Setelah makan siang, Jaehyun dan sang adik langsung menancabkan mobilnya kearah yang berbeda. Membuat alis Jae Yon berkerut, bingung dengan jalanan yang baru dilihatnya itu.
"Kak mau kemana? Ini bukan jalan ke apartemen kita loh?" Tanya Jae Yon memastikan kakaknya benar benar waras.
"Iya tau, kamu lupa sama pertanyaan kakak tadi? Kan pacar kakak mau nginep, sekalian aja jemput. Gak masalah kan?" Balas Jaehyun dengan sesekali melirik kearah sang adik.
"Iya itu mah terserah kamu sih, kalo gak boleh ya, kakak bakal puter balik dan pacar kakak gak jadi nginep, gimana?" Lanjutnya, padahal Jae Yon belum membalas ucapan kakaknya yang tadi.
"Emang ada acara apa kak? bukannya cewek baik-baik itu yang gak bakal dibolehin nginep di rumah cowoknya?"
"Polos banget kamu, pantesan dibolehin. Tau lah, pernikahan bukan hal nomor satu di korea. Hidup bersama tanpa pernikahan juga bisa, emang kamu selama ini enggak pacaran gitu? pastinya hal ini udah wajar di negara maju kaya kita." Ujar panjang Jaehyun.
Boro-boro pacaran, dideketin cowok aja langsung ditepis jauh-jauh. Beda sama mantan yang namanya Jaemin, dia spesial tapi sikapnya yang bikin sakit hati. Dia baik kesemua cewek gaes. Seketika ide jailnya keluar dari otaknya, Jae Yon melirik sang kakak ingin tau reaksi apa yang ditujukan kakaknya itu.
"Aku pacaran kok, sebelum kakak pulang dari Swiss aja dia sering nginep di apartemen."
Ucapan Jae Yon membuat Jaehyun kaget dan mengerem mendadak, ia melirik sang adik meminta penjelasan tentang apa yang diucapkannya tadi.
"Iya aku pacaran, dia sering nginep diapartemen kalo aku yang minta."
"Apartemen kakak cuma ada dua kamar, satu kamar kamu dan sa-"
"Tenang aja, kamar kak Jaehyun gak akan aku pakai atau kasih ke orang lain."
"Jadi maksud kamu, kamu tidur bareng sama dia?!" Suara Jaehyun agak meninggi dan Jae Yon merasa puas ketika sukses membuat kakaknya itu sedikit kesal.
"Iya anggep aja gitu sih kak." Balas Jae Yon tanpa rasa bersalah, Jaehyun melirik kearah adiknya berada. Memarkirkan mobilnya, untuk kembali lagi tidak jadi menjemput kekasihnya.
"Kenapa puter balik? Katanya pacar kakak mau nginep?" Jae Yon merasa aneh dengan tingkah kakaknya itu, Jaehyun tidak menjawab ia masih fokus menyetir dengan ekspresi susah ditebak.
"Kita mau kemana?"
"Mengecek langsung jika kamu benar-benar sudah tidak perawan."
Mulut Jae Yon melebar mendengar balasan dari Jaehyun. Ia tidak habis pikir dengan pikiran Jaehyun. Kenapa ia bisa memikirkan tentang mahkotanya? apa Jae Yon salah berbicara, atau memang otak kakaknya itu mesum?
"Kakak gila ya?!" Jaehyun hanya bisa diam mendengar sang adik lagi-lagi menyebutnya gila.
"Kakak itu terlalu jauh! Walaupun kita sering tidur bareng, aku enggak pernah ngasih mahkota aku sama siapapun!"
Teriakan Jae Yon sukses membuat mobil Jaehyun berhenti mendadak kembali. Tubuh Jae Yon hampir saja menabrak Dashboard mobil jika saja dia tidak memakai sabuk pengaman.
Ekspresi Jaehyun membuat Jae Yon mendadak takut. Menyeringai dan itu sukses membuat wajah Jaehyun bertambah seram.
"Oh ya?" Tanya Jaehyun
"Ya, ya iya, nga-ngapain aku bohong sama kakak." Balas Jae Yon kali ini pandangannya menatap kedepan, takut jika lama-lama menatap mata kakaknya.
Namun sedetik kemudian, tubuh Jae Yon tersentak kaget karena kursi yang didudukinya mendadak tertidur, ia melirik Jaehyun yang melepaskan sabuk pengamannya dan berpindah mendekatinya.
"Ka, kakak mau ngapain?" Gelisah Jae Yon. Tidak ada jawaban sama sekali.
Yang ada dipikiran Jaehyun sekarang hanya bagaimana caranya agar adiknya itu tidak lagi main-main dengannya.
"Membuat hukuman." Ujar Jaehyun yang sukses membuat Adiknya itu memperlihatkan wajah bingung sekaligus takut.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Jung
Genç Kurgu[ DIBUDAYAKAN UNTUK UMUR 18 TAHUN KEATAS ] ⚠️Follow Me, jangan lupa Like, Komen, dan Share. "Jika kamu menolak, setidaknya ada janinku dirahimu." Keposesifan Jaehyun pada sang adik membuat gadisnya itu tidak nyaman. Karena obsesi dan ambisinya terl...