matanya. Namun kali ini, apa yang ditatapnya bukanlah kakaknya, melainkan sosok pria yang tengah tertidur pulas disampingnya dengan tangan yang memeluknya erat.

"Haruto?"

Astaga, mimpi apa tadi?

Setelah mengumpulkan nyawanya, dengan perlahan ia menggoyangkan tubuh Haruto agar lelaki itu segera bangun.

"Eunghh ... lima menit lagi." Gumamnya, kini malah semakin memeluk erat Jaeyon dan bahkan mendusal keleher jenjang milik Jaeyon.

Membuat gadis itu hanya diam, karena sudah terbiasa. Selama ia tinggal dilondon, ia selalu tidur bersama Haruto. Namun, lelaki itu tidak akan berani untuk menyentuh tubuhnya sedikitpun.

"Udah lima menit. Ayo bangun," Ujar Jaeyon kembali menggoyangkan tubuhnya.

"Lagi posisi enak, enggak usah bangun deh. Aku lagi kangen bau kamu," Balasnya dengan suara tidak jelas mendusalnya.

"Haruto, udah ya. Aku sedikit mual soalnya," mendengar itu Haruto segera membuka matanya dan terduduk, lalu menatap Jaeyon yang akhirnya tersenyum melihat pancingannya membuat Haruto segera bangun.

"Aku bantu kamu kekamar mandi ya," ujar haruto, lalu ia berdiri dan mengulurkan tangannya kearah Jaeyon.

Gadis itu tersenyum dan tanpa menjabat lelaki itu, ia bangun sendiri.

"Aku bisa sendiri, kamu buatin aku makan aja, soalnya laper," ujar Jaeyon diakhiri cengirannya.

Yang membuat hati Haruto semakin terguncang karena walaupun sekarang Jaeyon sedang hamil anak orang lain, tetap saja hatinya masih menyukai gadis itu.

"Bayar dulu," balas Haruto, membuat cengiran Jaeyon meluntur seketika.

"Tumben, emang uang jajan kamu udah habis?"

Ya tuhan, kenapa gemas sekali gadis didepannya ini.

Lalu ia berjalan mendekat sambil menatap Jaeyon dengan tatapan berubah tajam.

"Kenapa?" Melihat itu, membuat Jaeyon heran.

"Bukan pake uang, tapi pake yang lain," balas Haruto yang kini sudah ada dihadapannya.

"Terus pake apa?" Jaeyon semakin bingung karena ucapan pria didepannya.

Dan tanpa aba-aba, lelaki itu menarik tubuh dan menempelkan bibirnya kearah bibir Jaeyon.

Membuat gadis itu mematung.

Tidak ada pergerakan atau pemberontakan, Haruto kini menyesap bibir bawah Jaeyon dengan rakus.

Lalu mencoba menerobos bibir Jaeyon agar lidahnya bisa bertamu kerongga mulut gadisnya itu.

Beberapa saat melamun dan kaget, kini disaat Haruto ingin menerobos dinding pertahanannya.

Ia mendorong dada Haruto agar mau melepaskan pangutannya.

"Cukupphh ... akhh .."

Haloo yorobuuun, maaf ya baru update, huhu😭 soalnya besok senin ada ujian, mungkin minggu depan akan jarang update lagi, tapi tetep aku usahain buat update ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo yorobuuun, maaf ya baru update, huhu😭 soalnya besok senin ada ujian, mungkin minggu depan akan jarang update lagi, tapi tetep aku usahain buat update ya.

Semoga suka, jangan lupa tinggalin jejaknya ya😉

Double JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang