Bagian 19

218 15 0
                                    


"Hari Yang Menyenangkan, Bukan?"

Tidak biasanya Alex hanya akan terdiam di dapur tanpa menyibukkan diri. Sepanjang malam, dia bahkan tidak dapat memejamkan matanya dengan tenang. Ia hanya memandang hamparan halaman, menatap kandang kelinci milik Meagan, memperhatikan dua kelinci sedang berlarian di dalamnya, tidak ada yang spesial memang dari Daisy dan Dana.

Suara Meagan terdengar dari dalam ruang tamu memanggilnya. Gadis kecil itu berlari menghampiri Alex. Tepat di wajah Alex, ia memberikan sisir dan kuncir rambutnya. Alex terkesiap, memperhatikan tingkahnya. Di susul dengan Sean yang sudah rapi, dengan gitar di punggungnya. Alex memperhatikan Meagan, membalikkan badannya lalu bersiap untuk menguncir rambutnya.

"Hari pertama mengajar, ha?" ujar Alex melirik Sean, sembari menyusuri rambut-rambut Meagan, mengumpulkannya menjadi satu, lalu mengikatnya tinggi-tinggi. Tidak diragukan lagi memang bagaimana Alex bisa menguncir rambut keponakannya dengan sangat rapi, biasanya dia akan membentuk bulat, lalu memberikan bandana pada Meagan untuk mempercantik rambutnya.

"Tidak ada bandana?" tanya Alex memperhatikan kedua tangan Meagan, dua-duanya sama kosong. Gadis kecil itu menggelengkan kepalanya. Alex sepertinya tidak dapat memaksanya, mungkin gadis itu memang sedang tidak menginginkan sesuatu yang berlebihan untuk mempercantik dirinya hari ini.

"Hey, Sean!" James tampak terburu-buru ketika menghampiri kedua adiknya itu.

"Ya, ada apa?" ujar Alex dan Sean bersama-sama. James memperhatikan Alex dan Sean lalu menurunkan pandangannya pada Meagan yang juga sedang memperhatikan.

"Aku tidak bisa ikut membantumu mengajar hari ini, Sean."

Mata Sean membulat sejadi-jadinya.

"Mengapa? Kau sudah berjanji untuk..."

"Ya, aku tahu, kawan. Maafkan aku, aku ada pertemuan mendadak dengan beberapa teman. Aku sudah memberitahu pihak sekolah kalau Alex akan menggantikanku." James melemparkan pandangannya pada Alex. Pria itu terperanjat, menggelengkan kepalanya dengan kuat. Alex tidak akan pernah berurusan dengan namanya mengajar. Pria itu tidak akan mampu melakukannya, ya itu pikirnya.

"Tidak! Aku tidak akan melakukannya!"

"Alex, aku mohon. Hanya satu hari saja, dan selanjutnya Sean akan mengajar sendiri," Sean menatap Alex, menaruh harapan dari sorot matanya, sedangkan Alex begitu terlihat murka, wajahnya kesal tidak kepalang. Ingin rasanya dia menonjok wajah Sean yang mulus itu.

"Alex, aku mohon?" James meminta dengan sangat sopan. Begitu pula dengan Sean, dia tampak tidak mempunyai pilihan lagi. Menolong James memang tidak ada habisnya, lagipula, dia juga tidak akan mempunyai banyak hal yang di kerjakan hari ini kecuali harus pergi ke café.

"Baiklah! Dengan satu syarat," jemari Alex menghadap ke wajah James.

"Ya, apa?" jawab James singkat.

"Hanya satu hari. Dan aku tidak mau bernyanyi di depan anak-anak." Alex membuat keputusan cukup sulit memang. Jelas hal itu tidak akan terjadi, bagaimana bisa dia tidak menyanyi di depan anak-anak? Sedangkan mereka akan mengajarnya semua hal tentang musik, dan vocal adalah salah satunya. Terkadang, Alex bisa menjadi pria yang tidak masuk akal.

James tidak mempunyai pilihan lagi. Pria itu hanya bisa mengiyakan apa yang diinginkan Alex, selebihnya dia akan meminta Sean untuk melanjutkan. Sedangkan Sean, dan dia tidak akan pernah memaksa apalagi harus mengatur kedua kakaknya itu. Sudah bersyukur sekali jika Alex mau membantunya di hari pertamanya ini.

"Baiklah. Aku berangkat dulu. Meg, jaga dirimu baik-baik, Oke? Jadilah anak yang baik, Dad mencintaimu," James memeluk Meagan, lalu mencium keningnya. Gadis itu membalas pelukannya, dengan tidak lupa lambaian selamat tinggal untuk sang ayah. Sean juga tidak akan membuang waktunya lagi. Di pegang tangan Meagan, lalu berjalan bersamanya.

When I'm Gone (Completed) | Love SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang