XXII

686 36 0
                                    

Bandara begitu ramai sore itu, lalu lalang penumpang baik yang mau berangkat dan datang, dan juga penjemput dan pengantar membuat aku heran.
Oh begini rupanya kalau mau liburan panjang, dalam hati aku bicara.
Kutanya ke petugas dimana aku harus menaiki pesawatnya.
Petugas nya  memberitahu aku di gatenya
Segera aku kesana dan kusodorkan tiket dan kartu identitas ku.

Memasuki ruang periksa, petugas yang ganteng itu menyuruh ikat pinggangku dibuka dan hp dan jam tanganku diletakkan di box plastik.

Beberapa jam lagi Leon sayang.
Bibirmu akan ku nikmati.
Kau akan tidur dalam dekapanku sayang.
Kuambil tas, ikat pinggang jam tanganku dan hpku, sambil jalan ku kenakan lagi. Uhh..the time
Aku mau terbang......

*****

Sampaai di bandara, kutelpon Leon, mau kasih tau aku sudah turun dari pesawat.
Tapi tak bisa di hubungi.
Kususuri ke tempat tunggu penumpang, sambil menunggu kubeli minuman kemasan karena haus.
Aku telpon lagi, tapi jawaban sama : nomor yang anda hubungi sedang dialihkan.

Aku tertidur di bangku panjang tempat tunggu, ketika terbangun, Leon tetap tidak ada.
Aku mulai resah, akan kemana aku nanti. Aku mencoba mencari nomor telpon Koh Along, ternyata tidak ada di hp.Aku sudah pasrah.
Hingga pukul 4 pagi Leonku tidak datang, maka kuputuskan keluar dari Bandara dengan naik taxi.

"Pak, kalau lihat penjualan tiket pesawat ya. Turunkan aku disana" pintaku ke drivernya.

"Baik mas."
Leon, kau permainkan aku, kau buat aku sengsara ditempat asing.
Ada apa dengan kamu Leon?
Apa ada sesuatu terjadi padamu?
Sudah ratusan kali aku hubungi kamu tapi handphone mu tak bisa dihubungi.
Mudah mudah tidak terjadi apa apa Leon.

"Mas ini ada, tapi belum buka" driver taxi.

"Gak apa apa pak. Biar aku tunggu disini saja sambil cari warung" kataku menyodorkan ogkos taxinya.
Aku berjalan mencari cari warung, barang kali sudah ada yang buka, karena masih pagi.

Masih berusaha menghubungi Leon, hingga aku pasrah.

Dengan hati yang sedih dan pasrah, aku membeli tiket pulang . Kuambil yang pukul 08.15.  Aku kembali ke Bandara menunggu jadwal terbang ku.
Aku mencoba meresali arti keadaanku. Tidak menyalahkan Leon. Karena aku berfikir ada sesuatu yang salah. Mungkin terjadi sesuatu.
Menghilangkan rasa gundahku, aku keluar mencari tempat untuk merokok.

Sapaan, orang yang merokok disana kujawab dengan baik. Tak kutunjukkan aku lagi resah.
Denga tepat waktu, pesawat yang membawaku terbang mengudara.

Kulihat dari kaca jendela pesawat, keindahan di bawah sana. Leon ku pasti ada disana.
Kutinggalkan kenangan buruk ku yang pertama ini seiring dengan lajunya pesawat.
Selamat Tinggal Leon.

*****

Tiba di rumah aku langsung mandi, membuang semua sial ku. Kucoba untuk tidur. Dan ternyata aku ketiduran hingga menjelang sore.

Sore itu dengan motorku, aku ke mall buat belanja keperluanku. Karena aku yakin warung nasi tidak akan ada yang buka selama hari H Idul Fitrii.

Ketika aku memasuki Mall menuju supermarket tujuanku, seorang pria menyapaku. Kusapa kembali dan senyum.
Aku tidak mau macam macam dulu lah, aku tau dia penyuka sejenis. Untuk saat ini tidak.

Memasuki supermarket, hp ku tiba tiba bunyi. Kuhentikan langkahku dan melihat layar hpku. Leon.

"Sore sayang, apa kabar kau"
Leon mencoba menjelaskan kejadian dengan tutur kata yang terbatas bata karena menangis.
Aku tidak menyalahkan Leon
Hanya keberuntungan yang menjauh dari aku.

"Leon, abang tidak menyalahkan kamu. Keadaan yang membuat begini. Gak usah disesali."

"Abang dimana sekarang?"

ANDRI DAN KISAHNYA ( GAYLOVE ) Lanjutan Cinta Tua Cinta Masa Sekolah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang