21

4.3K 463 23
                                    

suara bising dari luar kamar mengganggu Ara yang baru tertidur lelap beberapa saat lalu. Dengan langkah lesunya ia berjalan mendekati pintu yang tak hentinya diketuk oleh seseorang diluar.

"araaaa kok lama sihhh?" rengek Chika saat Ara membukanya dengan muka bantal

"maaf aku tidur, kenapa?" tanya Ara sedikit menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya yang menyipit

"gapapa kangen kamu!" Chika langsung memeluk tubuh Ara begitu saja tanpa ada persiapan dari Aranya.

"aigoo kagamjia" pekik Ara

"ngomong apa kamu?"

"engga, yaudah masuk dulu atuh gabaik prawaan mejeng depan pintu"

Chika hanya diam sambil memeluk tubuh Ara yang sedikit lebih pendek darinya. Perdebatannya tadi dengan Vion sedikit menguras tenaganya bahkan juga pikirannya.

"ka Chika udah makan belum?" tanya Ara sambil bersender di headboard kasurnya diikuti oleh Chika

"udah, kamu?" jawab Chika tanpa melepas pelukannya. Rasanya ia seperti mencharger energinya kembali

Ara menggeleng sebagai jawaban membuat Chika langsung melepas pelukannya begitu saja.

"kok nggak makan? udah jam berapa ini?"

"lupa, aku ngantuk banget abisnya"

"yaudah pesen makanan gih, nih hape aku" Chika memberikan hpnya dan kembali ke pelukan Ara.

Ara hanya pasrah dengan sifat manja kakanya ini.

"udah ra?"

"udah"

Chika menganggukan kepalanya dalam pelukan itu sampai tak sadar bahwa dirinya terlelap. Berbeda dengan Ara yang nampak melihat lihat isi handphone sang kakak. Merasa tidak ada yang menarik, Ara iseng meniup telinga Chika menyadarkan sang kakak supaya bangun.

Namun ternyata bukan hanya Chika yang terbangun, melainkan sesuatu di tubuh Chika ikut terbangun. Ada sesuatu yang menyeruak ingin dikeluarkan, namun Chika menahannya karena sang adik masih 'under age' untuk menuntaskan keinginanya.

"ck araaa" gerutu Chika seraya melepaskan pelukannya

Ara terkekeh pelan melihat ekspresi sang kakak.

"sorry abang gojeknya udah dateng, aku makan dulu ya dibawah. Kamu mau ikut?"

"ngga deh, nanti kamu langsung ke atas?"

"iya!" teriak Ara sambil menutup pintu kamarnya membuat Chika menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah sang adik.

Chika memutuskan untuk berselancar dimedia sosialnya hingga sang adik kembali, namun ada satu yang hal yang menarik perhatiannya.

Ara menyangkutkan akun ig dia di hp miliknya.

Sedikit melirik kepintu, mengawasi apakah sang adik akan masuk dalam jangka waktu dekat atau lama. Pasti lama, Ara tipe orang yang sangat menikmati makanan.

Chika mengeser jarinya menyentuh icon pesawat kertas.

membaca beberapa dm masuk ke akun sang adik, merasa tidak ada hal yang harus ia khawatirkan. Chika memindahkan tangannya menuju icon kaca pembesar. Ia melihat akun yang baru saja di search oleh Ara.

Fionyyy_

gotcha! Seperti menemukan sebuah titik hitam dikertas yang putih, Chika langsung mengestalk akun tersebut seperti yang Ara lakukan sebelumnya.

Sayangnya akun tersebut di private. Namun Chika tak peduli, ia langsung berpindah akun ke first Akun nya dan mengrequest follow kepada akun gadis yang bernama fiony.

Toh followers ignya banyak dari anak sekolah situ jadi ia tak perlu khawatir takut gadis yang bernama fiony itu mencurigainya.

ting!
Fionyyy has accept your follow request

Chika mendecak kagum kepada dirinya. Akhirnya ia merasa ada sisi positif yang didapatkan dari kepopulerannya.

Tanpa babibu Chika langsung memencet notif itu dan terpapang lah akun gadis bernama Fiony. Untungnya Fiony memiliki 1 Post an yang menampilkan wajahnya secara keseluruhan.

"cantik juga.. tapi mukanya kaya siapa ya.." gumam Chika sambil memperhatikan foto seseorang yang nampak familiar.

"ka Chika!"

"astagfirullah" pekik Chika langsung menlock screen hpnya, takut sang adik tau kegitannya tadi.

"mau es krim?"

"mau!"

***

"loh Ara kamu ga sekolah?" tanya Chika terkejut saat melihat sang adik sedang rebahan di sofa ruang keluarga

"libur kak 2 minggu, garagara ada 1 kasus" jawab Ara tanpa mengalihkan pandangannya daritelevisi yang menapilkan sebuah kartun.

"oh iyaya, serem ya ra.." gumam Chika ikutan duduk

"ka Chika ga kuliah?" tanya Ara balik, kini kepala Ara berbantalkan paha Chika.

"sama libur juga.. mami kemana ya?" Chika celingak celinguk namun tangannya tar berhenti memainkan poni depan milik sang adik

"kepasar, mau stok makanan mungkin?"

"sama siapa?"

"biasa.."

"om cio?" pertanyaan Chika dibalas anggukan ringan oleh sang Adik

kini keduanya kembali diselimuti rasa hening. Ara kembali fokus dengan tontonannya dan Chika sibuk memainkan poni Ara yang cukup mengemaskan.

"apa aku potong poni kaya kamu ya ra?" celetuk chika tiba tiba

"yaudah" jawab Ara cuek

"tapi cocok gak ya ra?" merasa tak puas dengan jawaban Ara, Chika kembali bertanya sambil merapikan poni depannya yang hampir melewati dagunya.

"cocok" lagi Ara membalasnya dengan singkat membuat Chika langsung menepuk jidat Ara pelan

"ish aku lagi nanya juga" gerutunya

"loh kan aku jawab.."

"auah.." Chika terlihat sebal dan Ara menyadari itu

"iya deh ka Chika selalu benar Ara mah selalu salah.. cocok kok ka Chika diapain aja juga cantik, dibotakin juga..." senyuman yang sebelumnya Chika ukir kembali hilang karena kalimat penutup dari ara.

"untung sayang gue sama lo ra, kalo kaga udah gue pites lo" gumam Chika dengan muka datar nya membuat Ara bergidik ngeri.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"
"syalom"  jawab Chika dan Ara berbarengan membuat Shani melotot terkejut dari pintu masuk disusul Gracio yang menenteng banyak belanjaan.

"heh!" tegur Shani

"chika, boleh bantuin bawain ngga?" tanya Gracio

"boleh, misi ra!" Chika menggeser kepala Ara kasar

"engga usah Chik, nanti kamu kena virus" bantah Shani diangguki Ara yang menahan Chika dengan kepalanya.

"udah sono, kamu bawa barangnya sendiri" usir Shani kepada Cio

"Chika Ara kalian gaboleh kemana mana dulu ya, awas aja" ucap Shani sambil berjalan menuju kamarnya.

"mami mau mandi, nanti kalo om cio udah kelar suruh langsung mandi dikamar tamu"

"siap mi"
"oke mi"

tbc

hai long time no see
jaga kesehatan ya!

CHiKARA(gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang