17

5K 452 11
                                    

"ara ih pelan pelan nguleknya, meluber itu"

"araa, kayanya itu kurang air deh raa"

"ara ih masa gapake garem sih"

"araaa itu airnya kebanyakan tauu"

"ar-"

"ka chika duduk manis aja oke, serahin sama chef ara"

Ucap Ara sabar sambil memperhatikan handphonenya yang menampilkan sebuah video tutorial pembuatan ketoprak.

Chika hanya mengangguk dan dalam diam ia memandangi punggung Ara yang rasanya seakan memanggil dirinya untuk memeluk sang pemilik.

Tapi ia takut Ara marah karena akan menganggu gadis itu yang nampak amat fokus dalam projek pembuatan ketopraknya.

Chika menjadi bete sendiri karena Ara nampak fokus pada hal lain dan mengabaikan dirinya. Tau gini tadi ia lebih memilih untuk membeli ke abang ketoprak langganannya yang ada didepan komplek. Kalo tadi ia melakukan itu mungkon sekarang ia lagi suap suapan dengan Ara.

Memikirkan hal itu membuat Chika tersenyum sendiri.

"eh anak mami lagi masak apa ni?" Shani datang dari arah ruang tamu dan menatap penasaran pada Ara yang nampak sibuk.

"ketoprak mi," balas Ara sambil memotong lontong yang sempat ia buat sedikit sebelum memulai pembuatan ketoprak.

Kini Ara melanjutkan memotong tahu goreng yang telah ia goreng, dilanjutkan memberi bihun yang telah ia rebus dan tiriskan, juga timun yang telah potong. Lalu memberi kecap sebagai sentuhan terakhrir. Tak lupa kerupuk yang ia minta kepada ibu ibu penjual gado gado dekat rumah.

"tadaaa... masakan Chef Ara sudah jadii" Ara nampak exited dengan makanan ciptaannya sendiri, begitu pula dengan Shani dan Chika.

"coba mami cicipin" Shani mengambil sendok dan berniat menyicipi masakan sang anak.

"ih mami kan itu Ara bikinnya buat Chika" protes Chika tak terima lalu bangkit dari tempatnya dan menghampiri Mami dan Ara.

"kan mami mau nyicipin masa ngga boleh?"

"boleh tapi abis Chika" balas Chika cepat lalu menyuapkan sesendok ketoprak bikinan sang kesayangan.

"gimana ka chika? Enak?" tanya Ara penuh semangat

Kini giliran Shani menyicipi ketoprak itu.

"ka chika ko ga jawab? ga enak ya?" meluap lah perasaan semangat dalam diri Ara saat melihat sang kaka tidak merespon ucapannya.

Chika pun memakan suapan kedua tanpa menjawab pertanyaan Ara, begitu pula dengan Mami.

"kalo ga enak gapapa ka chika, gausa diabisin.. mami juga"

Chika dan Shani masih sibuk dengan ketoprak itu tanpa memperdulikan ocehan sang bontot.

kini suapan ke 3 nampak terjadi perebutan sengit antar ibu anak itu.

"mami ini kan ara bikin buat chikaaa" rengek Chika sebal sambil menahan sendok sang mami

" ya kan mami juga boleh makan dong? kamu ngalah dong sama mami" balas Shani

"ih tapi kan ini buat Chika mamiiii, mamii beli aja sonooo" rengek Chika

"mamiii"

Chika semakin merengek saat Shani sudah memasuki suapan ke 4 dan ketoprak dipiring itu nampak sudah akan habis.

Ara menatap bingung kedua orang dihadapannya.

Apakah ini berarti makanan buatannya sangat nikmat hingga mami dan kakanya berebut?

Wah mungkin setelah Ara lulus sekolah ia bisa bekerja sebagai pedagang ketoprak didepan komplek, menjadi saingan ketoprak langganan Chika.

Tapi nanti jualannya di kasih ilmu hitam lagi garagara jadi saingan.

Memikirkan itu membuat Ara pusing, rasanya ia ingin melanjutkan tidurnya yang sempat terpotong karena rengekan Chika meminta ketoprak.

"Ra, bikin lagi dong" ucap Shani sambil melirik piring kosong

"iya ra, tapi bikinnya 2 porsi biar jatah aku ga dimakan mami"gantian Chika yang berbicara sambil melirik malas sang mami.

"iya nanti ya, emang enak banget ya? tadi aku nanya di kacangin sih" balas Ara

"enak banget ra"

"enak banget ra"

"ciee kompak ibu dan Anak" ledek Ara

"yaudah kamu istirahat dulu gih ra, kantong mata kamu nongol banget itu" ucap Shani sambil merapikan bekas masakan sang anak

Ara pun menanggukan kepala dan langsung berjalan menuju kamarnya. Dirinya harap, kaliini yessica tamara takkan menganggu tidurnya lagi. Ia sangat lelah.

Pagi sekolah, siang kepasar untuk membeli beberapa bahan pembuatan ketoprak, sore masak. Oke sekarang waktunya untuk tidur. Tak lupa Ara mengunci kamarnya supaya tidurnya tidak diganggu oleh siapapun.

Ia juga membalik papan nama yang tertera dipintunya, menjadi tulisan

"JANGAN GANGGU, YANG PUNYA KAMAR GALAK"

sedangkan Chika sedang merasa kalut karena perasaan bersalah mengerubungi dirinya. Ia merasa egois karena memaksa Ara untuk memasakan dirinya.

Kenapa dirinya malah tidak menyadari bahwa sang adik nampak lelah? ah bodoh sekali kau yessica tamara.

"jangan disusul adeknya ka, biarin tidur" ucap Shani seolah mengerti isi pikiran Chika yang hendak menyusul sang adik

"iya mih, Chika jadi ga enak deh"

"emang kenapa?"

"kayanya Ara kecapean gitu garagara aku"

Chika pun menceritakan berbagai macam hal yang ia minta ke ara mulai dari menemani tidur, membanguni tidur siangnya dan memaksa Ara untuk membuatkannya ketoprak, yang berujung Ara harus pergi ke pasar siang hari.

"dasar kamu" balas Shani sambil terkekeh

"ih mami mah, jangan gituu"

"ya kalo Ara sakit gantian kamu yang ngerawat ya" ucap shani membuat Chika termenung

keadaan hening, hanya tedengar Air mengalir yang digunakan shani untuk membilas cucian piringnya.

"udah gausah dipikirin, kamu jajanin ara gih, nanti bangun pasti dia laper" perintah Shani

"oh iyaya, Ara belum makan. Yaudah Chika pamit dulu ya mi, mami mau nitip ga?" tanya Chika

"ngga, kamu mau pergi? emang udah sehat? tar Ara marah loh kalo kamu keliaran gitu"

"iya mah. Udah sehat ko, abis makan ketoprak buatan mang Ara gitu loh hehe. Yaudah Chika pinjem mobil ya!" ucap Chika sambil berjalan meninggalkan Shani

Shani hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sang sulung. Padahal Ara saja baru memulai tidurnya, kenapa Chika sudah bersemangat sekali untuk membelikan makanan

tbc

hai!

CHiKARA(gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang