VIII

943 43 6
                                    

Hotel tempat aku menginap dengan koh Liem lumayan nyaman walaupun bertaraf melati. Kehangatan dan keindahan bercinta yang pernah kami reguk semasa aku SMA terulang kembali. Selama empat hari aku tak pulang ke rumahku.
Dalam dekapan koh Liem, pikiranku untuk tidak ikut lagi diteam jaga stand besok akan aku utarakan. Enggak bisa kuatur jadwal kuliahku. Sudah 2 hari bolos, 2 hari kabur dari matakuliahku. Gak aci ini. Besok pokoknya aku harus minta dispensasi, pikirku

Setelah bangun pagi segera aku mandi dan ganti pakaianku.

"Koh, Andri berangkat dulu ya. Jam berapa koh cekout."

" Nanti jam 3 sore. Kenapa sayang."

"Nanti aku datang lagi. Tunggu pokonya."kataku mencium bibir dan keningnya. Dan agak berlari keluar kamar dan menuju parking taxi di hotel tersebut.
Kusebutkan tujuanku setelah menaiki taxi.
Pikiranku berkecamuk, bisa gak nanti aku permisi pulang lebih cepat untuk menemui cintaku.
Kalau dispensasi untuk kerja di showroom mungkin bisa.
Taxiku sudah sampai, segera kubayar dan berlalu meninggalkan taxinya.

"Selamat pagi bu"

"Pagi Andri. Ada yang bisa aku bantu, Ndri" katanya baik sekali.

"Gini bu, soal jaga stand. Kita kan buka mulai sore sampai malam. Saya gak bisa mengatur waktunya bu. Sore saya kuliah soalnya. Kadang baru dua atau tiga mata kuliah saya tinggalin. Kemaren saya malah gak kuliah 2 hari. Ini baru 4 hari, rasanya saya gak bisa bu. Saya mau di showroom aja seperti biasa. Saya mohon kebijakan ibu" mohonku.

"Gak bisa Andri. Soalnya sudah terjadwal begitu. Andri harus pintar mengatur waktunya."

"Oh seperti itu ya bu. Soalnya 4 hari ini, sudah kucoba bu. Gak bisa."

"Namamu yang tercantum disana. Kau dan Stefan maskot disana. Walaupun ada wanita yang kita bayar, tapi kalian tetap maskotnya. Jadi ibu mohon maaf, tidak bisa"

"Ok bu. Makasih atas waktu luangnya. Langsung kutinggalkan bu Vero dimejanya.Aku mencari sehelai quarto dimeja admin kami.
Kutulis surat pengunduran diriku, dan meminta semua hak hakku, baik komisi mobil baru dan bekas yang aku jual yang belum dibayar.

Tok...tok...tok...

"Masuk" suara bu Vero

"Maaf bu saya lagi ini hehehehe" aku cengengesan.

"Ada apa lagi Andri?"

"Saya cuma mau ngasih ini bu" kataku menyerahkan surat pengunduran diriku.
Karena kutulis TMT hari itu, maka aku langsung tancap gas keluar dari gedung itu.
Aku menuju tempat angkot setiaku untuk pulang ke rumah dulu ganti baju baru ke hotel menemui koh Liem sayangku.

Dalam menunggu angkot, aku mengerutu dalam hatiku.
"Kalau kalian berfikir, cari marketing itu mudah, demikian juga sebaliknya". Gumamku. Yang penting sekarang uangku sudah terkumpul. Kontrakan rumah dan uang kuliah tahunan sudah aman.

Sesampai dirumah aku langsung ganti baju. Tiba tiba hp ku berbunyi.
Kulihat layar hpku, Stefan.
Ngapain nelpon pagi pagi begini. Biasanya masih ngorok itu anak.

"Hallo buddy, ada apa pagi pagi sudah nelpon"

"Kamu mengundurkan diri ya. Kenapa?"

"Gak apa apa. Mau resign aja. Emang gak boleh" kataku bernada cuek.

"Tadi bu Vero sudah ditegur Ayahku. Kamu bisa di showroom. Kamu bisa datang gak"

"Maaf Stef. Ludah yang telah kubuang gak mungkin aku jilat lagi. Aku hanya ingin hak hak aku dihitung. Sesuai enggak dengan perhitungan aku. Itu saja"

"Temui Ayah dulu ya Andri. Setelah itu kamu terserah mau keluar"

"Maaf Stef, untuk sekarang aku gak bisa. Besok aku kesana. Bilang saja sama Om Robert begitu" kataku menutup telpon.
Baru tau kalian, kehilangan maskot penjual heheeheh. Emang pada bisa dapat gaji besar darimana kalau bukan ada jualan. Huuuuh...
Pengorbanan diriku yang rela ditiduri Om Om gay bisa mendongkrak penjulan dealer kalian.
Kalian pikir gampang cari pembeli. Jual sono mobil mobil kalian.....

ANDRI DAN KISAHNYA ( GAYLOVE ) Lanjutan Cinta Tua Cinta Masa Sekolah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang