XVIII

709 38 2
                                    

Diwisudaku, aku mengundang koh Along sekeluarga buat doa syukuran. Mamak danAbangku Andra menangis bahagia melihat orang yang di cintai mencapai cita cita yang diharapkan Ayah kami sebelum meninggal.
Yang paling buat aku bahagia, Leon terbang dari perantauannya hanya untuk menghadiri wisudaku.
Koh Along menghadiahi aku makanan untuk kami santap.
Leon mengajak aku belibur di hotel selama dua hari.
Sementara Stefan dan Om Ilham tidak kuberi tahu.
Masih ada pemberian koh Along, mengongkosi Mamak dan Abangku Andra pulang ke kampung.
Koh Along mengundangku ke rumahnya sabtu itu, karena kemaren sudah bersama Mamak dan Abangku. Koh Along juga mengantar mamaku tadi pagi ke terminal karena dia yang tau seluk beluk kotanya.

"Leon, Abang minta maaf ya. Sepertinya saya gak bisa terima karena tidak bisa libur. Aku hanya izin di wisudaku saja. Soalnya aku baru masuk kerja"

"Andri, terima saja Leon ikhlas memberinya" koh Along berbicara baik sekali.

"Koh, Andri kan harus udah kerja. Bagaiman aku bisa memanfaatkan hadiahnya"
Aku tau Leon ingin tidur bersama aku. Makanya dia memberikan hadiah menginap di hotel.

"Andri kan gak kuliah lagi, menginaplah barang sehari pulang kerja. Atau hari ini dan besok kalian nginap. Cocok itu." Koh Along malah menyarankan.

"Ya bang. Hari ini kita chek in. Leon juga langsung dari hotel pulangnya besok.  Gak apa apa kan pi" Leon minta pamit ke papinya Koh Along.

"Orang pekerja kaya kalian, sibuk. Gak apa apa. Leon pulang dari hotel langsung terbang"

"Iya udah Andri terima. Besok pulang dari hotel, besoknya kerja.  Aku kurang paham soal hotel, aku ikut kau sajalah Leon."
Kataku merendah.

"Andri pamit dulu koh. Mau beres beres. Terimakasih undangannya koh"

"Ya Andri pejuang hebat. Salut kokoh sama kau, Andri. Tetaplah rendah hati ya"

"Ya koh. Pasti itu."

"Pi, Leon siap siap. Bang Andri datang, langsung cabut"

"Ya siap siap sana. Jangan ada yang ketinggalan. Sampai disana langsung kabari papi"

"Beres pi" Leon ke papinya.
Kokoh Along tidak tau apa yang akan kami lakukan nanti di hotel bahkan sebelum berpisah.
Rahasia terjaga rapat
Senyum ku ketika membawa ransel, baju ganti di dalam.

"Leon, Ayo. Abang dah siap ini"

"Ya bang. Papii...mamii...Leon pergi dulu ya"
Koh Along dan istrinya mengantar Leon sampai gerbang dan melambaikan tangannya ke kami.
Leon mencegat taksi untuk ke hotel dekat bandara. Dia pilih disana biar gampang berangkatnya ke kotanya.
Nanti akan dikasih ongkos taxiku pulang.
Orang kaya mah beda....
Hotel berbintang lima, wihhh sama kaya aku sama Om Ilham dulu. Fasilitasnya ok.

"Ayo bang, kita ke kamar." bisik Leon setelah menerima card dari petugas hotel sebagai kunci
Belom duduk, apalagi buka sepatu, Leon sudah merangkul ku, dan mencium aku.

"Leon rindu bang. Rindu sekali. Entah kenapa waktu papi ngabari abang mau wisuda, Leon langsung bahagia. Karena akan bertemu abang." ciuman ciumannya yang membangkitakan gairah, membuat aku membuka semua pakaianku.

Leon juga melakukan hal yang sama. Pelukannya, pelukan rindu. Jauh beda dengan Om Ilham. Setelah pelukan dan ciuman kami tidak langsung melakukan nya.
Kami ngobrol tentang kami. Hingga kutau Leon merasa sudah menaruh hati padaku.

Karena kesukaannya itu melihat aku, kami menuntaskan nafsu kami. Jeritan jeritan halus dan desahan desahan nafas kami menghantar kami mencapai apa yang kami inginkan. Aku memuntahkan cairan putih bening dari barangku di dalam perutnya. Sedangkan Leon mencapai puncaknya akibat dari gesekan perutku.
Nikmat....indah....hanya kami berdua.

ANDRI DAN KISAHNYA ( GAYLOVE ) Lanjutan Cinta Tua Cinta Masa Sekolah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang