"chika..."
"ka chika..."
"ka chika bangun yu udah sampe.." ucap Ara sambil menepuk pelan pipi sang kakak.
Tepukan di pipi itu malah seperti usapan untuk sang empunya.
"gimana ra masih belum bangun kaka kamu?" tanya sang papi dibalik kemudinya
"belum nih pi, cakep cakep kebo ye"
"hush mulut kamu.. tar dia denger aja " ucap sang papi sambil terkekeh
"ka chika bangun, kalo ga bangun tar balik ke jakarta lagi ya?" ucap Ara sedikit mengancam membuat chika seketika terbangun dari tidur singkatnya.
"eh udah sampe ra?"
Chika mengusap wajahnya pelan dan memejamkan mata untuk menetralisir cahaya yang masuk. Ia juga melihat ke arah luar yang dipenuhi oleh pepohonan serta sebuah rumah tua besar namun bangunannya nampak kokoh dan terawat.
"iya ka chikaa, yu.. kasian papi mau ada acara abis ini" ajak Ara sambil menuju belakang mobilnya untuk mengambil beberapa barang bawaan milik dirinya dan Chika
"oh iya, sini sini kaka bantu.." susul Chika
"udah gausah, kamu buka pager aja ka" balas sang papi diangguki Chika
"pih? ini ga salam dulu? langsung buka aja gapapa?" tanya Chika bingung
"iya gapapaa, nenek udah tau ko cucunya mau dateng" balas sang papih sambil mendorong koper milik kedua anaknya
padahal cuman nginep 3 hari 2 malam, kenapa bawaannya sebanyak ini? batin vino
"assalamualaikum" ucap Vino sambil mmebuka pintu rumah
"waalaikumsalam, akhirnya sampe juga" jawab seseorang dari dalam
Chika terperangah melihat sang nenek. Ia pikir neneknya sudah berusia, namun ternyata jauh dari perkiraannya. Sang nenek bahkan tampak seumuran dengan maminya.
"assalamualaikum nek" ucap Chika sambil menyalimi tangan orangtua tersebut
"waalaikum salam chika, panggil oma aja.. kamu udah tinggi banget ya sekarang" bales sang oma sambil mengusap punggung tangan chika
"iya oma hehe"
"omaa... Ara kangennnnn" teriak ara sambil membawa tas kecil miliknya dan Chika
"uhh cucu kesayangan omaa, sini sini.. oma udah masakin rendang kesukaan kamu"
kini mereka berdua berpelukan saling melepas rindu satu sama lain.
"yaudah mah, vino pamit pulang dulu ya.. mau ada meeting nih bentar lagi" ucap Vino sambil melirik arloji yang menempel ditangan kirinya
"loh kamu gaikutan nginep? padahal mamah juga udah masakin makanan kesukaan kamu.." ucap sang oma dengan raut sedih serta kecewa
"emm maaf mah next time vino usahain ya-"
"gapapa oma kan ada ara sama ka chikaa... dijamin abis deh masakannya" heboh Ara membuat oma kembali tersenyum.
Vino pun pamit dan kembali ke jakarta
"Ara Chika, mau sekamar atau pisah?" tanya sang Oma sambil memasuki dalam rumah
"sekamar aja ya ka? soalnya ka chika penakut oma"
"dih engga ya, ara oma yang penakut" balas Chika tak terima
"stt sudah sudah.. yaudah kamar kalian disitu ya, nanti kalo udah kelar beberes kita makan siang" ucap Oma sambil menunjuk pintu yang terbuat dari kayu jati. ChikAra pun mengangguk dan berjalan memasuki kamar itu
KAMU SEDANG MEMBACA
CHiKARA(gxg)
Dragostechika dan ara adalah saudara yang pernah terpisahkan karena orangtua mereka berpisah. Namun dibalik itu ada alasan lain yang hanya ara, chika dan ayahnya yang tahu. Tibatiba sang ayah mempersatukan mereka kembali. Apa yang membuat sang ayah mengemb...