XIX

654 39 1
                                    

Malam itu setelah kami selesai melakukan nya, masih dengan nafas yang berat, kuutarakan niatku kepada Leon.
Bahwa aku ingin pindah ke dekat  lokasi kerjaku, karena kejauhan. Dan kontrak rumahku sudah mau habis.

"Sayang, nanti kalau kau pulang dari kotamu ke rumah kokoh, aku gak disana lagi. Abang mau cari kontrakan di perumahan dekat kantor." kataku. Aku dalam pelukannya.

"Kantor abang dimana"

"Daerah kota."

"Leon tau itu. Ada perumahan disana tapi tidak elite. Semacam perumnas"

"Itu yang abang suka"

"Abang ke perumahan ini saja Skyhome.  Mungkin masih banyak yang kosong."

"Mahal gak disana"

"Abang tanya aja dulu. Nanti kasih tau Leon berapa harganya. Leon transfer"

"Ya udah. Berarti waktuku pulang kantor cari kontrakan dulu. Nanti abang kabari"
Kami tertidur dalam buaian asmara senada. Aku dan Leon yang sedang Jatuh Cinta.

*****

Waktunya kami berpisah. Leon menangis dalam pelukanku. Dengan menyatakan cintanya, dia menatap mataku.

"Sayang, berikan tempat dihatimu, dan jaga cintaku, bawa kemanapun bang Andri pergi." beruari air mata Leon mengucapkan kata katanya.

"Dan kau Leon kekasihku. Jangan pernah hilangkan abang dari pikiranmu. Karena abang bila jatuh cinta, hanya dia yang akan abang cintai. Kamu sayang" kukecup keningnya.

"Baaaang....jangan dua kan cintaku. Karena Aku Leon mau tidak akan pernah menduakanmu"

"Hanya kau sayang. Percaya padaku. Kapan pun dan dimanapun, diri ini, jiwa ini, tidak akan pernah berpaling darimu. Kau telah membangkitkan rasa cintaku padamu"
Dia membuka retsleting celanaku, dan mengisap barangku. Dalam keadaan berdiri mau berangkat, hingga aku mengeluarkan spermaku di dalam mulutnya. Aku mendesah menikmatinya.
Dia menelan semua spermaku.

"Dan ini, jaga untuk ku"

"Ini akan tetap milikmu. Tak kubiarkan orang lain menyentuhnya."
Waktunya sudah lewat. Kita pergi.
Kami berpisah di lobby hotel. Leonku ke bandara menuju kotanya, aku kembali ke kontrakan ku yang tinggal beberapa minggu lagi.
Selamat jalan Leonku, selamat sampai tujuan sayang, doaku.

*****

Dalam lamunanku menuju rumahku, kenapa aku bisa jatuh cinta pada Leon. Yang boleh dikata masih muda. Bukankah aku menyukai pria yang diatas usiaku?
Ada apa dengan diriku. Apakah aku karena sering disakiti...
Yang pasti saat ini aku sedang jatuh cinta.
Nanti kalau hidupku mapan, aku akan datangi Leon. Aku tidak mau hanya dia yang berkorban.
Aku agak sedikit kaget ketika hp ku bergetar.. Leon is calling.

"Hai sayang, jangan telpon aku sayang, aku sedang memikirkan kau. Aku rindu. Rindu berat walau baru sesaat."

"Bang Andri, apa Leon bisa menjalani ini semua. Leon mau ketemu bang. Leon juga rindu. Bagaimana Leon bisa mengatasi ini. Ajari aku bang" Leon dengan tangisnya.

"Sayang, abang yakin kamu bisa. Sama seperti abang sekarang ini."

"Bang...bang Andri. Tadi Leon liat liat tanggalan di hp bulan ini ada libur 2 hari. Kau harus datang ya."

"Iya aku datang. Aku juga rindu. Kabari abang menuju kesana. Abang akan terbang menemui Cintaku" tak terasa air mataku jatuh juga.

"Iya, akan ku tahan rinduku menunggu kekasihku. Baaaaanggg....bang Andri"

"Iya sayang, abang jadi ikut sedih. Sudah ya. Nanti sampe rumah telpon. Kabari abang kalau kau sudah sampai"

"Ya sayang. Pasti Leon telpon"

ANDRI DAN KISAHNYA ( GAYLOVE ) Lanjutan Cinta Tua Cinta Masa Sekolah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang