part 1

2.1K 151 2
                                    

Lty pov

seperti biasa aku terbangun dari tidurku, ck ini hari yang menyebalkan. aku sangat membenci hari Senin, aku beranjak dari kasur menuju kamar mandi, tidak banyak yang ku lakukan hanya menggosok gigi dan mencuci muka, aku sangat malas untuk mandi.

Setelah selesai aku memakai seragam sekolah ku dan pergi menuju dapur untuk mengambil roti dan selai coklat. sebelum itu perkenalkan aku Lee taeyong, aku hanya anak laki laki berusia 17 tahun yang tinggal seorang diri di sebuah apartemen kecil.

Setelah selesai dengan sarapan sederhana ku aku menggendong tas ransel ku di bahu kiri dan memakai sepatu lalu keluar apartemen dan menguncinya. Aku berjalan kaki menuju halte bus, memakai headset di telinga ku lalu menunggu bus tiba. cuaca hari ini tampak mendung.

Bus pun tiba didepanku, aku tanpa ba-bi-bu langsung menaiki bus hijau itu, lalu duduk di bangku barisan ketiga. Aku memejamkan mata menikmati lagu yang tersambung oleh headset ku. Taeyeon - fine

Tak butuh waktu lama untuk menuju sekolah, kini aku berjalan dikoridor kelas seperti biasa banyak mata yang tertuju pada ku. Sialan aku sudah sangat muak

" Malang sekali nasib Lee taeyong, aku kasihan padanya "

" Aku tidak menyangka taeyong memiliki masa lalu seperti itu, sangat menyedihkan "

" Kalau aku jadi taeyong, mungkin aku sudah bunuh diri "

" Benarkah ibunya seorang pelacur? Aku tidak menyangka "

" Kudengar Lee taeyong pernah dilecehkan oleh ayahnya sendiri "

Sialan! Aku tidak ingin dikasihani.

Aku tersadar ketika ada seseorang yang menepuk pundak ku. "Yak Lee taeyong aku memanggilmu dari tadi" ujar laki laki itu "maaf Doy, aku tidak mendengar" jawabku dengan senyum setipis mungkin "sudah hiraukan saja perkataan orang orang itu Tae" ujarnya dengan senyum khasnya "kau tidak perlu khawatir Doy, aku sudah terbiasa" ujarku santai.

Jam pertama sudah selesai, tiba tiba ada pemberitahuan untuk seluruh siswa untuk hadir ke aula sekolah karena donatur baru sekolah akan menyampaikan pidatonya di aula sekolah. Sial! Taeyong sangat malas untuk mendengarkan pidato, itu hanya akan membuatnya mengantuk.

"Tae ayo kita ke aula" ujar lelaki bernama Kim doyoung "ah aku malas Doy, kau saja, aku akan menunggu dikelas" ujarku malas "tidak bisa begitu Lee, kau kan menyandang peringkat pertama seangkatan, jadi kau harus hadir, soalnya akan ada acara foto bersama dengan donatur, ayolah Lee jika kau tidak ikut aku akan dimarahi pak Minhyuk" ujarnya sambil memohon dengan wajah yang memelas "baiklah Doy aku ikut" ujarku malas.

Aku berjalan ogah ogahan bersama Doyoung ke aula sekolah lalu duduk di bagian depan. Sudah hampir satu jam donatur itu berbicara, ck apa dia tidak merasa lelah. Sial! Aku sangat mengantuk, jika bukan karna doyoung yang memaksa untuk duduk didepan aku akan memilih duduk di bagian belakang, tentunya untuk tidur.

Setelah donatur sialan itu menyelesaikan pidatonya, lalu lanjut dengan sesi foto bersama. Aku dan doyoung sudah berdiri untuk siap berfoto, jangan heran mengapa aku bersama doyoung, karena doyoung juga menyandang peringkat kedua seangkatan.

Setelah selesai dengan acara foto tidak berguna itu aku langsung meninggalkan aula sekolah dan meninggalkan doyoung yang tengah berbicara dengan pak Minhyuk.

Aku duduk disalah satu bangku taman yang mengarahkan pandanganku pada kolam ikan. Setelah bosan memandangi kolam ikan aku mengeluarkan ponselku dan memasang headset dan menyetel lagu. Day6 - not fine

###

Jjh pov

"John, hari ini apa saja jadwalku" ujarku sambil membenarkan letak kacamata di hidungku "tidak banyak bos, pagi ini kau hanya akan menyampaikan pidato di SMA serim, dan berfoto bersama dengan murid murid berprestasi, lalu sorenya kau akan meeting dengan klien dari Kanada" ujar Johny sekretaris ku.

I LOVE HIM ( jaeyong )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang