30

911 141 50
                                    

italic font mean flashback

"Gimana hari ini? Sepertinya dunia sedang tidak baik kepadamu?"

"Renjun ingin mati."

Deg!

Jantung dokter Jungwoo rasanya berhenti ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Renjun.

"Kenapa?"

Renjun hanya diam.

"Cape? Mau beristirahat dulu?"

"Renjun hanya ingin mati, dok."

Dokter Jungwoo dengan segera memeluk tubuh Renjun erat.

"Ceritakan sejahat apa semesta kepadamu sampai sampai rasanya kamu ingin menyerah seperti ini."

Mendengar itu, Renjun langsung menangis dengan kencang di pelukan dokter Jungwoo. Dokter Jungwoo menepuk punggung Renjun pelan.

"Tidak apa apa, menangislah Renjun-ah. Ceritakan seberapa jahat dunia kepadamu, dan seberapa sakit kamu menanggung semuanya, ceritakan semuanya lewat tangisan."

Renjun menangis dengan sangat kencang kala itu.

Di balik pintu kamar Renjun, ada Ny. Narendra yang menangis khawatir mendengar Renjun menangis. Ada Doyoung yang mencoba menenangkan Ny. Narendra padahal sebetulnya dirinya sendiri pun tidak tenang.

Dokter Jungwoo tidak bisa apa apa. Saat ini yang harus ia lakukan hanya mencoba untuk menenangkan Renjun.

Ia tahu betul kalau pasien nya ini sedang berada di fase depressive akibat bipolar yang di milikinya.

Setelah beberapa menit Renjun menangis dengan kencang, sekarang perlahan lahan tangisnya pun mulai tenang.

Dokter Jungwoo tak henti henti nya menenangkan Renjun dengan memeluk tubuh Renjun erat dengan menepuk punggung pelan.

Setelah dirasa lebih tenang, dokter Jungwoo mencoba melonggarkan pelukannya pada tubuh Renjun. Ia melihat wajah Renjun yang berantakan, mata yang bengkak akibat tangisan.

Ia meraih wajah Renjun, kemudian membersihkan sisa air mata yang masih ada.

"Anak ganteng sudah merasa lebih baik?"

Renjun tidak menjawab, dia hanya diam saja.

"Sudah bisa mengobrol? Mau minum dulu?"

Dokter Jungwoo memberi segelas air yang ada di atas nakas samping tempat tidur Renjun.

Renjun pun menerima pemberian dokter Jungwoo. Ia meminum air dengan sedikit bantuan dari dokter Jungwoo.

Dokter Jungwoo menaruh gelas kembali di atas nakas. Ia kembali menaruh fokus pada Renjun.

Merapihkan rambut Renjun yang sedikit berantakan, kemudian mengelusnya pelan.

Lembut dan hangat.

"Anak ganteng anak pinter anak hebat..."

"Dok..."

Me and my illness ; RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang