Gairah

763 37 0
                                    

Saat pulang sekolah kini Atta tengah menunggu Flo di tempat pagi tadi ia menurunkannya. Dan kali ini pun permintaan dari istri cantiknya.

Flora yang baru saja selesai mengajar langsung berjalan menghampiri Atta. Lumayan jauh. Namun ia harus melakukan ini, daripada harus dipertanyakan oleh masyarakat sekolah.

"Hufft." Flora yang baru tiba dan langsung memasuki mobil Atta.

"Kita pulang kan Bu?"

Flora mengangguk dan Atta langsung melajukan mobilnya menuju rumah Mama Vera.

Tidak memakan waktu cukup lama, kini keduanya sudah sampai di pekarangan rumah Vera yang minimalis. Flora langsung berlari mengetuk pintu, terlihat Vera yang membukakan pintu dengan muka masamnya.

"Mamaaaaa. Flo kangen banget sama Mama." Flora langsung memeluk Vera. Namun yang dipeluk sama sekali tidak membalasnya.

"M-mama kenapa? Gak suka ya Flo pulang."

"Sore Ma." Atta yang membawa koper kini menghampiri Vera dan Flora.

"Kalian masuk, Mama udah siapin makanan." Vera langsung meninggalkan Flora dan Atta tanpa sepatah kata apapun.

"Loh, kenapa Mama Vera?"

"Ish." Flora langsung mengejar Vera diikuti Atta.

Kini ketiganya duduk di meja makan. Vera yang menikmati makanan dengan wajah datarnya membuat Flora dan Atta kebingungan.

"Ma kenapa si? Flo baru dateng looh? Mama gak suka Flora kembali ke rumah?" Flora mengusap tangan sang Mama.

Vera yang melihatnya tidak tega. Ia meminum air seraya membuang nafas kasar.

Ia menatap Flora yang kini juga tengah menatapnya.

"Kamu datang bulan, Flo?"

"Enggak, kan Mama tau Flora datang bulannya akhir bulan." Flora menggeleng tidak sadar.

"Atta? Jujur sama Mama, kamu sama sekali tidak menyentuh Flo kan?" Atta yang tadinya menikmati makanan tiba-tiba tersedak, dan langsung di suguhi segelas air oleh Flora.

Atta menatap Flora. "U-udah ko Ma." Ia mengingat kejadian saat ia khilaf dan meraba Flora meskipun sebentar.

"Bohong!"

"Flo! Mau sampe kapan kamu gak suka sama Atta?"

Flora hanya diam mendengarnya.

"Flora. Mama tau, kamu dijodohin. Tapi Mama gak mau ya kalo anak Mama sampe gak menuhin kewajibannya."

"Kan Ma, Atta juga gak minta. Lagian dia masih sekolah."

"Terus masalahnya apa?" tanya Vera yang membuat Flora dan Atta kebingungan.

Memang tidak masalah, lagian jikapun tumbuh Atta junior, Flora yang akan menanggung bukan Atta.

"M-ma. Kalo Bu Flo belum siapa, enggak apa-apa. Atta gak maksa ko."

"Atta! Mama sama Mama kamu mengharapkan cucu dari kalian. Tapi apa kalian malah seperti ini. Sudahlah, mood makan Mama hilang rasanya."

Vera langsung meninggalkan Flora dan Atta. Sebenernya ia tidak marah beneran. Hanya saja ia ingin mengerjai Flora dan juga Atta.

"Baru sekarang Mama marah begitu," gumam Flora, kemudian ia langsung menyusul sang Mama.

Vera yang mengetahui bahwa Flora akan menyusulnya. Ia kini berdiri di hadapan jendela yang menghadap luar.

"M-ma?" Flora menghampiri Vera, dan memeluknya.

"Maafin Flora, Ma." Vera masih tetap diam, meskipun ia sedikit tidak tega memperlakukan Flora seperti itu.

The Beautiful Teacher Is My Wife [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang