When I'm Gone (Completed) | Love Series

Bagian 75

Sesuatu di luar dugaan Judy. Tidak menyangka dia akan mengizinkan Sean tinggal bersama di apartemennya selama seminggu penuh. Pria itu benar-benar penuh kejutan. Ia bahkan memang tidak melarangnya. Walaupun, Judy selalu meminta Sean untuk pulang meskipun hanya untuk beberapa jam.

Dengan adanya David Grey masih di kota, tidak ada langkah bagi Sean untuk masuk ke dalam rumahnya sendiri. Sean benar-benar menghindari Ayahnya. Tapi, tidak sepenuhnya dia bisa melakukannya. seperti yang terjadi hari ini. Ya, hari ini adalah hari yang sangat istimewa bagi James dan Danielle. Hari yang selalu di tunggu-tunggu oleh semua keluarga Grey dan Coleman.

Sejak pagi, Judy sudah tidak berada di apartemen. Sean sedikit kesal karena kekasihnya itu pergi terlebih dahulu. Judy memang harus meninggalkannya lantaran dia harus menjadi pendamping wanita itu Danielle. dan persiapannya tidak akan cepat selesai jika Judy harus menuruti Sean.

Pria itu tampak bermalas-malasan di atas sofa. ia melirik jam di ponselnya yang tengah menunjukkan pukul 7 pagi. matanya terbelalak seketika mendapatkan 30 pesan dari James, 4 panggilan tak terjawab dari Alex dan dua pesan makian dari Judy. Sean segera bergegas untuk menghentikan kekacauan yang mungkin sebentar lagi akan kembali membludak.

***

"Alaia tidak hentinya tertergun melihat apa yang sedang dipandangnya sekarang. ia tengah masih mematung diantara beberapa orang yang sedang membantu Danielle memakai gaunnya. Juga dilihatnya Judy yang tengah sibuk dengan Alexa dan Meagan. Ini memang bukan hal terpenting untuk dirinya pribadi. Namun, ia merasakan sesuatu yang tidak asing baginya. Seperti dibawa kembali ke masa lalu. saat ia sedang berada di posisi Danielle, mengenakan gaun yang sama persis, juga bouquet bunga yang sama. semuanya, tampak tidak asing.

Alaia membuyarkan lamunannya sesaat Judy menghampirinya. Gadis itu menamatinya, melambaikan tangannya. tepat dihadapannya. Yang membuat Alaia sekarang membuyarkan lamumannya. Alaia mengembangkan senyumannya seketika pada Judy. Judy memincingkan matanya. membenahi gaunnya, membersihkan pundaknya alih-alih ada debu yang menempel pada gaun berwarna putih tulangnya itu. Judy mendekatkan tubuhnya pada Alaia untuk merangkulnya.

"Aku tahu kau sedang merasakan suasana dimana kau berada ditempat yang sama dengan Danielle, disana" bisik Judy sembari memperlihatkan Alaia apa yang sedang dilakukan Danielle. Ya, Judy memang benar. ditempat yang sama, saat itu, dikamar ini, dia juga melakukan persiapannya. Semuanya, tidak akan berbeda jauh. Namun, tidak ingin terlarut dalam nostalgia, Alaia segera membuang jauh-jauh pikirannya. Masa lalu itu memang harus di kenang, tapi tidak untuk diingat-ingat secara mendalam. Pikirnya.

Ia kembali menatap Judy dengan tatapan datar. "Sebentar lagi kau akan melakukan hal yang sama, tunggu saja" pekik Alaia yang membuat Judy sedikit memundurkan badannya, lalu memiringkan kepalanya, untuk menamatinya. Alaia hanya tersenyum simpul. lalu menarik lengan Judy untuk berjalan menghampiri Danielle.

"Hi, Alaia, Judy" sapa Danielle dengan tatapan gugup sesaat Alaia dan Judy muncul dihadapannya. Alaia dan Judy saling melemparkan pandangan satu sama lain. lalu menghadap kea rah Danielle untuk memberikan pelukannya. "Kau luar biasa!" ujar Judy.

"Kau cantik sekali!" sambung Alaia.

"Ugh, aku sangat gugup. Meskipun ini bukan pernikahan pertamaku dengan James, tapi tetap saja. aku merasakan, ini adalah pertama kalinya menikah dengannya" Judy memincingkan matanya, sembari menatap Danielle tajam. "Kau gugup karena bukan hanya keluargamu dan keluarga James yang ada disini sekarang. kau gugup dengan kehadiranku dan Alaia, juga Meagan, bukan?" Alaia membulatkan matanya, lalu menatap Judy dengan segera, mendengus. Bagaimana bisa gadis itu berpikir kalau Danielle akan merasa gugup dihadapannya? "Judy? Sungguh?!" ujar Alaia dengan tatapan datar, sedangkan Danielle hanya bisa tertawa kecil mendengar candaan ringan dari mulut Judy itu.