Assalamu'alaikum, selamat membaca jangan lupa tinggalkan vote kalian ya.
Topi toga pertanda seseorang telah menyelesaikan program studinya, di mana semua orang menanti acara ini, muncul seorang lelaki dengan pakaian baju wisuda berwarna hitam dilengkapi dengan topi toga di atas kepalanya. Arum melihat acara itu berlangsung gadis itu menepati janji, dia baru tau ternyata Zain sekampus
dengannya jadi tidak sulit mencari letak tempat kelulusannya itu."Hay, Rum. Maaf ya nunggu lama," ujar Zain mengukir senyum di pipinya.
"Hay, Kak. Gak apa-apa saya juga baru sebentar." Jawab Arum, wanita itu tampak cantik dengan dress dilengkapi pashmina warna hitam.
Wanita itu terlihat anggun menggunakan dress itu, aura manisnya keluar membuat Zain menatapnya tanpa berpaling. Kemungkinan besok Zain kembali ke Indonesia rencana laki-laki itu dia akan mengajak Arum jalan-jalan. Selesai acara wisuda, kedua insan itu meninggalkan lapangan dan pergi ke sebuah bangunan yang dihiasi tanaman hijau di sekelilingnya. Arum baru pertama kali ke gedung itu sebelumnya hanya melewati. Terpampang tulisan tepat di bangunan itu bertuliskan Museum of London.
Kedua insan itu pergi ke tempat bersejarah, mereka berdiri tepat di depan bangunan itu, Arum menarik sudut bibirnya dan loncat-loncat seraya menepuk tangan seperti anak kecil yang baru saja dibeliin mainan. Sudah lama gadis itu tidak pergi ke museum, dia sangat suka sejarah apalagi sejarah tentang zaman manusia purba, jika ada kesempatan Arum ingin memutar waktu menyaksikan zaman itu.
Zain yang melihat tingkah lucu Arum, hatinya berbunga-bunga dan dia senang setidaknya bisa menghabiskan waktu seharian bersama wanita itu. Sebelum pergi laki-laki itu sudah menyiapkan sesuatu untuk Arum entah apa yang akan diberikan, kita liat saja besok. AHHH GAK SABARNYA! APALAGI AKU HEHE.***
Hiruk-pikuk dan banyak orang yang berlalu-lalang, Arum telah sampai di Bandara Heathrow. Gadis itu menangkap sosok yang dari tadi dia cari. Arum melambaikan tangan kepada pemuda itu. Zain menyamperin Arum yang berada di pintu masuk Bandara, mengukir sedikit senyum. Ternyata, wanita itu orang yang selalu nempatin janji.
"Hay, Rum."
"Hay, kak. Udah lama nunggunya?"
Zain tersenyum ya walau memang di buat menunggu, tapi dia bersyukur Arum datang ke tempat terakhirnya mereka bertemu. Zain mengajak Arum ke sebuah tempat duduk bisa di bilang tempat menunggu sembari bercerita dan tertawa lepas. Baru kali ini bisa seakrab sama orang yang belum terlalu lama kenal.
"Ohya, cepat-cepat ya pulang. Belajar yang serius biar bisa ketemu saya lagi di Jakarta." Canda Zain pada Arum.
"Siappp pak bosss!" Jawab Arum dengan tangan kanan yang di angkat ke jidatnya.
🔈🔉🔊
"ATTENTION ETIHAD PASSENGER WITH NUMBER----"
"Tuh kak sudah di panggil, jangan lupa baca doa ya." Ujar Arum.
"Okeii Bu bosss!" Zain melangkah meninggalkan Arum sembari mendada gadis itu. Baru Lima langkah Zain kembali lagi pada gadis itu hampir saja lupa dengan kejutannya.
"Ada apa kak?"
"Ini buat kamu, kamu boleh buka kalau sudah di apartemen, hati-hati di jalan ya." Ucapnya memberi senyuman yang lebar pada gadis itu.
SIAPA YANG TIDAK LULUH KALAU BEGINI? SEMOGA BENTENGNYA KUAT YAA ARUM HEHEH. Ketika hidung batang Zain sudah tidak terlihat lagi Arum kembali ke kampus karena hari ini ada jadwal ke kampus. Rasanya ada yang kurang, seperti ingin cepat-cepat pulang ke Indonesia nemuin Mama, Papa, Kak Barra, kak Aza, dan Barra junior. Kangen banget sama mereka, eits iya Barra junior Aza telah melahirkan seorang bayi laki-laki.
***
Sebelum pulang Arum mampir ke sebuah toko untuk beli beberapa es krim, Arum ingat perkataan Zain kalau es krim bisa menghilangkan kesuntukkan dan membuat dirinya bahagia setelah melewati kegiatan hari ini. Arum memakannya sembari menuju jalan pulang karena kegiatan yang padat membuat dirinya sedikit pusing.
Bunyi handphone berdering, panggilan masuk dari ponsel milik Arum. Ternyata mama yang video call. Aisyah selalu menelpon Arum satu hari dua kali kadang lebih, wanita itu tidak pernah lupa mengingatkan Arum makan siang dan mengerjakan kewajiban sebagai seorang muslim. Walaupun ada jarak Aisyah selalu mengontrol putri bungsunya itu. Kadang Aisyah juga mengirimkan beberapa masakan buatannya ke London, itulah yang Arum sangat beruntung memiliki sosok ibu yang perhatian tiada henti. Malah Barra ingin menyusul adiknya itu ke London tapi, Arum mengancamnya gadis itu rasa gak perlu ada yang harus dikhawatir kan dia bisa jaga diri sendiri, InsyaAllah.
"Assalamu'alaikum ma"
"Wa'alaikumussalam, sayang. Gimana hari ini? Sudah makan? Jangan lupa solat ya nak." Baru mengangkat telepon wanita itu sudah menanyakan banyak hal pada dirinya.
"Alhamdulillah sudah ma, cukup baik hari ini." Jawabnya memakan es krim.
"Yaudah jaga kesehatan ya nak."
"Okeii ibu negara, ma mau liat Barra junior dong." Ucapnya terkikik-kikik.
Gadis itu selalu saja mengoda Barra, pria itu sudah mengatakan anaknya itu punya nama. Tapi Arum tetap saja memanggilnya Barra junior, menurut Barra panggilannya itu membuat tersipu malu. Wanita paruh baya itu menunjukkan seorang bayi yang tergeletak di kasur dengan tangan yang mengusap- gusap area wajahnya. Mirip sekali dengan kakaknya itu, bisa dibilang hampir kembar beda 11 13 sih hahah.
"Arum pulang dulu ya ma, mama jangan lupa jaga kesehatan juga.
InsyaAllah Arum segera menyelesaikan belajarnya jadi bisa cepat ketemu mama dan papa.""Aamiin ya nak, minta pertolongan Allah jika kamu kesulitan ya sayang."
"Siap maa, Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam," ucapnya di seberang sana menutup panggilan.
***
Bunyi pintu lemari bergeser, satu persatu gantungan baju masuk ke dalam lemari. Arum sedang memasukan baju yang baru saja ia lipat. Biasa yang ngerjakan pekerjaan ini Aisyah, karena wanita paruh baya itu selalu melarang Arum untuk melakukan pekerjaan rumah baginya anaknya itu harus fokus belajar tapi kalau soal masak Aisyah gak pernah melarang Arum untuk membantunya.
Arum melihat sebuah kotak kecil dihiasi pita berwarna pink pemberian Zain yang terletak di meja samping tempat tidurnya. Sibuk dengan kegiatan sampai lupa dengan kado itu, isinya kira-kira apa ya? Arum duduk di samping kasurnya, mengambil kotak pita itu dan melihatnya dengan tatapan penuh tanda tanya.
Arum membuka kotak itu, raut wajahnya berubah seketika berisi sebuah surat dan barang yang tak pernah sebelumnya ia dapat. Shock membaca sebuah surat dari kotak itu. Arum menjatuhkan surat ke lantai kamarnya. APA APAAN INI, air matanya satu persatu jatuh tangan Arum bergetar hebat, keringat dingin bercucuran dipipinya itu. YA ALLAH MAKSUDNYA APA?
Gimana ceritanya? Semoga suka ya, terima kasih yang sudah mampir.
KAMU SEDANG MEMBACA
JARAK UNTUK KITA ✓
Dla nastolatkówBismillahirrahmanirrahim.... Berawal dari seorang gadis yang jatuh cinta pada ketua rohis. Menceritakan kisah perjuangan Arum Khadijah seorang gadis berparas cantik, ramah, dan humoris. Demi mendapatkan cinta Ali seorang lelaki tampan dan memiliki a...