"assalamualaikum" ucap Ara sambil memasuki rumahnya,
"waalaikumsalam " balas Shani dan suara seorang pria.
'ada tamu kah?' batin Ara sambil berjalan menghampiri sang mami dan tamu
"hai mi!" sapa Ara sambil menyalimi tangan ibunya dan mengkode siapa tamu tersebut.
Shani yang menangkap kode itu langsung memperkenalkan sang tamu kepada Ara.
"ini alvion, temennya kaka kamu" ucap Shani membuat Ara mengangguk paham dan tersenyum singkat kepada orang tersebut.
"yaudah mi, ara ke atas dulu ya. duluan ka vion" pamit Ara pada kedua orang tersebut.
"itu adeknya chika tan?" tanya vion, karena setaunya yessica tidak memiliki sosok adik ataupun kaka.
"iyaa, ngomong-ngomong kamu ada apa nih main kesini? udah lama gamain" Badrun atau yang bernama lengkap Alvion Fadrun hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"hehe iya tan, lagi sibuk sama tugas." membuat Shani mengangguk maklum
"oh iya tan? sekarang chika udah punya pacar kah?" tanya Vion
Sebetulnya Vion merasa memiliki hubungan yang spesial dengan Chika. Dilihat dari kedekatan mereka, terkadang membuat Vion berpikir bahwa Chika juga menyukainya.
Apalagi Vion memiliki kepribadian yang dewasa namun juga lucu dalam satu paket lengkap, membuat Chika bisa sedikit membuka hatinya kepada pria tersebut. Vion juga orang ke3 yang chika bawa kerumah selain Vivi dan Eli. Dan ya, Vion adalah pria pertama yang dikenalkan Chika kepada sang mami.
"engga, kenapa tuh?"
"soalnya akhir akhir ini Chika kaya menghindar dari saya tante.." balas Vion dengan nada lesunya
"humm... setau saya sih ngga ya, tapi kalo chika menghindar dari kamu. Kayanya tante tau alasannya" ucapan Shani membuat Vion langsung menatap penuh tanya kehadapannya.
"kenapa tuh tan?" tanya Vion harap harap cemas
"ada deh, yang pasti kamu jangan terlalu maksain kehendak ya"
"iya tante, tadi siang saya nembak chika" curhat vion
"pasti ditolak ya" tebak Shani sedikit terkekeh
"heheh tante tau aja"
"tau lah, kalo ngga ditolak mana mungkin kamu lesu begini" ucapan Shani membuat Vion mengangguk paham
'pinter juga ni tante tante'
"tapi alesan dia nolak saya karena-"
"mih, Ara laper" ucap Ara dari arah tangga membuat atensi kedua orang itu teralih ke arahnya.
"ada makanan kok dimeja, tadi mami masak" Ara mengangguk dan segera meninggalkan kedua orang itu.
"iya tante, jadi alesan dia nolak saya dia bilang kalo dia lesbi hahaha lucu banget ya tante" vion tertawa berbeda sekali dengan Shani yang langsung mengubah ekspresinya menjadi datar.
"haha iya vion, oh iya kebetulan tante ada acara habis ini-" usir Shani secara halus
"oh iya tante, vion pamit ya. nitip salam buat Chika ya tante, makasih sambutannya. Nanti kapan kapan vion main kesini lagi" pamit Vion sadar akan usiran halus yang diberikan sang pemilik rumah.
'prasaan tadi bilangnya ga ganggu deh' batin Vion menatap pagar rumah Chika
"ara.." panggil Shani
"iya mi, loh ka vion udah pulang?"
"udah, kamu sama chika gimana?" tanya Shani to the point membuat Ara menghentikan gerakan memasukan sendok kedalam mulutnya.
"gimana apanya?" tanya Ara pura pura polos
"mami udah tau semuanya" Ara langsunh menatap sang mami dengan raut wajah bersalah. Entahlah rasanya ia tak tega kepada maminya. Apalagi dirinya duluan yang menyukai sang kaka, bahkan membuat sang kaka jatuh hati kepadanya.
"gausah nangis gitu ah~ kan mami mau tanya ajaa" ujar Shani lembut sambil mengapus air mata yang mengalir dipipi Ara.
"maafin Ara mi, mami pasti kecewa banget kan sama Ara"
"kecewa pasti ada ra, tapi kalo kecewanya mami kebahagiaan kalian mami usahain buat ikut bahagia juga" ucapan Shani membuat Ara semakin menangis tersedu sedu.
"mamiii" panggil Chika dari arah ruang tamu,
"iya ka, sini sini"
"loh Ara kenapa nangis mi? " Chika menatap bingung kepada keduanya. Ia baru saja menyelesaikan rapatnya dan langsung pulang kerumahnya karena kangen dengan sang adik. Bahkan kini tas nya masih menggantung di bahunya, dan kini ia melihat Ara sedang menangis dipelukan sang mami.
"gapapa, biasalah. Oh iya ka, tadi badrun kerumah, titip salam buat kamu" Chika hanya mengangguk paham, pasti badrun mengadu kepada maminya atas penolakannya dikampus tadi.
Inilah yang Chika tidak sukai dari Badrun, walaupun sifatnya sangat dewasa. Terkadang ia terlalu membawa banyak orang dalam permasalahan yang ia miliki.
"mami pasti tau kan alasan aku nolak dia" balas Chika sambil duduk disamping sang adik lalu mengusap punggung adiknya.
"iya mami paham, tapi kan kamu jangan terlalu jujur gitu loh-"
"tapi chika risih mih" balas Chika kesal
"tapi hubungan kaya gitu masih tabu disini chik, gasemua bisa kaya helisma yang nerima kamu apa adanya"
"iya chika tau, tapi badrun bikin Chika risih mih" tegas Chika
"ya kamu yang ngasih dia harapan," balas Shani
"ya aku kan cuman mau nambah temen, bukan gini maksudnya" balas Chika tak mau disalahkan
"iya deh nambah temen, tapi dia jelas merasa spesial karena dia satu satunya cowo yang kamu kenalin ke mami" ucapan Shani membuat Ara langsunh menatap sang kaka penuh tanya
"yakan mami yang minta buat dikenalin"
"yaudah pokoknya kamu jangan terlalu jujur Chik, dunia ini terlalu menakutkan. Mami takut kamu kenapa kenapa" ucap Shani penuh pengertian
"chika berani ko mih! selama ada ara" balas Chika dengan penuh tekad
"tembok mami papi aja bisa Chika sama Ara runtuhin, kenapa dunia ini ngga? Chika yakin pasti bisa" balas Chika membuat Shani hanya tersenyum lalu pergi meninggalkan kedua anak gadisnya itu.
"badrun siapa? ko kamu ga cerita?" tanya Ara singkat
"dia cuma temen" balas Chika tak kala singkat
"oh"
-tbc
HAI HAI MAKASII BANGET BUAT SEMANGATNYA MAAF GABISA BALESIN SATU SATU.. ILYSM🥰🥰🥰😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
CHiKARA(gxg)
Romancechika dan ara adalah saudara yang pernah terpisahkan karena orangtua mereka berpisah. Namun dibalik itu ada alasan lain yang hanya ara, chika dan ayahnya yang tahu. Tibatiba sang ayah mempersatukan mereka kembali. Apa yang membuat sang ayah mengemb...