Setelah mendengar Jaehyun mengatakan seperti itu. Lelaki tampan itu segera menarik tubuh Jaeyon kearah ranjang.
Gadis itu hanya bisa pasrah dan menahan tangisannya ketika Jaehyun dengan kasar mendorongnya keranjang.
Tersirat dengan tatapan yang begitu sendu dan takut. Jaehyun tidak akan pernah melihat tatapan itu pada adiknya.
Ia segera melepas pakaiannya dan membuangnya kesembarang arah. Lalu sebelum melepaskan celananya, ia mengukung tubuh Jaeyon dibawah.
Dan dengan perlahan ia menyingkirkan satu persatu rambut yang menghalangi wajah cantik sang adik.
"Kakak enggak akan main kasar kalo kamu nurut, paham?" Tanya Jaehyun, Jaeyon yang mendengar hanya bisa menangis. Lalu mengigit bibirnya agar tangisnya tidak terlalu terlihat oleh mata Jaehyun.
"Kamu pahamkan sayang?" Tanya Jaehyun sembari mengendus leher jenjang Jaeyon yang kini membekap mulutnya rapat-rapat menggunakan tangannya sendiri.
Setidaknya suara laknat itu tidak keluar dari bibirnya yang mungil itu.
Tangan Jaehyun segera menjelajahi pinggang ramping milik sang adik. Mungkin Jaehyun lupa jika tadi dia mencengkeram erat pinggangnya sampai menimbulkan luka disana.
"Shhh sakit kak .." Gumam Jaeyon ketika jari jemari Jaehyun tidak sengaja mengenai lukanya.
Namun tidak ada pergerakan sama sekali selain mengendus dan menggerayangi pinggangnya. Dan ia kembali keatas dan memandang sejenak Jaeyon yang kini malah menutup matanya sembari mengeluarkan air mata.
"Malam ini kamu akan tau seberapa sayang kakak kekamu. Dan sebelum itu," Jaehyun menarik napasnya dalam-dalam sebelum melanjutkan pembicaraanya, "Kamu harus tau, Saya bukan kakak kamu."
Sontak saja pernyataan Jaehyun membuat napas Jaeyon tercekat. Mendengar Jaehyun mengatakan hal seperti itu ia menggeleng lemah.
"Enggak mungkin ... " Ujarnya, melihat wajah Jaeyon yang takut membuat Jaehyun tersenyum miring. Lalu tanpa aba-aba ia berdiri, kemudian melepaskan sabuknya dengan santai.
Jaeyon seketika melamun, sembari mendengarkan Jaehyun mengoceh.
"Kakak kamu udah meninggal, dia mati karena saya. Kecuali kamu, sehun dan kedua orangtua kamu tahu tentang ini. Kamu dan sehun lupa ingatan, itu yang membuat saya senang karena sebentar lagi bisa memiliki kamu seutuhnya. Dan ... " Ucapan Jaehyun terpotong setelah satu-satunya kain yang melekat pada dirinya jatuh kelantai.
"Let's play baby .."
Ujarnya, lalu kembali menindih tubuh Jaeyon dan melahap habis bibir mungilnya. Tangannya tak tinggal diam, ia mencoba membuka baju yang dikenakan Jaeyon.
Gadis itu masih terdiam sambil memikirkan apa yang dikatakan Jaehyun tadi.
Tiba setelah keduanya sudah full naked. Dan tangan Jaehyun menelusuri pahanya, ia kembali tersadar. Lalu menahan tangan Jaehyun dan menatapnya kesal.
"Brengsek!"
Mendengar umpatan itu, Jaehyun mengeraskan rahangnya.
"Ini yang kamu pelajari setelah lari dari Saya?"
Bukan embel-embel kakak lagi, tapi bahasa Jaehyun sudah menjadi formal. Yang berarti, Jaehyun tidak akan main-main setelah ini.
"Gue inget semuanya, brengsek!"
Jaeyon kembali berteriak, ketika ia diam tadi, ternyata ingatan dimana kakaknya yang dulu sampai meninggal dihadapannya itu muncul seketika. Dan sekarang, kini ia berani untuk melawan lelaki yang mengaku-ngaku sebagai kakaknya itu.
"Kamu bener-bener membuat saya hilang akal, Jaeyon." Ujarnya, lalu menghempaskan tangan yang menahannya tadi. Lalu kembali mencium bibir gadis itu sampai berdarah.
Berdarah? Karena Jaeyon terlalu melawan. Bibirnya sedikit perih karena Jaehyun terus menerus menggigitnya.
"Mmmhh ... udah! Sakit brengsekhh ..." Ujarnya diselingi desahan tertahan.
Seakan tuli, tanpa aba-aba Jaehyun mengarahkan Juniornya kearah vagina Jaeyon. Gadis itu tersentak kaget merasakan bawahnya seperti ditusuk oleh sesuatu.
"Pelase jangan ... " Suara itu menurun drastis. Ia seperti memohon kepada Jaehyun agar tidak merusak dirinya malam ini juga.
"You can call me, Dady." Ujar Jaehyun, setelah itu benar-benar menusuk Jaeyon dengan keras.
Jaehyun sedikit lega setelah Juniornya tertanam sempurna keliang wanitaan milik Jaeyon.
"Brengsekh .. sakithh .." ujar Jaeyon sedikit memukul dada Jaehyun yang tidak dibaluti apapun. Untuk menyalurkan rasa kecewa dan sakit yang bersamaan datang.
Tidak butuh waktu yang lama. Jaehyun dikit demi sedikit menggerakan penisnya keluar masuk dengan perlahan.
"Sshh ... nikhmaathh .. sayanghh .." Desah Jaehyun sembari menghentakan penisnya yang semula lembut kini berangsur-angsur kasar.
To Be Continued
Astagfirullah, nulis apa aku ini ...
Part terpanjang dari yang lain hahaha🤣😂
Maaf ya sayangku, kalo kurang hot, semoga suka. Dan jangan lupa like, komen dan follow aku yaa ...😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Jung
Teen Fiction[ DIBUDAYAKAN UNTUK UMUR 18 TAHUN KEATAS ] ⚠️Follow Me, jangan lupa Like, Komen, dan Share. "Jika kamu menolak, setidaknya ada janinku dirahimu." Keposesifan Jaehyun pada sang adik membuat gadisnya itu tidak nyaman. Karena obsesi dan ambisinya terl...