part 10

687 72 1
                                    

Setelah Taeyong mengatakan itu, membuatku sedikit tersadar. Taeyong benar, tidak seharusnya aku membenci kedua orang tua ku.

Maka kuputuskan hari ini aku akan pulang ke rumah untuk mengunjungi ayah dan ibu

Kini aku sedang memandangi Taeyong makan, saat makan saja dia sangat cantik.

Astaga aku gila dibuatnya, sepertinya aku sudah terkena Taeyong virus? Saat memandanginya aku enggan untuk beralih.

Sepertinya aku makin mencintai lelaki cantik ini, semakin lama semakin aku ingin terus bersamanya.

"Berhentilah menatapku Jung, sebaiknya kau berangkat, pasti orang tua mu sudah menunggumu" ujar Taeyong santai.

"Sebentar lagi, aku masih ingin memandangimu Lee" aku tersenyum di akhir kalimatku.

Taeyong hanya memutar bola matanya malas.

"Baiklah baiklah aku berangkat, jika ada apa apa segera telepon aku, mengerti?" aku mengatakan itu sambil mengelus kepala Taeyong.

Taeyong hanya mengangguk patuh.

"Jika kau sudah mengantuk tidur saja, tidak perlu menungguku" kataku.

"Siapa juga yang ingin menunggumu Jung, kau terlalu percaya diri" ujar Taeyong sinis.

"Oh astaga sayang kau sangat manis" aku mengusak rambut Taeyong gemas.

Bagaimana lelaki cantik ini begitu menggemaskan.

"Cepat sana pergi" ujar Taeyong.

Aku tersenyum lalu mencium bibir Taeyong cepat dan langsung berlari keluar.

Jika tidak langsung pergi, maka akan kupastikan Taeyong akan memukul ku atau memaki ku.

Aku mengendarai mobil ku dengan kecepatan sedang, selang 30 menit aku sampai dirumah.

Sudah 10 tahun aku tidak berkunjung kerumah ini.

Aku masuk dan aku sudah disambut oleh kedua orang tua ku, kakak perempuanku dan satu wanita yang sama sekali tidak aku kenal.

Aku sedikit membungkukkan badan dan tersenyum.

Aku menatap wajah ibuku, dia masih saja terlihat sangat cantik.

"Nak akhirnya kau pulang, ibu sangat merindukan mu" ibuku menghampiriku dan memelukku sambil menangis.

Aku membalas pelukkan ibuku "aku juga merindukan mu" balasku.

Saat mengatakan itu ibuku semakin menangis dipelukanku.

"i-ibu jangan menangis" aku sedikit terbata.

Ibuku tiba tiba melepas pelukannya dan menangkup pipiku "barusan kau memanggilku ibu?" ibuku kembali menangis.

"Sudah lama sekali aku tidak mendengar kata itu dari mulutmu nak" ibu mengelus pipiku.

Lalu ibuku menyeka air matanya "sebaiknya kita makan, nak kau lapar kan? Ibu sudah memasak makanan kesukaanmu" ibuku menggandeng tanganku.

Saat dimeja makan "Jaehyun ayah sangat bangga padamu, saham perusahaan setiap hari selalu naik, kau memang anak ayah" ujar ayah.

Aku hanya tersenyum tipis menanggapinya.

"Yunho jangan membahas masalah kantor disini" ujar ibu.

"Baiklah jessica, maafkan aku" ayah mengelus kepala ibu dengan sayang.

"Astaga, berhentilah bersikap sok romantis seperti itu, kalian sudah tua" sarkas Krystal.

"Makanya nak, kau harus cepat cepat menikah" ujar ibu.

I LOVE HIM ( jaeyong )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang