Malam ini tepatnya malam dimana Flora akan bertemu dengan calon suami pilihan Vera, sang Mama.
Meski hati Flora sedih dan sedikit tidak rela, demi Mama dan amanah papanya ia terpaksa harus ikhlas.
"Ma ... pulang aja yuk." Flora saat ini sedang berada di sebuah restoran bersama Vera.
"Sebentar lagi tunggu Flo, mereka macet di jalan katanya."
"Hffft." Flora menutup wajah dengan kedua tangannya, lalu menyandarkan tubuh pada sofa yang kini ia duduki.
"Nah itu mereka, ayo Flo bangun." Vera menyikut Flora yang kini sedang terlihat kesal.
Flora kemudian menyalimi Ibu dengan satu perempuan yang sepantaran dengannya.
"Maaf ya Ver lama, tadi di jalan macet."
'Inikan Bu Santi ko Mama bisa kenal ... apa jangan-jangan bener ... duh perasaan gue gak enak," batin Flora.
"Loh jeng ini siapa?" tanya Vera.
"Ini Bilqis, dia lagi liburan di Indonesia."
"Looh memang sekolahnya dimana?"
"Di Jerman."
"Wiiih, lalu anak jantannya kemana?"
"Tadi dia pamit ke toilet ... nah itu dia." Vera mengikuti arah pandangan Sinta dan terlihat lah lelaki tampan yang sedang mengibas-ngibaskan rambutnya.
"Wahhh Ini Bryatta kan," ucap Vera.
Flora sontak kaget ketika mendengar nama Atta, apa yang ia takutkan akhirnya terjadi.
"Atta!" || "Bu Flo!"
Ucap keduanya bersamaan.
"Loh kalian sudah saling mengenal?" tanya Vera.
"Dia muridku Ma." Flora gemetar saat berkata.
"Sini duduk Bang. Bimo juga udah ngasih tau kalo Flora ini ternyata guru di sekolahnya. Tapi Flo saking cantiknya, saya jadi tidak menyangka kalo dia sudah menjadi guru." Santi dan Vera tertawa sedangkan Flora dan Atta sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Abang lama," ucap Bilqis. Atta hanya menatap Bilqis lalu kembali menatap Flora yang kini sedang menatapnya dengan tatapan kosong.
"Nah jadi gimana jeng, kapan kita akan adakan pernikahannya?" tanya Vera.
"Ma, j-jadi Flora di jodohin sama Atta?" tanya Flora yang di angguki Vera.
"T-tapi Ma Ka—."
"Kenapa?" ucap Vera memotong perkataan Flora.
"Abang setuju kan?" tanya Sinta. Atta hanya diam mematung dengan pikiran yang sungguh penuh dengan kebingungan.
"Udah Abang pasti setuju, jodohnya aja cantik aku setuju Abang pasti setuju ya kan Bang," ceplos Bilqis.
Bilqis ialah adik perempuan Atta, yang selama ini sekolah di Jerman bersama Atta dan tinggal bersama Kakek dan neneknya. Ia pulang ke Indonesia karena di sana sudah liburan tengah semester.
Atta mengangguk lalu pasrah di ikuti dengan Flora yang sudah panas dingin tidak menyangka, sungguh apa yang sempat ia curigai ternyata benar.
"Kita adakan pernikahan satu Minggu setelah pertemuan ini, gimana?" Finall Sinta.
"Hah!" Flora benar-benar tidak percaya, gimana nasibnya punya suami yang masih anak SMA.
"Ma... kita perlu pendekatan," sanggah Flora.
"Lebih baik dekatnya nanti ketika sudah sah Flo," goda Vera yang diangguki Sinta dan Bilqis.
Flora lagi-lagi hanya bisa pasrah.
Malam sudah semakin larut, Bilqis pun sudah berkali-kali menguap dan merengek meminta pulang.
"Oiya Atta anterin Mama Vera sama Flora pulang ya kasian udah malem kalo harus naik taksi," pinta Santi yang langsung di setujui Atta.
Sejak perbincangan panjang tadi, dua keluarga itu memutuskan untuk meminta Atta memanggil Vera Mama dan sebaliknya, Flora juga memanggil Mama pada Santi.
"Ya udah jeng, sampai ketemu ntar ya," pamit Vera.
Sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka suara. Atta yang fokus menyetir, Vera yang sedang sibuk dengan Hpnya dan Flora yang sudah anteng tertidur di samping Vera.
Sesampainya di depan rumah Flora. Vera yang hendak membangunkan putrinya itu, langsung di cegah Atta.
"Ma jangan di bangunin kasian, biar Atta yang bawa Flora ke kamarnya. Boleh kan?"
Vera sangat senang mendengar ucapan calon mantu kesayangannya itu.
"Tentu boleh dong," seru Vera.
Atta tersenyum dan langsung menggendong Flora ala bridal style. Vera yang membuntuti dari belakang, iseng-iseng memfoto Atta ketika menggendong Flora yang tertidur dan akan memberikannya pada Santi. Ah dasar emak-emak :v
Atta membaringkan tubuh Flora pada kasur dengan sangat perlahan, takut-takut membangunkan Flora. Wajahnya sangat dekat sekali dengan Flora sesaat ketika ia sedang berusaha menurunkan Flora dari tangannya. Wajah damainya sangat membuat Atta terpesona, matanya, bibirnya, hidungnya sangat indah di pandang.
Sesudah Flora terbaring Atta dengan perhatiannya melepas sepatu yang masih terpasang di kaki Flora, menyelimutinya dengan hati-hati. Vera yang melihatnya dibuat yakin, bahwa Atta memang yang terbaik untuk Flora.
Setelah Itu Atta langsung berpamitan untuk pulang pada Vera.
Berbulan-bulan baru up lagi?😂
Suport terus ya, semoga aja cerita ini bisa kelar.
And jangan lupa vote terus dan komen sesuka kalian. Baca juga cerita 'Cinta Dalam Doaku' atau 'Bee' ya, di jamin gak kalah seru. 🎉Kamsahamnida🙏✨
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beautiful Teacher Is My Wife [ON GOING]
Romance"Mama kira ini jaman Siti Nurbaya, pake acara jodoh-jodohan ... " ~Flora Guru menikahi muridnya? Sangat mustahil. Tapi, tidak dengan Flora. Kenyataan yang ia anggap sebuah mimpi kini dirasakannya. Karena ia belum bisa menemukan pendamping hidupnya s...