Bagian 39

146 8 0
                                    

Pada akhirnya, Sean pun memenangkan dirinya atas perdebatannya dengan Danielle. Sean meminta Danielle untuk kembali pulang kerumah.

Dan alhasil, dia lah yang menjemput Meagan kerumah Alaia dan berjanji untuk mengembalikan Meagan kepada Danielle.

Pilihan yang sulit memang. Namun, dia juga tidak dapat membongkar rahasia ini—untuk sekarang. Dia telah berjanji kepada Alaia untuk tidak memberitahu semua orang kalau Alaia masih hidup.

Apalagi Danielle yang belum mengenal Alaia secara langsung. Bisa saja, ancaman mendatanginya. Jika berita ini terdengar sampai di telinga Alex, mungkin dia tidak akan bisa tidur nyenyak untuk beberapa bulan ke depan.

Di samping itu pula, dia ingin memperbaiki masalahnya dengan Judy. Mungkin apa yang di katakan Alex, tentang bagaimana tidak semestinya dia memutuskan sesuatu tanpa adanya persetujuan oleh orang yang bersangkutan.

Alex telah mengajarinya sesuatu. Seperti biasa. Sean selalu takjub dengan Alex yang mampu mengubah cara pikirnya seketika.

Tak membutuhkan waktu lama untuk sampai di rumah Alexa.

Ia melihat bus sekolah terparkir di depan halaman rumah Alaia. Dari dalam mobilnya saja, dia sudah dapat mendengar kegaduhan. Ya, siapa lagi kalau bukan siswa kelas satu yang membuatnya.

Sean menyipitkan matanya, dan perlahan mengembangkan senyumannya ketika ia melihat Judy yang sedang menemani Dean dan Zack di latar rumah.

Rupanya kedua siswanya itu benar-benar akan membuat sebuah lagu untuk Judy.

Sean masih terdiam. Menyisahkan lima menit waktunya untuk mempersiapkan diri. Lebih tepatnya, dia sedang mempersiapkan mentalnya.

Kembali ke dalam rumah itu tidak akan mudah untuknya. Apalagi setelah perdebatan panjang malam itu. Membuatnya hampir selalu tak bisa tidur lantaran harus terus memikirkan perkataan Alaric yang begitu menyayat hatinya.

Ayo, Sean! Kau bisa!

Sean berteriak dalam hati. Memberikan semangat untuk dirinya sendiri. Sesaat ini turun dari mobil, Zack yang mendapati kehadirannya sontak meneriaki namanya. Sean membulatkan matanya ketika Judy memperhatikannya. Lalu mengembangkan senyuman ketika Zach menghampirinya, lalu memeluknya.

"Mr. Sean!!!" teriak Dean.

"Oh, Tuhan!" gumam Judy menelan ludahnya. Langkah Sean semakin dekat di hadapan Judy. Namun wanita itu tak mengindahkannya sekalipun.

Ia beranjak, memutuskan masuk ke dalam rumah. Alaia berjalan menghampirinya. Wajahnya tampak datar. Ia menatap Judy sembari menahan langkahnya.

"Mau kemana?" tanya Alaia.

"Menyiapkan makanan untuk anak-anak." Alaia meninggikan alisnya.

"O-oke..." Alaia memperhatikan Judy dengan wajah curiga.

"Aku mendengar seorang menyebut nama Sean. Apakah dia datang..."

"Aku tidak tahu." Jawab Judy singkat.

"Aku telah memberitahu lagu ciptaanku dan Zach kepada Miss Judy." Suara Dean berhasil membuyarkan pandangan Alaia. Wanita itu melemparkan pandangannya menuju ambang pintu.

Zach dan Dean telah berdiri di sana. Bersama dengan Sean. Alaia nampak terkejut melihat kedatangan Sean.

Ia mendelikkan matanya. Menghampiri Sean seketika, sedangkan Judy memilih untuk tidak berada di dalam sana.

"Ya? Lalu bagaimana pendapatnya?"

"Dia sangat menyukainya! Terima kasih Mr. Sean telah memberikan idenya untuk itu." Sean tersenyum sembari memperhatikan Zach dan Sean secara bergantian. "Sama-sama"

When I'm Gone (Completed) | Love SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang