"gila gilaaa ternyata ka chika masih inget lo mir" ucap Olla kagum
"asli sih apakah ini pertanda?" susul Flora membuat Mira tersenyum malu
"apaansi udah ah!"
"gausah malu malu gitu pung, udah tua" ledek Ara mengikuti pembicaraan teman temannya.
Kini keempat sahabat itu sedang berada dikantin sekolahnya. Setelah meminta tanda tangan dari Sang Yessica Tamara, bukannya kembali kekelas, mereka malah berjalan menuju kantin.
"eh eh itu weh" ucap Olla sambil meunjuk arah belakang Ara dan Mira
"mir ada cem ceman lo tuh" ucap Flora juga membuat mira dan Ara segera membalikan badan
Disana terlihat Chika, Ceu Eli, Gito dan beberapa mahasiswa/i lainnya berjalan memasuki kantin. Mungkin mereka berniat mengisi perut sejenak mengingat hari masih pagi dan tugas yang mereka lakukan sudah selesai.
"samperin sono Mir" suruh Flora yang diangguki Olla
"ah ngga ah takut k Chika risih" balas mira
"yaudah gue nih yang nyamperin" celetuk Ara sambil membawa botol aqua yang belum ia buka sedari tadi.
"noh keduluan zahra nur kan lo" ucap Olla saat melihat Ara mulai mendekati meja Eli dan Chika yang sedang bersenda gurau.
"permisi kaka kaka yang cantik?" Sapa Ara memotong pembicaraan dua gadis yang menggunakan jas almet berwarna merah maroon.
"Duh saae nih adeknya chikuy, yaudah gue minggat dulu ya chik" ucap Eli meninggalkan Ara dan Chika berduaan
Disebrang sana Olla, Mira dan Flora mengernyit kan dahi menatap bingung saat eli meninggalkan kedua orang itu.
"gue rasa ada sesuatu deh"
"gue setuju sama lo, gimana pung? kalo saingan lo ara?" tanya Olla melirik Mira yang sedang memikirkan sesuatu
"yayaudah, kalo ka chika lebih demen sama Ara gue bisa apa?" ucap Mira lesu
"duh opung q jadi sad gurl, tenang mir kan ada kita kita ye ga?" balas Olla sambil menaik turunkan alis
"pansi lo aja gue mah ogah" Ucap Flora membuat kedua gadis itu menatap syok dengan pengakuannya
"pi boong" lanjutnya dengan cengiran bodoh
"hoy sini!" panggil ara sambil melabaikan tangannya ke meja yang ditempati 3 sekawan itu.
"dia manggil kita?" bingung olla
"masa sih? ade ape nih?" ucap mira sambil beranjak dari kursinya dan berjalan mendekati dua kaka beradik itu.
"kenalim ini kaka gue, yessica tamara" ucap Ara dengan bangganya.
"HAH?!"
"SERIUS LO?!"
"DEMI APASI?!"
"iyee" balas Ara malas melihat reapon ketiga temannya itu
"lo ko beda banget? kakanya bidadari adiknya satpam kos kosan?" celetuk olla melihat kedua orang dihadapannya
"anak pungut nih si Ara" tambah Mira
"ka chika yang sabar ya" ucap Flora mendapat tatapan bingung dari Chika dan Ara
"soalnya ada orang ngaku ngaku jadi adik kaka, kasian dia halunya suka kumat" sambungnya.
"hahaha, engga kok. Ara emang adik saya" balas Chika dengan senyuman manisnya
"noh ka masa aku dikatain kaya satpam sih" adu ara pada kakanya
"dibilang anak pungut lagi, awas aja lo mir. Gadapet restu dari gue" ucap Ara sambil bergeleyot manja ke sang kaka
"hayolo miraa" timpal Flora dan Olla membuat mira jadi salah tingkah
"udah-udah, kaka kesono dulu ya Ra, kamu masuk kelas jangan bolos. Nanti kaka aduin ke mami. Semuanya, saya duluam ya" pamit Chika sambil berjalan ke arah yang ia tunjuk tadi, yaitu meja yang dipenuhi oleh mahasiswa/i termasuk Eli dan gito
•
"gimana respon temen temen kamu?" tanya Chika saat Ara sudah masuk kedalam mobilnya.
"hmm pada gaterima gitu tuh hahaha" balas Ara dengan senyumannya mengingat kejadian dimana dia di introgasi oleh ketiga temannya.
"introgasi gimana?" tanya chika lagi sambil menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran sekolahannya dulu.
flashback on
"heh kutil, sejak kapan lo sama yang maha anggun tamara sodaraan?" tanya Mira
"sejak gue lahir lah"
"loh kita kira lo anak pungut" balas Flora dengan tatapan herannya
"het anak setan, anak kandung gue" balas Ara sedikit kesal
"yee, lagian lo gaada mirip miripnya anjir" bingung olla
"kalo lo bilang pacarnya chika gue masih percaya ra, kalo adik rasanya aga susah ya" ucap Mira membuat Ara menahan napas
"ko gitu?"
"ya soalnya tinggi lo sama Chika sama, muka lo beda jauh gila sama chika." balas Mira
"apa hubungannya bege? tinggi sama terus kenape?" tanya Olla mewakilkan ke3 temannya yang bingung juga
"soalnya adik kakak biasanya kan tinggian kakak, atau ga tinggian adek. ah gatau lah pokoknya lo berdua ga mirip." ucap Mira juga bingung dengan ucapannya
"ye dasar opung"
"pantesan tatapan ka Chika ke lo beda ra" celetuk flora
"beda gimana?"
"kaya ada manis manisnya gitu" balas Flora dengan wajah manisnya
"pansi bocil ganyambung nih" tutur Mira tak suka, walaupun ia setuju dengan celetukan Flora
"nih lo kalo gapercaya, gue ada bukti" tegur Ara sambil mencari fotonya dahulu bersama kakanya tercinta
"tadaaa"
Digambar tersebut terdapat muka seorang yessica tamara dengan senyum lebar serta raut bahagia diwajahnya, dengan seorang anak kecil yang rambutnya dikuncir dua dengan wajah tengilnya.
"alig ka chika cakep bener dari dulu" ucap Flora kagum yang diangguki oleh Olla dan Mira
"bening bener ye"
"mukanya seger banget kaya hidroponik"
"heh kaka gue lo samain kaya hidroponik" ucap Ara tak terima
"terus bocil ini elo? idih dari kecil udah senga banget gayanya" komen Olla
"beda banget ye sama kachika"
"dari kecil jiwa satpamnya udah nongol ye"
Bukannya tersindir, Ara malah tertawa mendengar komentar dari teman temannya. Memang benar, dirinya sangat posesif kepada sang kaka. Digambar itu juga ia bertingkah seolah sedang melindungi Yessica, padahal tingginya belum sampai sepundak sang kaka. berbeda dengan sekarang dirinya memiliki tinggi yang sama dengan kakanya.
flashback off
"gitu deh" ucap Ara mengakhiri cerita
"duh mang Ara kaya satpam ya" ucap Chika terkekeh.
Bisa bisanya adiknya yang menggemaskan ini dikatai sebagai satpam oleh temannya yang lain. Hm tapi tidak masalah, Toh Ara memang Satpam. Satpam hatinya.
tbc*
haiii, beneran deh komentar dari kalian bikin aku bener bener semangat. Terimakasih banyak ya. Ssmoga suka
KAMU SEDANG MEMBACA
CHiKARA(gxg)
Romancechika dan ara adalah saudara yang pernah terpisahkan karena orangtua mereka berpisah. Namun dibalik itu ada alasan lain yang hanya ara, chika dan ayahnya yang tahu. Tibatiba sang ayah mempersatukan mereka kembali. Apa yang membuat sang ayah mengemb...