Bab 23

150 16 0
                                    

Assalamu'alaikum Hay! Apa kabar readers? Semoga di manapun kita berada selalu dalam lindungan Allah, aamiin.

Happy Reading!!!

****

"Man Shabara Zhafira"

Barang siapa yang bersabar maka
dia yang akan beruntung.

Arum mendapatkan telpon dari nomor tidak dikenal, setelah mengangkat panggilan itu Arum bergegas pergi menemui seseorang di balik ponsel yang menghubungi dirinya.

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumussalam, akhirnya datang juga." Ucap seseorang yang membalikkan tubuhnya ke Arum.

Arum menghela nafas, "Jika ingin bicara silahkan saya tidak memiliki banyak waktu," ucap Arum pada seseorang.

Seseorang itu hanya menampakkan senyuman gigi.
"Saya hanya mau minta maaf sama kamu,"

"Saya tau saya salah, saya yang udah fitnah kamu, saya yang udah buat hubungan kamu sama Ali berantakan, saya yang udah buat kamu dibully satu sekolah, very dirty! Tapi kamu harus tau saya melakukan itu karna-----" terang Nayya.

Masih ingat Nayya siapa? Iya Nayya wakil ketua rohis, dia kembali selama 2 tahun menghilang tanpa kabar. Setelah Ali mengetahui niat busuknya, setelah Ali menegaskan hanya Arum---wanita yang ia cintai. Sekian lama akhirnya wanita itu menampakkan dirinya, ia yang kemarin berdiri di kejauhan makan Ali.

"Karna cinta sama Ali." Tegas Arum dengan kedua tangan yang ia lipatkan ke dada.

"Kamu tau itu, saya sudah melakukan semua cara agar Ali mencintai saya, tapi karna kamu ada kamu menghancurkan semuanya."

"Bukan saya, tapi kamu Nay! YOU" ucap Arum menunjuk diri Nayya.

"Kalau kamu cinta sama Ali biarkan dia bahagia dengan pilihannya, kamu gak bisa maksa seseorang untuk mencintai kamu. Cinta itu gak bisa dipaksakan kalau kamu juga ingin bahagia jangan memaksakan sesuatu yang bukan hatinya, raganya untukmu."

"I Know, I know." Ujar Nayya yang duduk menundukkan kepalanya dengan kedua tangan memegang kepalanya.

"Ali udah gak ada, Ali udah pergi dia udah gak ada ARUMM!" Ujarnya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Iya, Kalau kamu cinta dan rindu sama dia kirimkan doa untuknya hanya itu yang dia butuhkan."

Nayya langsung memeluk Arum yang duduk di sampingnya, ia tau perasaan Nayya seorang wanita yang tidak mendapatkan rasa sayang dari kedua orang tuanya. Arum tau gak mudah bagi Nayya menjalani hari dengan rasa sepi tanpa kedua orang tuanya.

"Maafin saya ya Rum...." Arum membalasnya dengan senyuman hangat.

"Saya sudah memaafkan kamu dari dulu," Nayya memeluk Arum kembali.

***

Bunyi pintu terbuka menyadari Zain yang saat ini duduk di sofa ruang keluarga menunggu ke datangan Arum di rumah. Setelah lima langkah Arum berjalan ia menangkap sosok yang saat ini sedang mengacak frustasi rambutnya.

"Loh kak, gak jadi ke kantor?" Tanya Arum.

"Dari mana kamu?" Tanya Zain kembali.

"Nayya mau ketemu sama saya jadi saya temui." Jawab Arum duduk di samping Zain.

Zain menatap Arum "Ada yang mau saya omongkan sama kamu."

Wanita itu bingung sebelum pergi Zain baik-baik aja, tapi sekarang wajahnya menggambarkan seperti ada masalah. "Ngomong aja kak,"

JARAK UNTUK KITA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang