"Jangan macem-macem kak!?" Bentakan Jae Yon dan itu tidak sukses membuat seorang Jaehyun takut, malah dia hanya menyeringai mengetahui adiknya itu seperti ketakutan ditambah lagi, kedua tangan Jae Yon yang sudah menahan dada bidang miliknya.
"Aku bisa kasih tahu Ibu kalau kakak macem-macem!"
Jaehyun hanya terkekeh, mendengar ancaman sang adik. Wajahnya ia majukan, refleks balasan Jae Yon hanya memalingkan wajah.
"Kasih tahu ibu sama ayah, dan kakak bakal bikin kamu resmi jadi istri kakak, bagaimana?"
Seperti tersembar petir disiang bolong saat ini, mata Jae Yon bergetar begitupun dengan bibirnya. Dan itu semua membuat Jaehyun semakin senang karena bisa membuat Calon Istrinya itu takut.
"Kakak bener-bener gila!" Kali ini umpatan Jae Yon membuat rahang Jaehyun mengeras, menggertakan gigi hanya untuk menyalurkan emosi.
"Kamu mau tahu gimana rasanya gila, karena suka sama kamu dari dulu tapi balasan kamu kaya gini."
Masih memalingkan muka, balasan Jae Yon hanya menggeleng pelan. Ia benar-benar marah sekarang, namun tidak bisa berbuat apa-apa.
"Kakak bakal tunjukin gimana gila yang sebenarnya."
Ujar Jaehyun yang sedetik kemudian, bibirnya bertubrukan dengan leher jenjang sang adik. Mata Jae Yon melebar seketika, namun hanya beberapa detik dia sadar dan langsung mendorong dada bidang Jaehyun.
"Stop kak! aku ini adik kakak! please jangan kaya gini."
"Kan kakak udah bilang, kakak bakal bikin hukuman, sayang."
Seberapa kuat Jae Yon menahan dada bidang Jaehyun tetap saja ia kalah, bibir Jaehyun sesekali membuat gigitan kecil di area leher Jaeyon.
Tubuh gadis itu bergetar hebat, apa yang dilakukan kakaknya diluar ekspektasi. Ia jadi menyesal telah membuat singa lepas dari kandangnya.
***
Kejadian kemarin membuat Jae Yon kini uring-uringan melihat seberapa parahnya kissmark yang dibuat oleh Kakaknya. Sesekali tangannya meraba bekas-bekas yang hampir berubah warna ke ungu itu dengan pelan.
Tidak mungkin ia tutupi dengan syal di cuaca panas seperti ini, apalagi memakai make up yang mungkin akan luntur kapanpun itu.
Kini ia berjalan keluar ingin mengambil sesuatu. Namun, langkahnya terhenti ketika ia menemukan bahu seseorang yang tengah memunggunginya.
"Kak Sehun?" Suara panggilan Jae Yon sukses membuat lelaki itu membalikkan tubuhnya, lalu tersenyum kearah adik temannya itu dengan manis.
"Kamu belum siap?" Ujarnya, Jae Yon tanpa khawatir pun berjalan mendekat, karena memang kotak yang dibutuhkannya ada didekat Sehun kali ini.
"Siap kemana?" Tanya Jae Yon bingung.
"Sekolah, memang nya kamu enggak sekolah?"
"Sekolah kok, aku lagi siap-siap. Oh ya, Kak Jae ada dikamarnya, Kakak bisa langsung naik aja." Karena kebiasaan Jae Yon menguncir rambutnya, Sehun tidak sengaja melirik kearah jenjang leher gadis didepannya itu dan benar saja apa dugaannya.
"Sudah terlalu jauh?"
"Misi kak, aku mau siap-siap. Tunggu aja Kak Jae turun kalo males ke kamarnya mah." Pamit Jae Yon setelah mengambil handsaplash untuk ia pakai menutupi bekas gigitan Jaehyun.
Kepergian Jae Yon membuat Sehun kembali melamun, pantas saja Jaehyun tergila-gila dengan adiknya, memang menarik tapi hanya orang gila yang punya obsesi mata sampai sejauh ini.
Tbc
Holla gaess, maaf banget baru bisa update. Dongkol banget soalnya tentang alur cerita ini.
Jangan lupa Voment nya gaess ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Jung
Teen Fiction[ DIBUDAYAKAN UNTUK UMUR 18 TAHUN KEATAS ] ⚠️Follow Me, jangan lupa Like, Komen, dan Share. "Jika kamu menolak, setidaknya ada janinku dirahimu." Keposesifan Jaehyun pada sang adik membuat gadisnya itu tidak nyaman. Karena obsesi dan ambisinya terl...