Bagian 69

82 5 0
                                    


"Mrs. Dean?" seorang perawat masuk ke dalam ruang tunggu memanggil nama belakang Alaia. Wanita itu segera beranjak dari tempat duduknya, berjalan mengikuti perawat yang memanggilnya tadi.

Di ruang pengambilan obat, Alaia sempat menunggu dua antrian lagi. Waktunya memang masih cukup lama untuk pada akhirnya sore nanti dia akan bertemu dengan Judy. Beberapa kali dia terlihat memperhatikan jam dinding yang berada di seberangnya. Lalu, pandangan itu teralihkan saat satu pesan masuk ke dalam ponselnya. Pesan dari Alex, yang memperlihatkan dirinya sedang berfoto dengan Meagan dan Alexa.

Senyuman merekah di bibirnya. Dua menit setelahnya, perawat itu memanggil Alaia lagi, meminta Alaia untuk berdiri. Alaia mengikuti permintaan perawat itu.

"Kau ibu dari Alexa Dean?"

"Ya, benar, ada apa? Apakah ada yang salah?" perawat itu memperhatikan lembaran kertas yang ia pegang lalu, menyodorkannya ke arah Alaia.

"Apakah benar Mr. Alex Grey yang waktu itu mendonorkan darahnya untuk putri Anda?" Alaia sontak menyipitkan matanya. Ia jelas tidak merasa bahwa Alex mendonorkan darah untuk Alexa.

"Aku rasa, yang mendonorkan darah untuk putriku adalah Judy Davis. Judy Anne Davis." Perawat itu tidak melihat satu nama pun yang bertuliskan Judy Anne Davis di kertas putih dengan banyak tulisan ilmiah itu. Namun, perawat itu seketika memberhentikan pandangannya. Lalu memandang Alaia kembali.

"Rupanya memang benar Judy Davis adalah pendonor pertama, tapi di sini tertulis bahwa penggantinya adalah Alex Grey." Jantung Alaia berdebar cukup kencang dalam waktu beberapa detik saja. Bagaimana mungkin dia tak mengetahui hal itu sama sekali? Alex bahkan tak memberitahunya sedikit pun tentang hal itu.

Alaia mengurungkan niatnya untuk bertanya, dia tak ingin membuat yang lain menunggu hanya karena masalah pribadinya. Alaia meminta untuk perawat itu memberikan hasil laboratorium Alexa, di sambung dengan obatnya. Dia sudah tidak betah lagi berada di rumah sakit ini.

Dengan langkah sedikit terburu-buru, Alaia meninggalkan ruang tunggu dan ruang resep. Ketika akan melewati lorong pertama yang menuju pintu keluar, Alaia melihat seorang wanita yang berjalan di hadapannya dengan langkah cepat. Ia mengenal lekukan tubuh dan juga pakaian itu. Alaia menyipitkan matanya, dengan tatapan kebingungan.

"Judy?" gumamnya lirih. Ia segera mempercepat langkahnya, tanpa ragu dia memanggil Judy cukup lantang sampai menuju ambang pintu masuk. Wanita itu memberhentikan langkahnya, menoleh sepenuh badan untuk memperlihatkan wajahnya kepada Alaia. Ya, dugaan Alaia benar. Judy tengah berhenti, memperhatikannya khawatir.

"Judy!" ujar Alaia menyapa lagi.

"Hi, Alaia. Apa yang sedang kau lakukan di sini?"

"Aku juga ingin menanyakan hal yang sama denganmu."

Mulut Judy bersiap untuk berbicara, namun lidahnya keluh. Alaia memperhatikannya dengan wajah khawatir, melihat wajah Judy lebih dekat, lalu meletakkan punggung tangannya di atas kening Judy.

"Apakah kau baik-baik saja? Kau sakit?" tangan Alaia berpindah ke kedua pipinya. Lalu memegang leher Judy dengan kedua tangannya. "Kau demam? Panas?" Judy segera memberhentikan pergerakan tangan Alaia dengan memegang kedua tangannya yang masih tertahan di leher Judy.

"Aku baik-baik saja, sekarang aku akan melepaskan tanganmu dari leherku, oke?" Alaia mendengus panjang. Menarik tubuh Judy dari kerumunan keluar masuknya orang di pintu rumah sakit. Mereka menepi sampai akhirnya berhenti di taman. Keduanya duduk di bawah pohon Oak, dengan ciri khas kursi kayu yang mengkilap itu.

"Kau benar tidak apa-apa?" Judy memutar bola matanya. Sembari mengangguk. "Ya, Alaia. Aku tidak apa." Judy memperhatikan barang bawaan Alaia, ia memperhatikan satu kantong plastik yang ia pastikan itu adalah obat, dan di tangan kanannya sedang membawa kertas berwarna putih, dengan menunjukkan suatu pernyataan. Judy melihat tanda tangan miliknya tertera di sana. Alaia yang mendapati Judy seperti itu, segera melipat kertas itu, memasukkannya ke dalam tas.

When I'm Gone (Completed) | Love SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang