Flora yang sudah selesai mandi langsung turun ke dapur hendak mencari Atta.
"Ma, Atta kemana?"
"Floo, sini makan dulu sayang." Flora menggeleng.
"Enggak, Ma. Flora mau mangga." Santi tersenyum mendengarnya.
"Atta lagi nyari, kamu sebelum makan mangga, makan nasi dulu, nanti sakit perut." Flora kembali menggeleng.
"Sedikit aja, ya." Akhirnya Flora mau, dan ia menyiuk sedikit nasi, namun baru saja beberapa suapan. Perutnya kembali tidak enak, dan merasakan mual lagi.
Flora berlari menuju wastafel. Santi yang melihatnya langsung menyusul Flora, ia memijat-mijat tengkuk Flora.
Flora memegang kepalanya yang kembali terasa berat. Tak lama kemudian, penglihatan Flora seperti kabur, dan akhirnya ia terjatuh pingsan. Santi langsung memeganginya, dan pas saat itu Atta baru kembali dari luar.
"Bang, sini, Flora pingsan." Atta langsung berlari. Ia dengan cepat menggendong Flora.
"Ayo, kita ke rumah sakit aja." Atta yang sudah khawatir dengan kondisi istrinya langsung berjalan cepat menuju mobilnya diikuti Santi dari belakang.
Dalam perjalanan, Flora yang dipeluk Santi, dan Atta yang terus-menerus melihat Flora dari kaca depan. Ia melihat Flora yang kembali lemas dan wajahnya yang pucat.
"Tadi Flora kenapa, Ma?"
"Dia mual-mual lagi." Atta semakin risau mendengarnya, seharusnya ia tidak membiarkan Flora tidur tanpa pakaian dan mengajaknya bermain hingga beberapa kali.
Hingga sesampainya di rumah sakit, Flora langsung diperiksa, sedangkan Atta yang menunggu di luar pintu kamar Flora terus mondar-mandir, dan Santi yang melihatnya sangat memaklumi sikap Atta yang sangat khawatir terhadap istrinya.
Setelahnya, dokter yang memeriksa Flora keluar. Atta langsung menghampirinya.
"Gimana keadaan istri saya, dok?"
"Anda suaminya?" Atta mengangguk.
"Mari ikut saya." Atta langsung mengikuti dokter itu sedangkan Santi menghampiri Flora.
"Sepertinya kalian nikah muda, ya?" Atta kembali mengangguk.
"Udah berapa lama?"
"Kami dijodohkan, sudah hampir sebulan lebih."
Dokter itu hanya mengangguk, sembari mencatat, tidak tahu mencatat apa.
"Jadi gimana, dok?" Bukannya menjawab, dokter tersebut malah tersenyum membuat Atta kebingungan.
"Selamat, ya. Istri anda hamil, dan kandungannya sudah menginjak 3 minggu."
Speechless! Atta sangat terkejut mendengarnya, ia tersenyum. Akhirnya apa yang ditunggu-tunggu pun terjadi.
"Beneran, dok?" Dokter itu hanya mengangguk.
"Terus kenapa mual-mual dan sakit kepala, dok?"
"Itu memang gejalanya. Asalkan jangan sampai kelelahan, ya." Atta mengangguk bahagia, kemudian ia beranjak menyusul Flora.
Terlihat Flora, dan Santi yang menemaninya di samping.
Atta tersenyum melihatnya.
"Gimana, Bang?"
Atta langsung memeluk Flora, dan Santi sudah tau dengan jawabannya. Sedangkan Flora masih kebingungan.
"Kamu kenapa?"
"Makasih, sayang."
"Makasih apa?"
Atta beranjak, kemudian ia mengelus perut Flora yang masih terlihat datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beautiful Teacher Is My Wife [ON GOING]
Romance"Mama kira ini jaman Siti Nurbaya, pake acara jodoh-jodohan ... " ~Flora Guru menikahi muridnya? Sangat mustahil. Tapi, tidak dengan Flora. Kenyataan yang ia anggap sebuah mimpi kini dirasakannya. Karena ia belum bisa menemukan pendamping hidupnya s...