XV

701 40 6
                                    

Ditempat kerjaku, aku senyum senyum sendiri sambil membarkot barang barang yang aku chek.
Ingat kata kata Om Ilham di pantai itu.
Bagai seorang remaja, dia berteriak menyatakan cintanya ke aku. Dan kalung yang melingkar dileherku, dipasangkan tanda cintanya mengikat aku.

"Kenapa kau Andri, senyum senyum seperti orang sedeng" rekan kerjaku ternyata memperhatikanku senyum senyum.

"Gak mas. Ada yang lucu aja. Ingat, jadi aku smile smile..." kataku mesem.

"Ganteng ganteng gila juga kau Andre"

"Mas bisa saja."
Aku gak habis pikir, Om Ilham bisa meluluhkan hatiku.
Sebelum kalaung itu dipasangkan dileherku, dia lebih dulu mengutarakan semua isi hatinya. Termasuk memperhatikan aku, tidak orang lain. Tapi aku masih bertanya tanya.
Karena diamku itulah dia teriak...menyatakan cintanya

"AKU CINTA ANDREEEEE"sampe berulang tiga kali.
Karena aku merasa malu, kutup mulutnya dan kukatakan.

"Akan kubuka hatiku untuk Om Ilham. Satu permintaan aku, jangan pernah marah dan buat aku sakit hati, Om. Karena bila aku mencintai, seluruh hidupku akan kuberikan kepada mu"

"Terimaksih sayang. Om percaya sama kamu Andre. Susah membuka hati, karena pernah mengalami betapa sakitnya dikhianati. Om akan berusaha menjaga cinta Om. Sebagai bukti Om mencintaimu, ini akan kukalungkan krlehermu sebagai pengikat cinta Om sama kamu. I Love you, my handsome Andre"

"I love you too, my Om Ilhamku"
Benarkah kami saling mencintai?
Aku masih bertanya dalam hatiku. Bisakah aku melaksanakan seperti yang aku omongkan.
Aku akan mencoba dan mencoba. Mungkin dengan sering bertemu, aku akan jatuh hati. Stefan?? Akan kuusir namanya dari hatiku. Akan kubatasi pergaulanku dengan dia.
Cukup hanya Om Ilham saja dalam hatiku. Janji....

*****

Dunia pelangi hampir bisa dipastikan tidak ada kesetiaan dengan hanya 1 pasangan saja.
Aku berkata demikian karena, aku sudah mengalaminya. Sebesar apapun janji yang kita ucapkan, sebesar itupula rasa ingin menikmati tubuh orang yang kita sukai.
Demikian juga Om Ilham. Baru hitungan minggu dia berteriak menyatakan cintanya padaku, tapi tak sengaja dengan omongan petugas arloji itu membuktikan kebohongannya.

"Buat siapa lagi Om jam tangannya. Pria yang bersama om minggu lalu udah dibe....."
Petugas penjual arloji tidak melanjutkan kata katanya, karena Om Ilham baru sadar aku ada didekatnya. Dengan menelempelkan telunjuk di bibirnya, memberi kode kepetugas toko, supaya jangan bicara.
Aku mendekati mereka karena ingin memastikan.
Sebenarnya, aku sudah siap dengan resiko aku menerima Om Ilham. Aku akan biarkan dia dengan segala keinginannya.
Biar dia membagi waktunya ke aku dan orang lain yang ada dihatinya.
Toh dia akan cape sendiri.

"Om, Andri tak mau jam tangan. Bisa gak kita kelain tempat. Aku mau sesuatu yang Andre inginkan" kataku berbohong.

"Boleh boleh. Ayo kita cari barangnya." katanya sambil minta maaf ke petugas Arloji karena gak jadi membelinya.

"Gak apa apa Om. Kalau minat lagi balik kemari ya Om"petugas toko arlojinya menyarankan.
Aku mengajak Om Ilham ke toko sepatu bermerk. Aku pura pura milih milih sepatu yang aku suka, sambil mikir gimana caranya meninggalkan Om Ilham sebentar untuk balik ke toko arloji tadi. Hanya untuk memastikan, siapa pria yang dibelikan arloji sama Om Ilham dan kapan. Kalau minggu lalu, berarti dia sudah menyatakan cintanya padaku. Kebohongan besar yang dia lakukan. Tapi kalau dua minggu sebelum kami jadian, aku tidak perduli karena mereka mungkin sudah putus.

"Om, kebelet nih mau kencing. WC nya dimana?" kataku berbisik

"Tanya orang orang aja Andri. Cepetan takut sakit pinggang" katanya dan menyuruh aku segera mencari wc.

ANDRI DAN KISAHNYA ( GAYLOVE ) Lanjutan Cinta Tua Cinta Masa Sekolah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang