"Flo kapan kamu mau punya suami? Mama kamu ini udah makin tua, nanti kalo gak bisa gendong Cucu duluan gimana?"
"Nanti ya Ma, Flo pasti bakal kenalin pacar Flo ko, ke Mama."
"Malam ini ya." Sontak Flora kaget dengan permintaan mamanya yang tiada bosannya menanyakan perihal suami dan kejelasan kekasihnya.
"Pacar Flo sibuk Ma, nanti kapan-kapan aja ya." Flora memasang wajah memelas, berharap sang Mama memakluminya.
"Nggak. Kalau malam ini pacar kamu yang gak jelas itu masih gak mau ketemu Mama, kamu bakal Mama jodohkan sama anak temen Mama."
"Hah!" Sontak Flora kaget saat mendengar ucapan sang Mama.
"Mama kira ini jaman Siti Nurbaya, pake acara jodoh-jodohan segala. Dah Flora gak ngerti lagi. Flora pamit mau ngajar, takut kesiangan." Flora beranjak lalu menyalimi mamanya dengan ekspresi wajah yang tak mengenakan.
Vera yang melihat anaknya cemberut hanya bisa tertawa kecil, karena menurutnya Flora selalu saja begitu bila ditanyai mengenai calon suami.
Flora Almira, seorang guru muda di sekolah menengah atas ternama. Nasibnya yang belum saja memiliki pasangan hidup selalu di pertanyakan sang Mama tercinta, Vera.
Ayahnya, sudah meninggal sejak ia masih SMP. Memiliki seorang kekasih bernama Aldo. Meskipun sudah menjalin hubungan yang lumayan lama, namun jika ditanyakan tentang kelanjutan hubungannya bagaimana, Aldo selalu membantah. Maka dari itu Flora selalu malas jika sudah berbicara perihal pernikahan dan suami.
"Do, Mama minta aku kenalin kamu lagi. Gimana?"
"Udah berapa kali sih aku bilang, aku gak mau. Mama kamu itu pasti minta aku nikahin kamu kan."
"Lagian kamu kapan nikahin aku?"
"Nanti kalo udah mapan. Udah aku mau pulang dulu." Aldo langsung masuk ke dalam mobilnya saat sudah mengantarkan Flora sampai gerbang sekolah.
Ya, Flora pergi ke sekolah bukan untuk belajar melainkan mengajar.
Flora berjalan di koridor menuju ruangannya, tetapi tiba-tiba matanya ditutup oleh tangan seseorang. Ia yakin pelakunya itu... "Ra gak usah iseng deh." Flora membuang nafas kasar lalu melepaskan tangan yang menutupi matanya.
"Lagian lo pagi-pagi muka kusut gitu, belum mandi apa berantem lagi sama Aldo?" tanya Dara. Ia yang tadi menutup mata Flora.
Dara dan Flora ialah satu sahabat sejak kecil, yang selalu bersama hingga sekarang. Mempunyai karir yang sama membuat Dara dan Flora terus bersama, meskipun kini Dara sudah berkeluarga.
"Hmm ... ya gitulah Ra. Lo tau kan hidup gue rumit banget."
"Emak lo nanya soal suami lagi? Atau si Aldo yang terus marah-marah sam-. " Ucapan Dara terpotong karena Flora yang langsung bicara membalas ucapannya.
"Dua-duanya!"
"Cantik-cantik tapi miris banget hidup lo, Flo." Dara menatap kasihan Flora, seraya geleng-geleng mengingat malangnya nasib sahabatnya tersebut.
"Lah iya ... lo yang jelek aja beruntung ya, udah punya suami mapan, bentar lagi brojol anak. Lah gue padahal pacar punya tapi belum juga di kawinin," ucap Flora.
"Sekate-kate lo kalo ngomong! Gue cantik ya."
"Sekarepmu." Flora kemudian berjalan meninggalkan Dara yang sudah dirundung kesal. Dasar memang Ibu hamil perasaannya gampang sensitif.
"FLORA!" teriak Dara. Flora tertawa puas mendengarnya.
Dara yang hendak mengejar Flora dengan susah payah tiba-tiba ...
Brukk
"Aduhhh Floo ... kenapa lo tiba-tiba ada di depan gue."
"Eh, lo gapapa Dar?"
"Gapapa, lo ngapain tiba-tiba berhenti di depan gue ishh."
"Itu looh ada apa rame-rame." Tunjuk Flora pada sekumpulan siswa-siswi yang tak jauh di hadapannya.
"Oo ... itu kayanya ada murid baru. Denger-denger sii, hari ini anaknya Pak Bimo bakal sekolah di sini," jelas Dara.
Flora tidak menghiraukan perkataan Dara, ia lalu melanjutkan langkahnya untuk menuju ruangannya.
Hari ini Flora mengajar di kelas 12 MIPA, dan ternyata di sanalah murid baru itu berada.
"Selamat pagi," sapa Flora saat memasuki ruangan kelas tersebut.
"Pagi Bu Flo," jawab kompak siswa-siswi di kelas itu.
Flora memang sangat kagum di panggil dengan sebutan Bu Flo pada kalangan siswa-siswinya.
"Saya dengar di kelas ini kedatangan siswa baru ya?" tanya Flora.
Lalu seorang lelaki dengan wajah tampan, berkulit putih yang membuat Flora kagum melihatnya mengacungkan tangan.
"Oo kamu ... mari sini perkenalkan namamu di depan." Lelaki itu pun akhirnya mengangguk dan berdiri mendengar ucapan Flora
"Perkenalkan nama saya Bryatta Alvarez atau kalian bisa panggil saya Atta ... anak pertama dari Pak Bimo Alvarez, semoga kita bisa berteman baik," jelas Atta.
"Oke Atta, terima kasih sudah memperkenalkan diri kamu, untuk yang mau bertanya kalian bisa tanya nanti setelah pembelajaran selesai," ucap Flora.
"Bu cantik namanya siapa?" Sontak ucapan Atta membuat teman di sekelilingnya tertawa.
"Kalian diam! Nama saya Flora Almira, kamu bisa panggil saya Bu Flo seperti yang lainnya," ujar Flora.
Perlu diketahui juga Flora terkenal sebagai guru killer di sekolah tersebut. Karena sikapnya yang cuek, dingin dan irit bicara membuat semua siswa sangat menghormatinya.
"Oke, Bu cantik." Flora memutar bola matanya malas, lalu membuka buku untuk memulai pembelajaran.
Istirahat tiba Flora langsung menuju ruangannya untuk merileks-kan pikirannya. Ternyata sudah ada Dara di sana.
"Kenapa lo makin siang itu muka makin kusut?" tanya Dara.
"Gapapa." Flora kemudian duduk di samping Dara dan mengeluarkan benda pipih di dalam tasnya, berharap ada pesan dari Aldo. Ternyata nihil, tidak ada pesan masuk sama sekali di hp Flora, jangankan Aldo yang lain saja enggak ada.
"Flo gimana kalo sekarang kita pergi istirahat makan di luar?" ajak Dara.
"Boleh." Flora mengangguk dan beranjak membenarkan penampilannya yang sedikit berantakan, lalu ia pun berjalan meninggalkan ruangannya diikuti Dara.
Saat sudah sampai di tempat yang di tuju, Flora memicingkan mata menatap seseorang yang membelakanginya.
"Kenapa Flo?" Tanya Dara kemudian mengikuti arah mata Flora.
Ada apa yaa?
Jangan lupa vote & komen ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beautiful Teacher Is My Wife [ON GOING]
Romance"Mama kira ini jaman Siti Nurbaya, pake acara jodoh-jodohan ... " ~Flora Guru menikahi muridnya? Sangat mustahil. Tapi, tidak dengan Flora. Kenyataan yang ia anggap sebuah mimpi kini dirasakannya. Karena ia belum bisa menemukan pendamping hidupnya s...