IX

899 40 4
                                    

Sudah tiga hari aku tak masuk kerja, dan tidak menemui Ayahnya Stef, pak Robert.
Aku sudah malas ke sana. Karena aku tidak suka kesombongan dan keangkuhan.
Aku pikir bu Vero itu sombong. Tidak memberi kesempatan.
Aku santai santai masak buat makanku pagi itu. Stefan menelponku.

"Hoiiii buddy, nelpon melulu perasaan. Rindu ya...sama aku" godaku.

"Tadi teman Om mu datang Ndri mau beli mobil, tapi gak jadi karena kau yang di cari. Ayahku marah marah"

"Lah apa hubungannya gak jadi beli mobil dengan aku."

"Andri, datang ya ke dealer. Om mau bicara" ternyata hp sudah berpindah tangan.

"Maaf Om. Saya minta dulu bayaranku semu baik komisi dan persenan dari penjualanku. Aku membutuhkannya buat bayar kontrak rumah dan kuliah"kataku mberi syarat.

"Ok ok....tapi kamu datang ya Andri. Om mohon dengan sangat."

"Baik Om besok saya datang, pagi. Saya langsung ke ruangan Om"

"Baik Andri. Om tunggu"
Hp berpindah lagi ke Stef

"Andri, aku mau ke rumahmu sekarang. Tunggu jangan kemana mana"

"Heiii codot. Siapa kau berani berani perintah aku. Aku bukan rekan kerjamu, kau bukan siapa siapa aku."

"Terserah. Aku jalan sekarang"
Hp dimatikan.
Dealer yang gak ada pembeli, kenapa aku jadi sasaran, weeekk.

*****

Nada sambung pribadiku berbunyi, kulihat hp ku. Om Ilham

"Ya Om. Saya Andri"

"Kamu keluar dari dealer ya. Kemaren rekan Om mengabari."

"Ini Andri mau ke dealer Om. Bilang saja rekannya biar ketemu Andri disana. Ini lagi siap siap mau berangkat."

"Ok kita ketemu disana ya. Habis itu temani Om jalan, mau kan"

"Mau lah Om."

"Kamu naik taxi saja biar cepat. Om ganti ongkosnya nanti"

"Baik Om. Andri berangkat"
Hp diseberang sana dimatikan. Buru buru aku berangkat dan mencegat taxi.
Kusebutkan tujuanku, taxi melaju dengan sedang.

"Mas sudah sampai" supir taxi membuyarkan lamunanku

"Oh iya pak. Ini ongkosnya, ambil kembaliannya ya pak. Terimakasih"

"Terimakasih kembali mas".
Sampai dalam dealer Om Ilham dan rekannya sudah ada disana, Stefan, bu Vero dan boss Om Robert dan dua orang lainnya.

"Selamat pagi semuanya. Oh..Om Ilham. Pagi Om" kusalami Om Ilham dan rekannya.

"Ini rekan Om yang mau beli mobilnya, tapi kredit ya Andri"

"Gak apa apa Om. Om sudah lihat lihat mobilnya? Mari Om kita liat mobilnya" kataku mengajak rekan Om Ilham.
Om Ilham mengikuti kami, boss Om Robert dan lainnya hanya melihat kami mencoba coba mobilnya.

"Gimana Om, ada yang cocok?"

"Coba kasih saran Andri, yang cocok yanga mana. Soalnya Om suka semua"

"Buat Om yang sportif, elegan, ganteng gitu sih, cocok sedan yang warna silver metalic Om. Ada nilai plusnya. Kalao Om pilih yang lain, apa kata dunia nanti" disambut tawa mereka.

"Ok Om ambil yang Andri sarankan."

"Deal Om?"

"Deal, Andri"
Setelah semua beres administrasi dan dpnya, aku ucapkan terimakasih.
Dan kuantar mereka ke mobil.
Tapi Om Ilham masih menunggu selesai urusanku, karena aku sudah janji menemani jalan.

ANDRI DAN KISAHNYA ( GAYLOVE ) Lanjutan Cinta Tua Cinta Masa Sekolah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang