Atta langsung berjalan menuju kantin. Terlihat Diki dan Erik yang sedang makan berdua melambai-lambai pada Atta.
"Lama. Ngapain lo?" tanya Diki.
"Kepo. Bentar gue beli minum dulu."
"Itu udah gue pesenin." Atta mengangguk tetapi ia tetap beranjak untuk membeli makanan, untuk istrinya. Flora meminta hanya minuman, tetapi ia harus membelikan makan juga, karena bagaimanapun, Flora belum makan siang.
Saat ia menunggu pesanan, tiba-tiba notifikasi dari ponselnya berbunyi. Ia membukanya, dan tersenyum kala melihat pesan dari Flora.
Flora meminta ingin dibelikan rujak, dan jus jeruk. Atta tidak membalasnya, ia tersenyum dan langsung berjalan untuk memesan apa yang Flora inginkan.
Setelah selesai, akhirnya dengan dua kantong plastik yang ditenteng, Atta berjalan hendak menuju ruangan Flora.
Namun sebelum itu, ia menghampiri Diki dan Erik terlebih dahulu.
"Entar makanan gue tolong bawain ke kelas aja, ya."
"Lah lu mau kemana?"
"Itu bawa apa, Ta?" tanya Erik.
"Ini hukuman dari Bu Flo, gue harus beliin dia makan."
"Tumben hukuman Bu Flo cuma beli makanan. Biasanya kalo udah kesel sama muridnya, pasti langsung urusannya sama nilai," jelas Diki.
Atta mengangkat bahu pertanda tidak tahu. Ia pun hanya mengambil minuman miliknya, lalu langsung beranjak untuk menemui sang Istri.
"Nih, sayang," ucapnya pelan saat menyebutkan kata 'Sayang'.
"Kan mintanya jus sama rujak."
"Ish, makan nasi juga." Flora menggeleng, ia hendak mengambil rujak tanpa menghiraukan nasi yang sengaja Atta belikan untuknya.
"Makan nasi dulu. Ini udah ada ayamnya. Paha lagi." Atta mengambil plastik rujak itu, dan menggantikannya dengan nasi yang dibungkus.
"Ishh ... kamu ajalah." Atta menggeleng.
"Enggak. Udah dimakan. Kalo bukan di sekolah udah kusuapin kamu." Flora menatap Atta kesal, lalu ia akhirnya menurut untuk memakan nasi terlebih dahulu. Padahal selera makan nasinya tidak ada.
"Kamu gak makan?" tanya Flora, kala melihat Atta yang hanya melihatnya makan.
"Entar aku makan paha kamu aja." Flora terdiam. Tiba-tiba dirinya geli dan tersenyum tipis mendengarnya.
"Apa, sih." Atta pun ikut tersenyum.
Lalu setelah Flora menghabiskan semua makanannya, ia langsung memberikan rujak pada Flora.
"Makasih." Atta mengangguk.
"Ya udah, aku masuk kelas dulu, ya." Flora mengangguk, kemudian Atta beranjak meninggalkan ruangan Flora langsung menuju kelas.
Terlihat Diki dan Erik yang tengah duduk seraya asik mengobrol.
"Ta, tuh makanan lo." Atta mengangguk, kemudian ia ikut duduk bersama kedua sahabatnya itu.
"Gimana Ta, udah?" Atta kembali mengangguk lagi.
Lalu tiba-tiba gadis yang ditemuinya tadi pagi dan menjadi siswi baru dikelasnya menghampiri. Diki dan Erik yang melihatnya hanya terdiam sembari menatap pergerakan gadis di hadapannya.
"Hai." Atta hanya berdehem menjawabnya.
"Gue belum tau nama lo." Atta masih terdiam. Ia tidak peduli dengan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beautiful Teacher Is My Wife [ON GOING]
Romance"Mama kira ini jaman Siti Nurbaya, pake acara jodoh-jodohan ... " ~Flora Guru menikahi muridnya? Sangat mustahil. Tapi, tidak dengan Flora. Kenyataan yang ia anggap sebuah mimpi kini dirasakannya. Karena ia belum bisa menemukan pendamping hidupnya s...