43 (FIN)

1.3K 122 75
                                    

This will be the longest chapter, so please enjoy!

Italic font mean flashback

Doyoung masuk ke dalam kamarnya dengan membawa dua buah cookie buatannya sore hari tadi. Ia berjalan mendekat ke arah meja belajar nya yang ada di sudut ruangan kamar.

Ia menyimpan piring kecil berisi cookie disana, kemudian duduk di bangku tepat depan meja belajar.

Ponsel miliknya bergetar, Doyoung langsung meraih ponsel itu yang ia simpan di saku celana, lalu menyalakan nya dan ada notifikasi pesan masuk dari adik tersayangnya.

Ia membuka aplikasi chat itu, membalasnya kemudian senyum terukir di bibir nya. Ia kembali mematikan ponsel miliknya, kemudian menyimpan nya di atas meja.

Ia melihat keadaan meja belajarnya itu sangat berantakan. Kemudian ia berniat untuk merapikan meja belajarnya. Dimulai dari buku buku hinga peralatan menulis kesayangannya.

Dalam seketika, meja belajar itu kembali rapi seperti bagaimana biasanya.

Ia kemudian meraih laptopnya yang tersimpan disana, lalu ia nyalakan laptop itu. Ia langsung membuka aplikasi untuk mengirim email.

Ia akan mengirim email hari ini.

Ia mulai mengetikan pesan di sana. Ia tulis pesan itu dengan sepenuh hatinya. Ia tuliskan semua hal yang ingin ia sampaikan, tak ada yang tertinggal.

Tulisannya kini di temani dengan rintikan air mata yang keluar dari matanya.

Hingga akhirnya ia sampai pada penghujung pesan di sana. Ia tuliskan,

Dari manusia yang rumpang,
Doyoung Putra Narendra.

*

Doyoung bangun lebih awal pagi ini, ia bangun sekitar pukul 5 pagi hari, ketika sang mentari belum memunculkan sinaran terang. Ia ingin membereskan kamar kesayangannya hari ini.

Jadi, ia bangun lebih awal.

Setelah terbangun dari tidur, ia langsung bangkit dari kasur dan menjalankan rencananya hari ini.

Ia mulai dengan membuka gorden dan jendela. Rabu pagi menyambutnya, dengan udara yang sejuk segar yang kini menyapa wajahnya melalui semilir angin kecil.

Kemudian mengambil vakum dan mulai membersihkan debu yang ada di sana.

Setelah selesai dengan debu, Ia langsung berjalan ke arah meja rias miliknya yang berantakan. Ia mulai merapikan rangkaian skincare yang ia pakai, juga koleksi koleksi parfum miliknya.

Ia juga membereskan lemari baju miliknya. Kali ini, tidak perlu waktu lama karena lemari nya selalu berada dalam keadaan yang rapi.

Ia juga mengganti sprei kasur miliknya.

Setelah merasa semuanya selesai, ia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk hari ini.

Ia keluar dari kamar mandi dengan keadaan sudah siap.

Ia kemudian berjalan ke arah meja belajarnya dan mengambil kotak berukuran sedang yang ia beli tempo hari.

Ia taruh kotak besar itu di atas ranjang, kemudian menuliskan sesuatu di kotak itu.

Ia mulai melihat mengitari ruangan kesayangannya, tempat yang membuat dirinya merasakan kenyamanan dan aman.

Me and my illness ; RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang