Bab 6

188 51 11
                                    

Assalamu'alaikum,

Hay! Sebelum baca follow dan liat trailer cerita "Aku, Kamu, dan Jarak" yuk.👇

Mencintaimu dalam diam dan memelukmu lewat doa adalah
Caraku untuk bisa memiliki mu; indah bukan,Sama halnya dengan sujud dalam salat ku. Berbisik pada bumi tetapi, didengar
oleh seluruh penduduk langit.

Lantunan ayat suci bergema di kamar seorang gadis yang sedang melipat sejadah, usai melaksanakan salat subuh Arum turun untuk menemui Aisyah di dapur. Gadis itu pun memeluk Aisyah dari belakang.

"Mama..." Ucap gadis itu.

"Bayi kecilku," balas Aisyah.

Sahut seorang lelaki yang tiba di dapur "Wah, pada ngumpul nih," ucap Yusuf.

"Ayah..." ujar gadis itu memeluk Yusuf.

"Ada apa nih masih pagi udah ramai," potong Barra yang keluar dari kamar.

Mendengar ucapan Barra, gadis itu pun memutar bola mata malas.

"Kepo!!!" Balas gadis itu melipat kedua tangan di dada.

Barra langsung menarik Arum ke dalam dekapan ketiak lelaki itu "Rasaiin Lo!" Balas Barra.

"Kakak!" Ucap gadis itu yang tengah berusaha melepaskan diri dari dekapan lelaki itu.

"Karena hari ini weekend, nanti malam kita dinner, okey gak nih?" Ajak Yusuf yang bersandar di Meja dapur.

"Okey dong," ucap serempak kakak adik itu sambil mengacungkan jempol.

Aisyah meminta anak bungsunya pergi ke supermarket, membeli perlengkapan dapur yang sudah habis. Aisyah harus ke toko kue karena ada pengusaha besar dari luar negeri yang ingin melihat toko kuenya dan mencicipi hidangan kue yang lezat di sana.

"Arum, nanti kamu ke supermarket dekat sini ya, bahan-bahan makanan di dapur habis udah mama catat tinggal kamu beli," ucap Aisyah sembari menyiapkan teh dan segelas susu.

"Siap Ibu Negara tercinta,"jawab Arum dari ruang keluarga.

Arum dan kedua lelaki itu sedang asik nonton ceramah yang sedang tayang di televisi. Mendengar ceramah tentang menduakan cinta Allah, membuat Arum terdiam dan termenung usai menonton siaran tadi.

Arloji jam menunjukkan pukul 08:00 jadwal pertemuan Aisyah dan pengusaha itu. Aisyah pun berpamitan pada Arum dan Barra yang tengah asik duduk di teras menghirup udara segar di pagi hari.

"Bar, Rum, mama sama papa pergi dulu ya, jaga rumah." Ucap Aisyah.

Kedua kakak beradik itu pun menggangukkan kepala...."Ohya, jangan lupa temenin Arum beli perlengkapan dapur," ujar Aisyah.

"Iya mama ku tersayang,"

"Awas macam-macam, jangan bawa cewek khusus kamu Barra apalagi, cowok khusus kamu Arum ke rumah Selagi mama sama papa keluar," perintah Yusuf yang tengah membuka pagar.

JARAK UNTUK KITA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang