Bagian 11

277 15 0
                                    

"Kegusaran"

Dua hari kemudian....

"Mmmm, it's always better when we're together

Yeah, we'll look at the stars when we're together

Well, it's always better when we're together

Yeah, it's always better when we're together"

Terdengar suara Alexa dan Alaia yang sedang berdendang, menyamakan harmonisasi mereka ketika menyanyi lagu milik Us The Duo. Alexa menggoyangkan badan kecilnya, melenggak-lenggokkan tangannya, juga kakinya mengikuti irama lagu. Suara cemprengnya menyeru keseluruh ruangan kamar.

Alaia hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah si buah hatinya itu sembari menatap barang-barang yang akan dibawa Alexa pergi kesekolah.

Yap. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah dasar. Alexa sudah tidak sabar. Dia mengalami kepanikan semalaman penuh. Well—kegugupan saat memasuki sekolah baru memang akan dialami oleh banyak anak semurannya.

Selesai menyisir rambut Alexa, mengepang nya dengan rapi. Alaia membalikan badan Alexa dengan perlahan. Dipegangnya kedua pundak Alexa dengan bangga.

"Lihatlah dirimu! Kau terlihat sangat cantik!" seru Alaia sembari memeluk Alexa dengan hangat.

Gadis kecil itu mengembangkan senyumannya. "Mama, bolehkah aku bertanya sesuatu?" Ujar Alexa sembari bermain dengan gelang yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Alaia memandangnya.

"Ya, tentu?"

"Apakah semuanya akan baik-baik saja? Apakah aku bisa mendapatkan teman baik disini?" Kedua bola mata cokelat terang Alexa memancarkan harapan penuh pada Alaia.

Alaia mengembangkan senyumannya, sembari menggandengnya, keluar dari kamar.

"Ya, tentu saja. semua orang di sini sangat baik. Berjanjilah, kau baik dengan mereka. Supaya mereka memperlakukanmu sama. Jadilah anak yang bahagia. Turuti apa kata gurumu, bertanyalah jika kau tidak mengerti. Dan ingat, jangan mengeluh,"

Alaia berhenti di ruang makan. Alexa sudah siap duduk di atas kursinya, di atas meja sudah tersaji beberapa potong panekuk blueberry kesukaannya.

Terlihat pula Alaric dan Josette yang baru akan bersiap untuk menyantap panekuk di piring masing-masing.

"Kau akan melakukan hal terbaik hari ini, ingat itu! Oke? Berjanji untuk Mama?" ujar Alaia sembari memberikan jari kelingkingnya untuk Alaia. Alexa melingkarinya, sembari tersenyum.

"Oke, sekarang habiskan sarapannya." Alaia mengecup ujung rambut Alexa.

"Selamat pagi, semuanya!" ujar Alaia bersemangat, sembari menarik kursi, duduk di samping Alexa.

"Selamat pagi!" Ujar Alaric dan Josette bersama-sama.

Alaia memperhatikan satu kursi masih kosong. Ya, dia tidak melihat batang hidung wanita berambut cokelat keemasan sejak ia sibuk mempersiapkan Alexa di dalam kamar. Matanya memperhatikan ruang tamu. Ia menyipitkan matanya, akhirnya ia mendapati sahabatnya itu, sedang sibuk rupanya.

Terlihat Judy membolak-balikkan badan sembari menenteng tas selempang. Raut wajahnya terlihat sangat kesal. Kening wanita itu sudah berkerut-kerut. Sesekali ia memutar bola mata lalu menggeram, mengepalkan tangan,terakhir membuat tas selempang itu menjadi korban atas kekesalannya di pagi hari ini.

"Apa? Ella, tidak mungkin. Aku tidak melamar sebagai guru tetap, Ella. Aku hanya sebagai guru ekstra balet. Lagipula, aku tidak ada jadwal mengajar ... Oh, Ella, tunggu jangan matikan ... Elllaaaa" nadanya meninggi.

When I'm Gone (Completed) | Love SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang