Coretan - 32 (Beautiful Ending)

961 50 3
                                    

Hari itu, meski akhir pekan, suasana di kediaman Hyun Bin dan Yejin tampak tenang, nyaris tidak terlihat kegiatan yang berarti terjadi di dalamnya. Biasanya, suasana rumah akan lebih riuh dan ramai saat akhir pekan karena Hyun Bin dan Yejin pasti akan ada di rumah bersama Nara. Menghabiskan waktu libur dengan bermain, berkumpul bersama keluarga yang lain atau bahkan melakukan barbeque di taman belakang. Namun suasana itu tidak tampak pada akhir pekan ini. Nara sedang tidur di kamarnya sementara Yejin sedang berada di ruang kerja, membaca salah satu naskah film yang sepertinya akan menjadi kandidat utama proyek kembalinya Yejin ke layar lebar. Sementara Hyun Bin sedang melakukan perjalanan bisnis ke HongKong dan baru akan kembali beberapa hari lagi. Yejin benar-benar memanfaatkan waktunya saat Nara tidur untuk melanjutkan pekerjaannya. Penawaran ini sudah diterima sejak satu minggu yang lalu dan Yejin sepertinya tidak ingin menunda lebih lama lagi untuk menyampaikan keputusannya.

Setelah membicarakannya dengan Hyun Bin, yang tentu saja sangat kooperatif dan mendukung keputusannya untuk kembali ke layar lebar, Yejin memutuskan untuk memilih mengambil peran dalam film sebagai proyek pertamanya pasca melahirkan. Yejin jatuh hati dengan naskah film ini terutama pada karakter pemeran wanita, seorang ibu tunggal yang membesarkan anaknya yang memiliki mental illness. Film ini lebih berfokus pada kehidupan keluarga dan meskipun nyaris tidak ada romansa didalamnya tetapi ceritanya sangan menyentuh hati. Yejin bahkan meneteskan air mata saat membaca naskahnya, membayangkan dirinya berada di posisi tokoh utama wanita itu. Hanya saja mungkin film ini nantinya akan mendapat rating PG (Parental Guidance Suggested) karena ceritanya mengandung materi penggunaan bahasa yang tidak layak, aksi kekerasan dan tindakan yang tidak pantas.

Mempelajari naskah, walaupun itu sangat menyenangkan ternyata juga cukup menguras tenaga terlebih lagi jika menggunakan emosi dan perasaan agar bisa mendalami karakternya. Yejin sudah duduk berjam-jam di ruang kerja dan merasa sudah waktunya dia untuk beristirahat. Sambil bersandar di kursi kerja, Yejin mengambil ponselnya lalu mengirim pesan singkat kepada Hyun Bin. Saat Yejin mengira dia tidak akan menerima balasan dari Hyun Bin dalam waktu dekat, pesan masuk dari suaminya itu membuat Yejin tersenyum senang.

HB: Hai, Sayang! Aku merindukanmu tapi aku lebih merindukan Nara (maaf karena kau sudah menjadi yang kedua di hatiku) 😝

Yejin tertawa geli membaca pesan singkat dari Hyun Bin, berpikir sejenak lalu mengirimkan balasannya.

YJ: Saat tiba di rumah, tidurlah bersama Nara dan jangan tidur bersamaku! 😠😠

HB: Hahaha...aku yakin kau pasti akan menyelinap ke kamar Nara agar bisa tidur denganku

YJ: Apa kau tidak sedang sibuk saat ini?

HB: Aku sangat sibuk

YJ: Kalau begitu bekerjalah! Dan berhenti menggodaku!

HB: Apa kau marah?

YJ: Tidak, aku tidak marah

HB: Benarkah? Tapi sepertinya kau sedang marah

YJ: YA!

Yejin tidak bisa menahan dirinya dan tertawa membaca pesan singkatnya dengan Hyun Bin. Dia tahu Hyun Bin hanya sedang mencoba menggodanya dan hanya dengan kata itu saja sudah cukup membuat Hyun Bin menghentikan aksinya.

HB: 😁 Baiklah, aku akan berhenti. Sayang, aku harus segera kembali ke ruang rapat. Kita lanjutkan lagi nanti. Aku mencintai kalian berdua.

Yejin tersenyum dengan ekspresi wajahnya yang lembut membaca pesan singkat dari Hyun Bin. Selama berada di HongKong, Hyun Bin memang tidak pernah sekalipun tidak mengirimkan kabar kepada Yejin. Walaupun intensitas komunikasi mereka setiap harinya berbeda-beda, tergantung pada kesibukan Hyun Bin di sana, namun mereka tetap menjaga komunikasi dengan baik. Meski awalnya berat karena ditinggal berdua saja dengan Nara di rumah, kini Yejin mulai terbiasa dan bisa menerimanya. Lagipula Hyun Bin tidak akan berada di sana untuk jangka waktu yang lama, tidak seperti saat dia sedang menjalani syuting di Yordania. Jika jarak yang lebih panjang saja bisa mereka atasi maka saat ini pun mereka juga pasti bisa mengatasinya.

A STORY OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang